Advertisement

Ini Cara Mengatasi Kucing yang Sering Muntah

4 menit
Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   10 Juli 2025

Muntah pada kucing bisa jadi tanda gangguan ringan atau masalah serius.

Ini Cara Mengatasi Kucing yang Sering MuntahIni Cara Mengatasi Kucing yang Sering Muntah

Daftar Isi:

  1. Penyebab Kucing Muntah
  2. Gejala Kucing Muntah yang Harus Diperhatikan
  3. Pertolongan Pertama pada Kucing Muntah
  4. Kapan Harus ke Dokter Hewan?
  5. Pencegahan Kucing Muntah
  6. Kesimpulan

Melihat kucing kesayangan muntah tentu bikin panik, apalagi jika terjadi berulang kali. Tapi tenang dulu, muntah pada kucing sebenarnya cukup umum dan bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari faktor ringan seperti kebiasaan menjilat bulu, hingga kondisi yang perlu perhatian medis seperti gangguan pencernaan.

Sebagai pemilik, kamu perlu tahu kapan muntah kucing masih tergolong normal, dan kapan harus diwaspadai. Dengan memahami penyebabnya, kamu bisa mengambil langkah tepat untuk membantu si kucing merasa lebih nyaman dan tetap sehat.

Yuk, simak cara mengatasi kucing yang sering muntah dan tips perawatannya dalam artikel berikut ini!

Penyebab Kucing Muntah

Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan kucing muntah, mulai dari masalah pencernaan ringan hingga kondisi medis yang lebih serius. Berikut adalah beberapa penyebab umum kucing muntah:

1. Hairball

Hairball adalah penyebab umum muntah pada kucing, terutama kucing berbulu panjang. Saat kucing menjilati bulunya, bulu tersebut tertelan. Sebagian besar bulu akan dikeluarkan melalui feses, tetapi sebagian dapat menumpuk di perut dan membentuk bola bulu. Kucing kemudian akan memuntahkan bola bulu tersebut.

2. Makan terlalu cepat

Kucing yang makan terlalu cepat dapat menelan udara bersama makanan, yang dapat menyebabkan muntah. Hal ini umum terjadi pada kucing yang merasa lapar atau bersaing dengan kucing lain untuk mendapatkan makanan.

3. Alergi atau intoleransi makanan

Sama seperti manusia, kucing juga bisa mengalami alergi atau intoleransi terhadap makanan tertentu. Alergi makanan pada kucing dapat menyebabkan muntah, diare, gatal-gatal, dan masalah kulit. Beberapa alergen umum pada kucing meliputi daging sapi, ikan, ayam, dan produk susu.

Jika kucing kamu mengalami alergi terhadap makanan tertentu, konsultasikan dengan dokter hewan untuk diagnosis dan rekomendasi diet yang tepat.

Cari tahu selengkapnya, Ini Kondisi Kucing yang Perlu Pertolongan Pertama.

4. Keracunan

Kucing sangat rentan terhadap keracunan karena rasa ingin tahu mereka yang besar dan kebiasaan menjilati bulu mereka. Banyak zat rumah tangga yang bisa beracun bagi kucing, termasuk produk pembersih, obat-obatan, pestisida, dan tanaman hias tertentu.

5. Infeksi

Infeksi virus, bakteri, atau jamur dapat menyebabkan muntah pada kucing. Beberapa infeksi umum yang dapat menyebabkan muntah pada kucing meliputi panleukopenia (distemper kucing), feline calicivirus, dan feline herpesvirus.

6. Infeksi parasit

Infeksi parasit seperti cacing gelang, cacing pita, dan giardia dapat menyebabkan muntah pada kucing. Parasit ini dapat mengiritasi saluran pencernaan dan menyebabkan peradangan, yang dapat memicu muntah.

7. Penyakit kronis

Beberapa penyakit kronis dapat menyebabkan muntah pada kucing, termasuk penyakit ginjal, penyakit hati, radang usus (IBD), dan hipertiroidisme.

