Ini Arti EFW dan Cara Membaca Hasil USG dengan Tepat
"EFW dalam USG adalah salah satu istilah untuk menjelaskan perkiraan berat janin. Selain EFW, ada istilah lain seperti gestational age, biparietal diameter atau fetal heart rate."

DAFTAR ISI
- Gestational Age (Usia Kehamilan)
- Biparietal Diameter (BPD)
- Femur Length (Panjang Femur)
- Head Circumference (Lingkar Kepala)
- Abdominal Circumference (Lingkar Perut)
- Amniotic Fluid (Cairan Ketuban)
- Placenta (Plasenta)
- Fetal Heart Rate (Detak Jantung Janin)
- Presentation (Presentasi)
- Placental Grade (Tingkat Kematangan Plasenta)
- Biophysical Profile (Profil Biologis)
- Nuchal Translucency (Translusi Nuchal)
Halodoc, Jakarta – Saat memeriksakan kehamilan, ibu pasti sering mendengar atau melihat istilah EFW da,a USG. Nah, arti EFW sendiri sebenarnya berhubungan dengan berat janin.
Seperti ibu ketahui, berat janin merupakan salah satu indikator selama kehamilan. Sebab, hal ini bisa menunjukan kalau janin berkembang secara normal dan tidak ada masalah kehamilan. Yuk, ketahui lebih lanjut tentang EFW berikut ini!
Arti EFW dalam Pemeriksaan USG
Estimated Fetal Weight (EFW) adalah perkiraan berat janin dalam konteks pemeriksaan ultrasonografi (USG).
Dokter perlu mengetahui EFW untuk memastikan janin berkembang secara normal dan tidak ada masalah kehamilan.
EFW dalam USG biasanya dihitung berdasarkan pengukuran berbagai parameter janin, seperti panjang femur (tulang paha), lingkar kepala, dan lingkar perut.
Hasil penghitungan ini akan memberikan informasi tentang usia kehamilan, berat janin dan apakah ada masalah pertumbuhan.
Tak hanya itu, EFW juga dokter gunakan untuk mengidentifikasi apakah ada risiko komplikasi selama persalinan, seperti kelainan presentasi atau kesulitan melahirkan.
Istilah dalam Pemeriksaan USG
Selain EFW, ada istilah-istilah lain yang perlu ibu ketahui dalam pemeriksaan USG kehamilan.
Nah, berikut beberapa di antaranya:
Gestational Age (Usia Kehamilan)
Ibu pasti sering mendengar istilah yang satu ini. Gestasional age merujuk pada usia janin yang dihitung sejak hari pertama haid terakhir ibu.
Mengetahui usia kehamilan sangat penting untuk memantau tahapan perkembangan janin.
Biparietal Diameter (BPD)
Biparietal diameter (BPD) merupakan salah satu indikator EFW untuk mengestimasi berat badan janin dan usia kehamilan.
Caranya dengan mengukur jarak antara dua sisi terjauh dari tengkorak janin.
Femur Length (Panjang Femur)
Selain BPD, dokter juga menggunakan femur length untuk menghitung berat janin dan usia kehamilan. Femur length merujuk pada panjang tulang paha janin.
Head Circumference (Lingkar Kepala)
Pengukuran lingkar kepala janin atau head circumference berfungsi memantau pertumbuhan otak dan tengkorak janin.
Abdominal Circumference (Lingkar Perut)
Ada juga istilah abdominal circumference atau pengukuran lingkar perut janin. Fungsinya untuk menghitung usia kehamilan dan memperkirakan berat janin.
Amniotic Fluid (Cairan Ketuban)
Ibu juga pasti sering mendengar istilah yang satu ini. Amniotic fluid merujuk pada jumlah dan kualitas cairan ketuban yang penting untuk kesehatan janin.
Terlalu banyak atau terlalu sedikit air ketuban bisa mengindikasikan adanya masalah kehamilan.
Placenta (Plasenta)
Ari-ari atau plasenta merupakan sebuah organ yang tubuh dan berkembang di dalam rahim selama kehamilan.
Fungsinya utamanya untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen yang penting untuk pertumbuhan janin.
