Advertisement

Ini Bahaya Tidur Pagi untuk Kesehatan Akibat Kerja Shift

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   03 Desember 2025

Perubahan tidur dan makan akibat kerja shift malam bisa mengganggu ritme sirkadian tubuh.

Ini Bahaya Tidur Pagi untuk Kesehatan Akibat Kerja ShiftIni Bahaya Tidur Pagi untuk Kesehatan Akibat Kerja Shift

DAFTAR ISI


Karyawan yang kedapatan kerja shift malam mengharuskan  terjaga semalaman. Alhasil, mereka baru bisa tertidur di pagi harinya. Hal ini sebenarnya tidak masalah jika dilakukan sesekali. Namun, berisiko mengganggu kesehatan bila dilakukan terlalu sering.

Menurut studi yang dipublikasikan pada Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS), terjaga semalaman dan tidur di siang hari bisa memicu perubahan pada lebih dari 100 protein dalam darah, termasuk yang terkandung dalam gula darah, fungsi kekebalan tubuh dan metabolisme. 

Tidur Pagi Bisa Menyebabkan Perubahan Ritme Sirkadian

Tidur pagi adalah tidur yang dilakukan pada jam-jam setelah matahari terbit, biasanya antara pukul 06.00 hingga 12.00 siang. Bagi sebagian orang, terutama pekerja shift malam, tidur pagi menjadi satu-satunya cara untuk mendapatkan istirahat setelah bekerja semalaman.

Namun, perlu dipahami bahwa tidur pagi berbeda dengan tidur di waktu yang ideal, yaitu pada malam hari. Ritme sirkadian tubuh manusia secara alami diatur untuk beristirahat saat gelap dan aktif saat terang. Oleh karena itu, tidur pagi dapat mengganggu keseimbangan alami tubuh dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Alasan Tidur Pagi

Ada beberapa faktor utama yang menjadi alasan seseorang tidur pagi hari, di antaranya:

  • Kerja shift: Pekerjaan dengan sistem shift, terutama shift malam, memaksa seseorang untuk tidur di pagi hari setelah bekerja.
  • Gaya hidup: Kebiasaan begadang atau memiliki aktivitas yang padat di malam hari dapat menyebabkan seseorang tidur pagi.
  • Gangguan tidur: Kondisi medis seperti insomnia atau sleep apnea juga dapat menyebabkan pola tidur yang tidak teratur, termasuk tidur pagi.

Bahaya Tidur Pagi bagi Kesehatan

Tidur pagi dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, antara lain:

1. Gangguan kesehatan mental

Tidur di pagi hari secara terus-menerus dapat memengaruhi kesehatan mental, seperti meningkatkan risiko depresi dan kecemasan.

Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon, seperti melatonin dan kortisol, yang terganggu karena jam tidur yang tidak sinkron dengan ritme alami tubuh.

Kamu susah tidur karena insomnia? Ini 5 Rekomendasi Obat Tidur yang Aman dan Ampuh untuk Mengatasi Insomnia.

2. Penurunan fungsi imun

Tubuh memiliki waktu tertentu untuk meregenerasi sistem kekebalan, yang umumnya terjadi saat tidur malam. Jika tubuh lebih sering tidur di pagi hari, proses ini bisa terganggu dan menyebabkan tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.

3. Produktivitas menurun

Tidur pagi biasanya membuat seseorang bangun lebih siang atau bahkan sore hari, sehingga mengganggu ritme aktivitas harian. Akibatnya, produktivitas menurun, waktu berinteraksi dengan orang lain berkurang, dan jadwal makan pun menjadi tidak teratur.

4. Gangguan hormon dan sistem reproduksi

Tidur yang tidak teratur bisa mengganggu keseimbangan hormon, termasuk hormon reproduksi. Beberapa studi menunjukkan bahwa, pekerja shift malam yang tidur pagi secara rutin mengalami gangguan ovulasi, menstruasi tidak teratur, hingga penurunan kualitas sperma.

Tidur Pagi yang Baik Jam Berapa Sebenarnya?

Sebenarnya, tidak ada patokan jam yang bisa disebut sebagai “tidur pagi yang baik” terutama jika tujuannya untuk menggantikan tidur malam yang kurang.

Idealnya, tubuh kita dirancang untuk tidur saat gelap dan bangun saat terang. Tidur pagi, apalagi setelah matahari terbit, sering kali tidak memberikan kualitas istirahat yang optimal.

Sebab faktanya, ritme sirkadian yang terganggu akibat tidur tidak teratur dapat memicu berbagai masalah kesehatan.

Tips Mengatasi Efek Negatif Tidur Pagi

Jika Anda terpaksa tidur pagi karena pekerjaan atau alasan lainnya, ada beberapa tips yang dapat membantu mengurangi efek negatifnya:

  • Ciptakan lingkungan tidur yang gelap dan tenang: Gunakan tirai tebal, penutup mata, dan penyumbat telinga untuk memblokir cahaya dan suara.
  • Jaga suhu kamar tetap sejuk: Suhu kamar yang ideal untuk tidur adalah antara 18-25 derajat Celsius.
  • Hindari konsumsi kafein dan alkohol sebelum tidur: Zat-zat ini dapat mengganggu kualitas tidur.
  • Buat rutinitas tidur yang teratur: Cobalah untuk tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari, bahkan di akhir pekan.
  • Mandi air hangat sebelum tidur: Ini dapat membantu merelaksasikan tubuh dan memudahkan kamu untuk tidur.
  • Gunakan suplemen melatonin: Jika diperlukan, konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan suplemen melatonin untuk membantu mengatur ritme sirkadian.
  • Paparan cahaya matahari pagi: Usahakan untuk mendapatkan paparan cahaya matahari pagi segera setelah bangun tidur untuk membantu mengatur ulang jam biologis tubuh.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika kamu mengalami masalah tidur yang berkepanjangan atau gejala-gejala yang mengganggu aktivitas sehari-hari, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter dapat membantu mengidentifikasi penyebab masalah tidur kamu dan memberikan penanganan yang tepat.

Beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Sulit tidur atau sering terbangun di malam hari.
  • Merasa lelah dan tidak segar setelah bangun tidur.
  • Mengantuk berlebihan di siang hari.
  • Sakit kepala atau masalah pencernaan yang sering terjadi.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter di Halodoc jika kamu merasa kesulitan mengatasi masalah tidur.

Kamu bisa beli obat online atau produk kesehatan lainnya dengan praktis dan mudah di Apotek Online Halodoc. 

Toko Kesehatan Halodoc Produknya 100% asli dan tepercaya. Tanpa perlu antre, obat bisa diantar hanya dalam 1 jam langsung dari apotek terdekat dari lokasi kamu berada. 

Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga dan dapatkan obat dari apotek 24 jam terdekat! 

Referensi:
Everyday Health. Diakses pada 2025. Study Reveals Why All-Nighters May Be So Dangerous for Your Health.
Health. Diakses pada 2025. Is Staying Up Late Bad for You?