Ini Ciri-Ciri Kucing Birahi dan Cara Mengatasinya
Memahami ciri-ciri kucing birahi dan cara mengatasinya, dapat menjaga kesehatan dan kesejahteraannya.

Daftar Isi:
- Ciri-Ciri Kucing Birahi
- Fase Siklus Birahi Kucing
- Cara Mengatasi Kucing Birahi
- Kapan Harus ke Dokter Hewan?
Estrus atau birahi adalah bagian dari siklus reproduksi kucing betina. Kucing jantan juga mengalami perubahan perilaku saat ada kucing betina birahi di sekitarnya. Pada fase ini, terjadi peningkatan hormon reproduksi yang memicu serangkaian perubahan fisik dan perilaku pada kucing.
Pertanyaannya, apa saja ciri ciri kucing birahi dan cara mengatasinya?
Ciri-Ciri Kucing Birahi
Kucing betina biasanya mulai mengalami birahi pertama kali pada usia 5-9 bulan, tergantung ras, kesehatan, dan lingkungan. Kucing betina adalah polyestrus musiman, artinya mereka dapat mengalami beberapa siklus birahi selama musim kawin (biasanya musim semi hingga musim gugur).
Kucing jantan tidak memiliki siklus birahi seperti kucing betina. Mereka siap kawin setiap saat, tetapi perilaku mereka lebih intens saat ada kucing betina yang sedang birahi di sekitar mereka.
Berikut adalah beberapa ciri-ciri umum kucing birahi:
- Vokalisasi berlebihan: Kucing betina akan mengeong lebih sering dan lebih keras dari biasanya. Suara mereka bisa terdengar seperti lolongan atau tangisan.
- Perilaku manja: Kucing menjadi lebih affectionate, sering menggesekkan tubuhnya pada pemilik, furnitur, atau benda lain.
- Posisi lordosis: Kucing akan mengambil posisi tubuh khas dengan mengangkat bagian belakang tubuhnya, menekuk punggung, dan menggeser ekor ke samping. Ini adalah tanda bahwa mereka siap untuk kawin.
- Gelisah: Kucing terlihat gelisah, mondar-mandir, dan sulit untuk tenang.
- Kehilangan nafsu makan: Beberapa kucing mungkin kehilangan nafsu makan selama masa birahi.
- Spraying urine: Baik kucing jantan maupun betina dapat menyemprotkan urine dengan aroma yang kuat untuk menandai wilayah mereka dan menarik perhatian lawan jenis.
- Kucing jantan lebih agresif: Kucing jantan yang belum dikebiri akan menjadi lebih agresif terhadap kucing jantan lain di sekitarnya.
Baca juga artikel lainnya di sini: Kucing Terus Mengeong, Pertanda Apa?
Fase Siklus Birahi Kucing
Siklus birahi pada kucing betina terdiri dari beberapa fase:
- Proestrus: Fase awal siklus birahi, berlangsung selama 1-3 hari. Kucing betina mulai menarik perhatian kucing jantan, tetapi belum menerima perkawinan.
- Estrus: Fase utama birahi, berlangsung selama 3-14 hari. Kucing betina menunjukkan perilaku birahi yang khas dan menerima perkawinan.
- Interestrus: Fase di antara siklus birahi, berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu. Jika kucing tidak hamil, ia akan kembali ke fase proestrus.
- Diestrus: Fase setelah ovulasi jika kucing betina kawin dan hamil. Fase ini berlangsung hingga melahirkan. Jika tidak terjadi pembuahan, kucing akan memasuki fase anestrus.
- Anestrus: Fase istirahat reproduksi, biasanya terjadi selama musim dingin ketika hari menjadi lebih pendek.
Cari tahu jauh mengenai kesehatan kucing di sini: Kesehatan Kucing – Jenis dan Cara Merawatnya | Halodoc
Cara Mengatasi Kucing Birahi
Terdapat beberapa cara untuk mengatasi kucing birahi, tergantung pada keinginan pemilik dan kondisi kucing:
- Sterilisasi (Ovariohisterektomi): Operasi pengangkatan ovarium dan rahim pada kucing betina. Ini adalah solusi permanen untuk mencegah birahi dan kehamilan. Sterilisasi juga dapat mengurangi risiko penyakit seperti pyometra (infeksi rahim) dan tumor mamae.
- Kastrasi (Orkhidektomi): Operasi pengangkatan testis pada kucing jantan. Ini mengurangi perilaku agresif dan spraying urine.
- Obat-obatan: Terdapat obat-obatan hormonal yang dapat menekan siklus birahi pada kucing betina. Namun, penggunaan obat ini harus dikonsultasikan dengan dokter hewan karena berpotensi menimbulkan efek samping.
- Perhatian dan pengalihan perhatian: Berikan perhatian ekstra pada kucing selama masa birahi. Ajak bermain, berikan mainan, dan usahakan untuk mengalihkan perhatiannya dari perilaku birahi.
- Feliway Diffuser: Produk ini mengeluarkan feromon sintetis yang dapat membantu menenangkan kucing.
Kucing tidak mau makan? Cari tahu di sini: Kucing Tidak Mau Makan, Apa yang Perlu Dilakukan?
Sterilisasi dan kastrasi merupakan metode yang efektif dan aman untuk mengontrol populasi hewan peliharaan dan meningkatkan kesejahteraan hewan.
Penting untuk diingat, penanganan kucing birahi harus dilakukan dengan sabar dan penuh kasih sayang. Hindari menghukum atau memarahi kucing karena perilaku mereka di luar kendali selama masa birahi.
Kapan Harus ke Dokter Hewan?
Segera konsultasikan dengan dokter hewan jika:
- Kucing menunjukkan tanda-tanda penyakit seperti demam, nafsu makan menurun drastis, atau lesu.
- Kucing mengalami kesulitan buang air kecil atau besar.
- Kucing betina mengalami birahi yang berkepanjangan (lebih dari 3 minggu).
- Terdapat tanda-tanda infeksi seperti keluarnya cairan abnormal dari vagina.
Bila kucing atau hewan peliharaan lainnya di rumah mengalami masalah kesehatan seperti tidak mau makan atau bahkan perawatan untuk kucing melahirkan, konsultasikan saja pada dokter hewan di Halodoc!
Dapatkan juga obat atau produk kesehatan hewan yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc. Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.