Masalah pada plasenta, seperti plasenta yang menempel di dekat serviks (plasenta previa) dapat memengaruhi proses persalinan nantinya.
Fetal Heart Rate (Detak Jantung Janin)
Detak jantung janin juga termasuk indikator vital dalam perkembangan janin. Jantung janin yang sehat memiliki denyut yang normal.
Presentation (Presentasi)
Presentasi mengacu pada bagian tubuh janin yang masuk ke panggul sebelum proses persalinan.
Normalnya, presentasi kepala yang harus masuk ke panggul terlebih dahulu.
Selain itu, presentasi kerap dianggap kurang baik karena bisa menyulitkan proses persalinan. Nah, kondisi ini sering disebut sebagai posisi sungsang.
Placental Grade (Tingkat Kematangan Plasenta)
Plasenta yang sehat akan mengalami perubahan dalam struktur dan kematangan selama kehamilan.
Tingkat kematangan plasenta bisa memberikan petunjuk dokter terkait kesehatan janin dan kelancaran persalinan.
Biophysical Profile (Profil Biologis)
Istilah ini merupakan skor yang digunakan untuk mengevaluasi kesehatan janin dengan memeriksa berbagai faktor, seperti gerakan janin, jumlah cairan ketuban, dan lainnya.
Nuchal Translucency (Translusi Nuchal)
Translusi nuchal adalah pengukuran ketebalan lipatan kulit di leher janin yang biasanya dokter gunakan untuk menilai risiko kelainan kromosom, seperti sindrom Down.
Istilah-istilah di atas selalu ada di semua jenis USG kehamilan. Nah, ibu juga perlu mengetahui tentang perbedaan antara USG 2D, 3D dan 4D.
Cara Tepat Membaca Hasil USG
Mayoritas ibu hamil mungkin tidak tahu caranya membaca hasil USG. Namun, tak perlu khawatir, dokter atau bidan akan selalu menjabarkannya setiap jadwal pemeriksaan.
Nah, jika ibu penasaran, berikut sedikit tips membaca hasil USG:
1. Trimester pertama
Selama tiga bulan pertama kehamilan, dokter akan memeriksa pertumbuhan embrio, memastikan jumlah embrio, memeriksa cairan ketuban, dan menghitung usia kehamilan serta perkiraan tanggal lahir (EDD) melalui USG.
Untuk menghitung usia janin, ibu bisa mengacu pada hari pertama haid terakhir. Sedangkan jumlah cairan ketuban biasanya akan dijelaskan oleh dokter.
2. Trimester kedua
Memasuki trimester kedua, yaitu pada minggu ke 18 dan 20, dokter akan mengukur janin, anggota badan, tulang belakang, organ dalam, kepala bayi, dan otak melalui USG.
Lokasi dan ukuran plasenta, usia kehamilan janin, dan jenis kelamin bayi juga akan dokter periksa.
Untuk membaca hasilnya, ibu bisa memahami istilah-istilah USG yang telah dijelaskan sebelumnya.
3. Trimester ketiga
Setelah memasuki minggu ke 30 kehamilan, dokter akan menentukan rata-rata pertumbuhan lanjutan bayi, seperti posisi bayi, jumlah cairan ketuban dan detak jantung bayi lewat USG.
Berat badan juga akan dokter periksa untuk memastikan bayi tumbuh secara normal.
Selain itu, dokter akan memeriksa lokasi plasenta untuk memastikan tidak ada masalah yang menyumbat leher rahim.
Semua hasil pemeriksaan USG tersebut akan dokter jelaskan setiap sesi pemeriksaan.
Namun, untuk memahaminya lebih mendalam, ibu bisa mempelajari istilah-istilah USG.
Pemeriksaan USG sebenarnya tidak harus ibu lakukan setiap bulannya. Supaya lebih jelas, baca artikel tentang Kapan Waktu Ideal untuk Melakukan Tes USG saat Hamil? ini.
Itulah informasi seputar istilah dalam pemeriksaan USG. Jika butuh vitamin kehamilan, segera cek di Toko Kesehatan Halodoc.
Tak perlu repot keluar rumah, ibu bisa memesan vitamin kapan saja dan di mana saja.
Tunggu apa lagi? Ayo download aplikasinya sekarang juga!