Ini Beda Pubertas Anak Perempuan dan Laki-Laki
Pubertas antara laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan yang signifikan.

DAFTAR ISI
- Apa Itu Pubertas?
- Perbedaan Usia Pubertas pada Anak Perempuan dan Laki-laki
- Tanda Pubertas pada Anak Perempuan
- Tanda Pubertas pada Anak Laki-laki
- Perbedaan Perubahan Emosional pada Pubertas Laki-laki dan Perempuan
- Kapan Harus ke Dokter?
- Hubungi Dokter Ini Jika Ada Gangguan Pubertas pada Anak
Masa pubertas adalah periode penting dalam perkembangan manusia, menandai transisi dari anak-anak menuju dewasa.
Pada masa ini, tubuh mengalami berbagai perubahan fisik dan hormonal yang signifikan. Perbedaan pubertas anak perempuan dan laki-laki terletak pada waktu dimulainya, perubahan fisik yang terjadi, dan hormon yang berperan.
Memahami perbedaan ini penting bagi orang tua dan remaja agar dapat menghadapi masa pubertas dengan lebih baik.
Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai perbedaan pubertas pada anak perempuan dan laki-laki, termasuk tanda-tanda yang muncul, usia dimulainya, serta perubahan emosional yang menyertai.
Informasi ini diharapkan dapat membantu para remaja dan orang tua dalam memahami dan melewati masa pubertas dengan lebih positif.
Apa Itu Pubertas?
Pubertas adalah proses biologis kompleks yang menyebabkan kematangan seksual dan kemampuan reproduksi.
Proses ini melibatkan perubahan hormonal yang memicu perkembangan karakteristik seks sekunder.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pubertas adalah tahap perkembangan ketika anak-anak mengalami perubahan fisik yang signifikan dan mencapai kemampuan reproduksi.
Pada anak perempuan, pubertas umumnya dimulai antara usia 8 dan 13 tahun, sedangkan pada anak laki-laki antara usia 9 dan 14 tahun.
Rentang usia ini bisa bervariasi tergantung pada faktor genetik, nutrisi, dan lingkungan. Perubahan yang terjadi selama pubertas tidak hanya memengaruhi fisik, tetapi juga emosional dan sosial.
Berikut Ini Rekomendasi Dokter Spesialis Anak di Halodoc yang bisa dihubungi seputar kesehatan anak.
Perbedaan Usia Pubertas pada Anak Perempuan dan Laki-laki
Salah satu perbedaan utama antara pubertas anak perempuan dan laki-laki adalah waktu dimulainya.
Anak perempuan cenderung mengalami pubertas lebih awal dibandingkan anak laki-laki.
Rata-rata, pubertas pada anak perempuan dimulai antara usia 8 dan 13 tahun, dengan tanda pertama biasanya adalah pertumbuhan payudara.
Pada anak laki-laki, pubertas umumnya dimulai antara usia 9 dan 14 tahun. Tanda pertama pubertas pada anak laki-laki biasanya adalah pertumbuhan testis.
Perbedaan waktu ini disebabkan oleh perbedaan hormon yang memicu pubertas pada masing-masing jenis kelamin.
Hormon estrogen berperan penting dalam pubertas perempuan, sementara hormon testosteron berperan penting dalam pubertas laki-laki.
Tanda Pubertas pada Anak Perempuan
Berikut adalah beberapa tanda pubertas pada anak perempuan:
- Pertumbuhan payudara: Salah satu tanda pertama pubertas pada anak perempuan adalah pertumbuhan payudara. Ini biasanya dimulai dengan munculnya benjolan kecil di bawah puting.
- Pertumbuhan rambut kemaluan dan ketiak: Rambut halus mulai tumbuh di area kemaluan dan ketiak.
- Menstruasi: Menstruasi atau datang bulan adalah tanda penting pubertas pada anak perempuan. Ini menandakan bahwa sistem reproduksi sudah mulai berfungsi.
- Perubahan bentuk tubuh: Pinggul mulai melebar dan tubuh menjadi lebih berisi.
- Peningkatan tinggi badan: Terjadi lonjakan pertumbuhan tinggi badan yang signifikan.
- Jerawat: Perubahan hormonal dapat menyebabkan munculnya jerawat.
Pahami lebih lanjut mengenai Perkembangan Anak – Jenis, Tahapan, dan Gangguan yang bisa terjadi supaya orang tua bisa memantau.
Tanda Pubertas pada Anak Laki-laki
Berikut adalah beberapa tanda pubertas pada anak laki-laki:
- Pertumbuhan testis dan penis: Salah satu tanda pertama pubertas pada anak laki-laki adalah pertumbuhan testis dan penis.
- Pertumbuhan rambut kemaluan, ketiak, dan wajah: Rambut mulai tumbuh di area kemaluan, ketiak, dan wajah (kumis dan janggut).
- Perubahan suara: Suara menjadi lebih berat dan dalam.
