Ini 5 Dampak COVID-19 bagi Kesehatan Sistem Pernapasan
Orang yang terinfeksi COVID-19 memiliki potensi untuk terserang penyakit yang berhubungan dengan sistem pernapasan seperti pneumonia dan bronkitis.

DAFTAR ISI
- Dampak COVID-19 pada Sistem Pernapasan
- Cara Mencegah Tertular COVID-19
- Studi tentang Bagaimana Infeksi Virus COVID-19 Bisa Merusak Paru-Paru
Kasus penularan COVID-19 kembali terjadi di sejumlah negara Asia seperti Singapura, Thailand, dan Hong Kong.
Di antara negara yang melaporkan lonjakan kasus COVID-19 terbaru, Hong Kong menunjukkan situasi yang cukup serius dengan 31 kematian yang tercatat, hingga 3 Mei 2025. Sebagian besar kasus fatal terjadi pada kelompok lansia berusia di atas 65 tahun.
Meskipun situasi COVID-19 di Indonesia sudah jauh lebih terkendali dibanding masa awal pandemi, bukan berarti kamu bisa lengah.
Sebab, infeksi COVID-19 bisa memicu dampak serius, salah satunya gangguan pada sistem pernapasan. Virus ini dapat menyerang paru-paru dan saluran napas, bahkan pada sebagian kasus bisa menyebabkan komplikasi berat.
Apa saja dampak COVID-19 terhadap sistem pernapasan? Mari simak penjelasannya berikut ini.
Dampak COVID-19 pada Sistem Pernapasan
Berikut ini sejumlah dampak infeksi COVID-19 terhadap sistem pernapasan:
1. Infeksi saluran pernapasan
Infeksi saluran pernapasan adalah gejala umum yang bisa terjadi pada pengidap COVID-19.
Virus corona yang masuk dalam tubuh melalui mata, hidung, dan mulut, akan menyerang sel sehat dan membuat virus baru.
Lalu, virus berkembang biak dan menginfeksi sel di dekatnya. Sehingga menyebabkan infeksi dan pembengkakan di saluran pernapasan dan paru-paru.
2. Pneumonia
Dampak COVID-19 dapat menyebabkan komplikasi penyakit paru-paru seperti pneumonia.
Pneumonia adalah kondisi ketika paru-paru dipenuhi dengan cairan dan meradang, yang mengakibatkan kesulitan bernapas.
Gangguan pernapasan ini bisa menjadi cukup parah pada beberapa orang. Bahkan, memerlukan perawatan khusus di rumah sakit dengan bantuan oksigen dan alat ventilator.
Pneumonia yang disebabkan oleh COVID-19 cenderung terjadi di kedua paru-paru. Kantung udara di paru-paru terisi oleh cairan sehingga membatasi kemampuan untuk menghirup oksigen. Akibatnya pengidap pneumonia mengalami kesulitan bernapas dan batuk berdahak.
3. Bronkitis
Bronkitis adalah peradangan pada saluran bronkus yang umumnya menyebabkan batuk berdahak, dan dapat disertai sesak napas.
Perlu dipahami, bronkitis yang disebabkan oleh COVID-19 menyebabkan produksi dahak yang berlebihan di saluran udara yang berakibat batuk dan dada sesak.
Gejala bronkitis yang dipicu oleh COVID-19 bisa dirasakan dari batuk yang tidak kunjung sembuh selama berbulan-bulan dan dada sesak berkelanjutan.
4. Acute respiratory distress syndrome (ARDS)
ARDS atau bisa juga disebut sindrom gangguan pernapasan akut terjadi karena penumpukan cairan di bagian kantung udara kecil yang elastis, atau dikenal dengan alveoli.
ARDS masih ada kaitannya dengan pneumonia. Jika pneumonia yang disebabkan oleh COVID-19 berkembang, maka akan lebih banyak alveoli yang terisi dengan cairan yang bocor dari pembuluh darah di paru-paru.
Akibatnya pengidap merasa sesak napas, yang kemudian bisa menyebabkan sindrom gangguan pernapasan akut. Pengidap ARDS kerap kali kesulitan untuk bernapas dan memerlukan bantuan dari alat ventilator untuk membantu sirkulasi oksigen dalam tubuh.
