Ini Alasan Tuberkulosis Sebabkan Batuk Darah

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   29 Juli 2020
Ini Alasan Tuberkulosis Sebabkan Batuk DarahIni Alasan Tuberkulosis Sebabkan Batuk Darah

Halodoc, Jakarta - Mau tahu betapa seriusnya penyakit tuberkulosis (TB) secara global? Sebanyak 1,5 juta orang meninggal karena TB pada tahun 2018 (termasuk 251.000 orang dengan HIV). Pada 2018 diperkirakan sekitar 10 juta mesti berhadapan dengan penyakit ini. Cukup banyak bukan angkanya?

Jangan sekali-kali memandang remeh TB, alasannya bila dibiarkan tanpa penanganan, penyakit ini bisa menimbulkan sederet komplikasi yang berbahaya. 

Seseorang yang mengidap TB akan mengalami beragam keluhan pada tubuhnya, salah satunya batuk darah. Pertanyaannya, mengapa tuberkulosis bisa menyebabkan batuk darah pada pengidapnya? 

Baca juga: Bukan Cuma Paru-Paru, Tuberkulosis Juga Serang Organ Tubuh Lain

Kerusakan Pembuluh Darah

Dalam dunia medis, batuk berdarah juga disebut sebagai hemoptisis. Darah yang keluar tersebut bisa berasal dari hidung, tenggorokan, batang tenggorok, dan paru-paru. Hal yang perlu diingat, batuk darah merupakan salah satu tanda adanya kerusakan pada pembuluh darah yang berasal di sekitar saluran pernapasan. 

Nah, munculnya gejala ini bisa menandai adanya penyakit saluran pernapasan yang bersifat serius. Banyak hal yang bisa menyebabkan kerusakan (pecahnya) pada pembuluh darah di saluran pernapasan, salah satunya tuberkulosis. 

Faktanya, penyebab batuk berdarah di dunia adalah tuberkulosis. Bahkan, negara kita merupakan salah satu negara yang memiliki banyak pengidap TB. 

Bukan Cuma Batuk Berdarah

Pada dasarnya, memang banyak orang tidak menyadari gejala TB atau bingung membedakannya dengan penyakit lain. Pada masa awal terinfeksi, gejala yang timbul hanya ringan, bahkan sering tidak muncul sampai penyakit ini berkembang di dalam tubuh.

Lalu, selain batuk kronis dan batuk berdarah, gejala apa lagi yang bisa dialami pengidapnya?

  • Nyeri dada saat bernapas atau batuk,
  • Lemas,
  • Berkeringat pada malam hari,
  • Demam dan menggigil,
  • Warna urine berubah menjadi kemerahan atau keruh,
  • Nyeri dada yang bisa sebabkan sesak napas,
  • Nafsu makan menurun,
  • Penurunan berat badan.

Baca juga: Ini Alasan Pengidap TBC Lebih Mudah Terkena Virus

Serangan Bakteri yang Mematikan

Tuberkulosis (TB) atau TBC merupakan penyakit yang menyerang paru-paru. Kita mesti hati-hati dengan penyakit ini, karena TB bisa mengakibatkan kematian bila tak ditangani dengan tepat. Mereka yang belum diperiksa dan diobati akan menjadi sumber penularan bagi orang di sekitarnya. 

Biang keladi dari penyakit paru ini disebabkan oleh infeksi kuman atau bakteri. Namanya Mycobacterium tuberculosis. Meski bisa menular lewat percikan ludah pengidapnya, tetapi penularan TB membutuhkan kontak yang cukup dekat dan lama dengan pengidapnya. Dengan kata lain, enggak semudah penyebaran flu.

Awas, Mycobacterium tuberculosis ini bisa berkembang biak, hingga menyebabkan kerusakan pada alveolus. Tanpa perawatan yang cepat dan tepat, bakteri ini bisa terbawa bersama darah. Selanjutnya, bakteri ini akan menyerang ginjal, sumsum tulang belakang, dan otak, yang pada akhirnya TBC bisa sebabkan kematian. Tuh, seram kan? 

Mau tahu lebih jauh mengenai penyakit TB? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:
WHO. Diakses pada 2020. Tuberculosis.
Healthline. Diakses pada 2020. Lung Cancer and Coughing Up Blood.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Diseases and Conditions. Tuberculosis.
NHS UK. Diakses pada 2020. Health A-Z. Coughing up blood (blood in phlegm).

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan