Ini 5 Fakta tentang Acetylsalicylic Acid atau yang Dikenal dengan Aspirin
“Acetylsalicylic acid atau aspirin adalah obat yang sering orang gunakan untuk meredakan nyeri dan demam, tapi obat ini juga bisa mencegah penyakit jantung."
Halodoc, Jakarta – Acetylsalicylic acid atau aspirin adalah obat yang paling umum orang gunakan. Obat ini cukup ampuh untuk meredakan rasa sakit, demam dan peradangan. Namun, acetylsalicylic acid juga masih punya segudang manfaat lainnya yang perlu kamu tahu.
Yuk, simak fakta-fakta menarik tentang acetylsalicylic acid atau aspirin, mulai dari sejarah penemuan hingga penggunaannya saat ini.
Fakta tentang Acetylsalicylic Acid
Berikut fakta menarik tentang acetylsalicylic acid yang perlu kamu ketahui:
1. Berawal dari penemuan bahan aktif dalam kulit pohon willow
Pada tahun 1763, seorang pendeta dan ahli botani bernama Reverend Edward Stone menemukan bahwa kulit pohon willow memiliki sifat penghilang rasa sakit. Ia menyadari bahwa senyawa yang terkandung dalam kulit pohon tersebut memiliki potensi medis yang besar.
Pada tahun 1860, Hermann Kolbe berhasil mengisolasi senyawa aktif dalam kulit pohon willow dan membuktikan bahwa senyawa tersebut adalah asam salisilat.
Kemudian di tahun 1897, seorang ilmuwan Jerman bernama Felix Hoffmann berhasil mensintesis senyawa asam salisilat yang lebih stabil dan mudah tubuh toleransi. Inilah asal mula penemuan acetylsalicylic acid atau aspirin.
2. Punya banyak manfaat, mulai dari pereda nyeri hingga pencegahan preeklamsia pada ibu hamil
Acetylsalicylic acid adalah obat yang efektif untuk mengurangi rasa sakit ringan hingga sedang, seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, dan pereda demam. Obat ini bekerja dengan menghambat produksi prostaglandin, zat dalam tubuh yang bertanggung jawab atas rasa sakit dan peradangan.
Namun, tidak hanya itu, aspirin juga memiliki efek antitrombotik yang dapat membantu mencegah penyakit jantung. Dalam dosis rendah, obat tersebut bisa menghambat penggumpalan darah dan mengurangi risiko pembekuan darah yang bisa menyebabkan serangan jantung atau stroke.
Bahkan dalam beberapa kasus, acetylsalicylic acid juga dokter berikan untuk wanita hamil yang berisiko tinggi mengembangkan preeklamsia. Namun, penggunaan aspirin selama kehamilan harus berada di bawah pengawasan dokter.
3. Di balik manfaatnya, ada efek samping dari acetylsalicylic acid
Meskipun acetylsalicylic acid memiliki banyak manfaat, ada juga beberapa efek samping dan peringatan yang perlu diwaspadai. Efek samping yang umum terjadi, antara lain:
- Iritasi lambung dan gangguan pencernaan
Bila kamu menggunakannya dalam jangka panjan dan dalam dosis tinggi, aspirin bisa menyebabkan iritasi lambung dan gangguan pencernaan, termasuk tukak lambung dan perdarahan.
Untuk mengurangi risiko ini, kamu perlu mengonsumsi obat tersebut dengan makanan atau dalam dosis rendah.
- Alergi dan reaksi hipersensitivitas
Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi saat menggunakan acetylsalicylic acid. Reaksi alergi yang bisa terjadi, seperti ruam kulit, gatal-gatal, sesak napas, atau pembengkakan wajah, bibir, atau lidah.
Bila kamu memiliki riwayat alergi terhadap aspirin, hindari mengonsumsinya dan bicarakanlah dengan dokter.
- Meningkatkan risiko perdarahan
Aspirin bisa memengaruhi kemampuan pembekuan darah, yang bisa meningkatkan risiko pendarahan.
Bila kamu memiliki kondisi pendarahan atau sedang menggunakan obat pengencer darah, beritahu dokter sebelum mengonsumsi obat tersebut.
4. Tidak boleh dikonsumsi anak-anak
Penting untuk kamu ingat, acetylsalicylic acid tidak dianjurkan untuk anak-anak di bawah usia 16 tahun, kecuali atas anjuran dokter. Penggunaan obat tersebut pada anak-anak bisa menyebabkan sindrom Reye, kondisi langka tetapi serius yang dapat mempengaruhi otak dan hati.
Agar lebih jelas, coba baca Alasan Aspirin Bisa Sebabkan Sindrom Reye pada Anak.
5. Berbeda dengan parasetamol
Meski sama-sama merupakan obat penghilang rasa sakit yang umum, acetylsalicylic acid (aspirin) dan parasetamol (asetaminofen) adalah dua jenis obat yang berbeda. Perbedaan utama adalah aspirin juga memiliki efek antiinflamasi dan antikoagulan, sementara parasetamol tidak memiliki efek tersebut.
Itulah fakta mengenai acetylsalicylic acid yang perlu diketahui. Sebelum mengonsumsi obat apapun, pastikan kamu membicarakannya terlebih dahulu dengan dokter.
Kamu bisa menghubungi dokter spesialis melalui aplikasi Halodoc kapan saja dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!