5. Sepsis
Bahaya COVID-19 lainnya adalah penyakit sepsis. Sepsis adalah komplikasi serius yang bisa terjadi jika infeksi menyebar ke aliran darah dan memicu respons inflamasi sistemik.
Jika infeksi telah menyebar maka dapat menimbulkan kerusakan jaringan. Saat sepsis menyerang tubuh, fungsi organ-organ penting seperti paru-paru, jantung, dan sistem tubuh lainnya akan perlahan-lahan rusak dan tidak bisa berfungsi seperti seharusnya.
Sudah tahu tentang COVID-19 varian Kraken? Ulasan selengkapnya dapat kamu simak di laman ini, 7 Cara Efektif Mencegah Penularan COVID-19 Varian Kraken.
Fakta Penting tentang COVID-19
1. COVID-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2, salah satu jenis virus corona yang dapat menyerang sistem pernapasan manusia.
2. Gejala umumnya meliputi demam, batuk kering, rasa lelah, sakit kepala, pilek, dan sakit tenggorokan.
3. Masa inkubasi virus ini biasanya berlangsung antara 2 hingga 11 hari, namun bisa berbeda pada tiap orang tergantung kondisi tubuh dan daya tahan masing-masing.
Studi tentang Bagaimana Infeksi Virus COVID-19 Bisa Merusak Paru-Paru
Studi yang dipublikasikan oleh Journal of Respiratory Disease Thoracic Surgery, Intensive Care and Tuberculosis (2020) menjelaskan bagaimana virus corona (SARS-CoV-2) bisa menyebabkan pneumonia atau infeksi paru-paru pada orang yang terkena COVID-19.
Salah satu penyebab utamanya adalah virus yang merusak langsung sel-sel di paru-paru, khususnya di bagian alveolus (kantong udara kecil tempat pertukaran oksigen).
Tapi, bukan hanya virusnya saja yang merusak, reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh juga ikut memperparah kondisi.
Dalam beberapa kasus, tubuh memproduksi terlalu banyak zat peradangan (disebut sitokin) untuk melawan virus.
Respons berlebihan ini dikenal sebagai badai sitokin, dan justru bisa menyebabkan kerusakan parah pada jaringan paru-paru, hingga menimbulkan sesak napas berat atau ARDS (acute respiratory distress syndrome).
Oleh karena itu, mengatur agar sistem imun tidak bereaksi terlalu kuat menjadi salah satu kunci penting dalam pengobatan COVID-19, terutama pada pasien dengan gejala parah.
Cara Mencegah Tertular COVID-19
Ada berbagai upaya yang bisa kamu lakukan agar terhindar dari infeksi COVID-19.
Untuk mencegah tertular penyakit ini, kamu perlu menerapkan kebiasaan-kebiasaan baik seperti:
- Selalu mencuci tangan. Tangan merupakan pintu masuknya virus-virus ke dalam tubuh. Mencuci tangan merupakan langkah mudah untuk terhindar dari virus corona.
- Menggunakan masker, terutama jika dalam keadaan sakit.
- Menjaga sanitasi barang-barang yang ada.
- Hindari kerumunan.
- Kurangi mobilitas di luar rumah.
- Tingkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi sayur, buah-buahan, dan vitamin.
Cegah COVID-19 dengan mengonsumsi vitamin. Simak rekomendasinya pada artikel berikut ini: Pilihan Vitamin Daya Tahan Tubuh untuk Bantu Cegah COVID-19.
Itulah bahaya COVID-19 yang dapat menyerang kesehatan pernapasan manusia. Ingat untuk tetap waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Jika kamu merasa mengalami gejala COVID-19, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc terkait kondisi yang kamu alami.
Selain itu, dapatkan juga obat dan vitamin lainnya untuk mendukung kesehatan tubuh kamu selama dan pasca COVID-19 di Toko Kesehatan Halodoc.
Produk kesehatannya 100% asli dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.
Tunggu apa lagi? Yuk gunakan aplikasi Halodoc sekarang!