- Peningkatan massa otot: Terjadi peningkatan massa otot yang signifikan.
- Peningkatan tinggi badan: Terjadi lonjakan pertumbuhan tinggi badan yang signifikan.
- Ejakulasi: Ejakulasi atau keluarnya air mani adalah tanda penting pubertas pada anak laki-laki.
- Jerawat: Perubahan hormonal dapat menyebabkan munculnya jerawat.
Selain tanda-tanda fisik yang telah disebutkan, perubahan hormonal selama pubertas juga dapat memengaruhi kondisi kulit.
Peningkatan produksi sebum dapat menyebabkan kulit menjadi lebih berminyak dan rentan terhadap jerawat. Oleh karena itu, menjaga kebersihan kulit sangat penting selama masa pubertas.
Perbedaan Perubahan Emosional pada Pubertas Laki-laki dan Perempuan
Selain perubahan fisik, pubertas juga membawa perubahan emosional yang signifikan. Perubahan hormonal dapat memengaruhi suasana hati, emosi, dan perilaku.
Pada anak perempuan, perubahan emosional seringkali terkait dengan siklus menstruasi. Fluktuasi hormon dapat menyebabkan perubahan suasana hati, seperti mudah marah, sedih, atau cemas.
Selain itu, anak perempuan juga mungkin lebih sensitif terhadap tekanan sosial dan perbandingan dengan teman sebaya.
Pada anak laki-laki, perubahan emosional seringkali terkait dengan peningkatan hormon testosteron.
Hal ini dapat menyebabkan peningkatan agresivitas, dorongan seksual, dan keinginan untuk mandiri. Anak laki-laki juga mungkin merasa lebih percaya diri dan kompetitif.
Baik anak perempuan maupun laki-laki mungkin mengalami perasaan tidak aman, kebingungan, dan perubahan dalam identitas diri selama masa pubertas.
Penting bagi orang tua dan remaja untuk memahami bahwa perubahan emosional ini adalah bagian normal dari pubertas dan mencari dukungan jika diperlukan.
Simak informasi lebih dalam mengenai Apa itu ADHD? Gejala, Penyebab & Pengobatannya di sini.
Kapan Harus ke Dokter?
Meskipun pubertas adalah proses alami, ada beberapa situasi di mana perlu berkonsultasi dengan dokter:
- Pubertas terlalu dini (pubertas prekoks): Jika tanda-tanda pubertas muncul sebelum usia 8 tahun pada anak perempuan atau sebelum usia 9 tahun pada anak laki-laki, segera konsultasikan dengan dokter.
- Pubertas terlambat: Jika tidak ada tanda-tanda pubertas pada usia 13 tahun pada anak perempuan atau pada usia 14 tahun pada anak laki-laki, segera konsultasikan dengan dokter.
- Perubahan fisik yang tidak normal: Jika ada perubahan fisik yang tidak biasa atau mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan dokter.
- Masalah emosional yang berat: Jika anak mengalami masalah emosional yang berat, seperti depresi, kecemasan, atau gangguan makan, segera cari bantuan profesional.
Konsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan dapat membantu memastikan bahwa pubertas berjalan dengan normal dan mengatasi masalah yang mungkin timbul.
Itulah penjelasan mengenai perbedaan pubertas antara anak perempuan dan laki-laki.
Hubungi Dokter Ini Jika Ada Gangguan Pubertas pada Anak
Jika anak menunjukkan tanda-tanda gangguan pubertas, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter spesialis anak.
Dokter spesialis anak di Halodoc memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam menangani kesehatan bayi dan anak serta memperoleh rating positif dari pasien sebelumnya.
Berikut beberapa dokter yang bisa kamu hubungi melalui Halodoc:
- dr. Ariawan Setiadi, Sp.A: Dokter spesialis anak dengan pengalaman 22 tahun, lulusan Universitas Islam Sultan Agung (2002) dan Universitas Diponegoro (2015). Saat ini berpraktik di Semarang, Jawa Tengah, anggota IDAI, dan tersedia untuk konsultasi di Halodoc.
- dr. Dandung Bawono, Sp.A, M.Sc: Dokter spesialis anak dengan pengalaman 20 tahun, lulusan Universitas Gadjah Mada (2004, 2009). Saat ini berpraktik di Gondokusuman, DIY, anggota IDAI, dan tersedia untuk konsultasi di Halodoc.
- dr. Lingga Pradipta, Sp.A: Dokter spesialis anak dengan pengalaman 11 tahun, lulusan Universitas Gadjah Mada (2011) dan Universitas Hasanuddin (2021). Saat ini berpraktik di Makassar, Sulawesi Selatan, anggota IDAI, dan tersedia untuk konsultasi di Halodoc.
Ketiga dokter tersebut mampu memberikan diagnosis serta saran perawatan gangguan pubertas anak dengan aman dan sesuai kondisi.
Tentunya melalui fitur chat/video call secara langsung pada aplikasinya. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodocsekarang juga!