8. Tertelan benda asing

Kucing, terutama anak kucing, sering kali menelan benda asing seperti mainan kecil, benang, atau potongan kain. Benda asing ini dapat menyumbat saluran pencernaan dan menyebabkan muntah.

Gejala Kucing Muntah yang Harus Diperhatikan

Selain muntah, perhatikan gejala lain yang mungkin menyertai, seperti:

  • Diare.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Penurunan berat badan.
  • Lesu.
  • Dehidrasi (gusi kering, mata cekung).
  • Nyeri perut.
  • Darah dalam muntah atau feses.

Pertolongan Pertama pada Kucing Muntah

Jika kucing muntah, berikut adalah beberapa langkah pertolongan pertama yang dapat dilakukan:

  1. Puasakan makanan: Jangan memberi makan kucing selama 12-24 jam untuk memberi waktu istirahat pada saluran pencernaannya.
  2. Berikan air: Pastikan kucing memiliki akses ke air bersih dan segar. Jika kucing tidak mau minum, coba berikan air dengan menggunakan alat suntik tanpa jarum.
  3. Pantau: Perhatikan frekuensi dan isi muntahan kucing. Perhatikan juga gejala lain yang mungkin muncul.
  4. Makanan hambar: Setelah 12-24 jam, jika kucing tidak muntah lagi, tawarkan makanan hambar dalam jumlah kecil, seperti ayam rebus tanpa kulit atau nasi putih.

Kapan Harus ke Dokter Hewan?

Segera bawa kucing ke dokter hewan jika:

  • Kucing muntah lebih dari beberapa kali dalam sehari.
  • Muntah disertai dengan gejala lain seperti diare, lesu, atau kehilangan nafsu makan.
  • Ada darah dalam muntahan.
  • Kucing tampak sangat lemah atau kesakitan.
  • Kamu mencurigai kucing telah menelan sesuatu yang beracun.

Kamu cari rekomendasi dokter hewan? Berikut 5 Dokter Hewan yang Bisa Bantu Anabul Kesayangan.

Pencegahan Kucing Muntah

Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah kucing muntah:

  • Sediakan makanan berkualitas tinggi: Pilih makanan kucing yang berkualitas tinggi dan mudah dicerna.
  • Berikan makan dalam porsi kecil dan sering: Jika kucing makan terlalu cepat, berikan makan dalam porsi kecil dan lebih sering sepanjang hari. Kamu juga bisa menggunakan mangkuk khusus yang dirancang untuk memperlambat makan.
  • Sikat bulu kucing secara teratur: Menyikat bulu kucing secara teratur dapat membantu mengurangi jumlah bulu yang tertelan.
  • Jauhkan benda-benda berbahaya: Jauhkan benda-benda kecil, benang, dan zat beracun dari jangkauan kucing.
  • Rutin periksakan ke dokter hewan: Pemeriksaan rutin ke dokter hewan dapat membantu mendeteksi dan mengobati masalah kesehatan sejak dini.

Kesimpulan

Muntah pada kucing bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Penting untuk memperhatikan gejala yang menyertai dan segera mencari bantuan medis jika diperlukan.

Dengan perawatan yang tepat dan tindakan pencegahan yang baik, kamu dapat membantu menjaga kesehatan dan kesejahteraan kucing kesayangan kamu.

Jika kucing mengalami muntah yang terus-menerus atau menunjukkan gejala mengkhawatirkan lainnya, segera konsultasikan dengan dokter hewan melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan untuk hewan peliharaan kamu di Toko Kesehatan Halodoc.

Produknya 100% asli original dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.

Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
International Cat Cares. Diakses pada 2025. Cats and poisons.
Pet Guide. Diakses pada 2025. Vomiting in Cats: When to Worry.
Veterinary Hub. Diakses pada 2025. Vomiting in Cats – Causes & Treatment.