Advertisement

Ini Ciri Rambut Rontok Karena Penyakit yang Perlu Diwaspadai

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Erlian Dimas SpDVE   14 Oktober 2025

Rambut rontok bisa menjadi pertanda adanya penyakit, terutama jika terjadi secara mendadak dan disertai gejala lain.

Ini Ciri Rambut Rontok Karena Penyakit yang Perlu DiwaspadaiIni Ciri Rambut Rontok Karena Penyakit yang Perlu Diwaspadai

DAFTAR ISI

  1. Ciri-Ciri Rambut Rontok karena Penyakit yang Perlu Diwaspadai
  2. Perbedaan Rambut Rontok Biasa dengan Rambut Rontok karena Penyakit
  3. Penyakit yang Menyebabkan Rambut Rontok
  4. Diagnosis Rambut Rontok Akibat Penyakit
  5. Treatment yang Bisa Dilakukan
  6. Pencegahan Rambut Rontok karena Penyakit
  7. Kapan Harus ke Dokter?
  8. Hubungi Dokter Ini untuk Mengatasi Rambut Rontok

Rambut rontok adalah masalah umum yang dialami banyak orang. Normalnya, seseorang kehilangan sekitar 50 hingga 100 helai rambut setiap hari.

Namun, jika kerontokan terjadi secara berlebihan, bisa jadi ini merupakan tanda adanya masalah kesehatan yang mendasarinya.

Mengenali ciri-ciri rambut rontok karena penyakit penting agar penanganan yang tepat dapat segera dilakukan.

Simak bahasan mengenai ciri-ciri rambut rontok yang disebabkan oleh penyakit, perbedaan dengan kerontokan normal, serta cara pencegahan dan penanganannya.

Informasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang masalah rambut rontok dan kapan perlu mencari bantuan medis.

Ciri-Ciri Rambut Rontok karena Penyakit yang Perlu Diwaspadai

Berikut adalah beberapa ciri rambut rontok yang mungkin mengindikasikan adanya penyakit:

  • Kerontokan Berlebihan: Kehilangan rambut lebih dari 100 helai per hari secara konsisten.
  • Penipisan Rambut Bertahap: Rambut menjadi lebih tipis dari waktu ke waktu, terutama di bagian atas kepala.
  • Munculnya Bercak Botak: Terdapat area di kulit kepala yang tidak ditumbuhi rambut sama sekali.
  • Rambut Rontok Menggumpal: Rambut rontok dalam jumlah besar saat menyisir atau keramas.
  • Perubahan Tekstur Rambut: Rambut menjadi lebih rapuh, kering, atau mudah patah.
  • Kulit Kepala Gatal atau Meradang: Disertai rasa gatal, nyeri, atau kemerahan pada kulit kepala.
  • Rontok Setelah Kondisi Medis Tertentu: Kerontokan terjadi setelah sakit parah, operasi, atau pengobatan tertentu.

Jika mengalami salah satu atau beberapa ciri di atas, penting untuk segera mencari tahu penyebabnya.

Ketahui lebih lanjut mengenai Perawatan Rambut – Jenis, Tips, dan Manfaatnya di sini.

Perbedaan Rambut Rontok Biasa dengan Rambut Rontok karena Penyakit

Rambut rontok normal adalah bagian dari siklus pertumbuhan rambut. Rambut akan rontok secara alami untuk memberi ruang bagi pertumbuhan rambut baru.

Namun, ada perbedaan signifikan antara kerontokan normal dan kerontokan yang disebabkan oleh penyakit:

  • Jumlah Kerontokan: Kerontokan normal biasanya tidak berlebihan (kurang dari 100 helai per hari), sedangkan kerontokan karena penyakit bisa jauh lebih banyak.
  • Pola Kerontokan: Kerontokan normal biasanya merata di seluruh kepala, sedangkan kerontokan karena penyakit bisa terjadi pada area tertentu atau membentuk pola yang tidak biasa.
  • Gejala Penyerta: Kerontokan normal biasanya tidak disertai gejala lain, sedangkan kerontokan karena penyakit seringkali disertai gejala seperti gatal, peradangan, atau perubahan tekstur rambut.
  • Penyebab: Kerontokan normal disebabkan oleh faktor-faktor seperti usia, stres, atau perubahan musim, sedangkan kerontokan karena penyakit disebabkan oleh kondisi medis tertentu.

Penyakit yang Menyebabkan Rambut Rontok

Beberapa penyakit dan kondisi medis yang dapat menyebabkan rambut rontok meliputi:

  • Alopecia Areata: Penyakit autoimun yang menyebabkan kerontokan rambut berbentuk bulat atau oval.
  • Infeksi Kulit Kepala: Infeksi jamur atau bakteri pada kulit kepala dapat menyebabkan peradangan dan kerontokan rambut.
  • Gangguan Hormonal: Ketidakseimbangan hormon tiroid, hormon seks, atau hormon lainnya dapat memengaruhi pertumbuhan rambut.
  • Penyakit Autoimun Lainnya: Lupus, rheumatoid arthritis, dan penyakit autoimun lainnya dapat menyebabkan rambut rontok sebagai efek samping.
  • Penyakit Kronis: Diabetes, penyakit ginjal, dan penyakit kronis lainnya dapat memengaruhi kesehatan rambut.
  • Efek Samping Obat-obatan: Beberapa obat-obatan, seperti kemoterapi, antikoagulan, dan antidepresan, dapat menyebabkan rambut rontok.
  • Kekurangan Nutrisi: Kekurangan zat besi, zinc, biotin, atau nutrisi penting lainnya dapat memengaruhi pertumbuhan rambut.

Selain penyakit-penyakit di atas, stres fisik atau emosional yang berat juga dapat menyebabkan rambut rontok sementara, yang disebut telogen effluvium.

Menurut ahli, menjaga asupan nutrisi seimbang dan mengelola stres dengan baik adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan rambut dan mencegah kerontokan.

Diagnosis Rambut Rontok Akibat Penyakit

Untuk mengetahui penyebab rambut rontok, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan.

Beberapa tes yang mungkin dilakukan meliputi:

  • Pemeriksaan Kulit Kepala: Dokter akan memeriksa kondisi kulit kepala untuk melihat adanya peradangan, infeksi, atau kelainan lainnya.
  • Tes Tarik Rambut: Dokter akan menarik sejumlah kecil rambut untuk melihat berapa banyak yang rontok.
  • Biopsi Kulit Kepala: Jika diperlukan, dokter akan mengambil sampel kecil kulit kepala untuk diperiksa di laboratorium.
  • Tes Darah: Tes darah dapat membantu mendeteksi adanya gangguan hormonal, kekurangan nutrisi, atau penyakit autoimun.

Setelah diagnosis ditegakkan, dokter akan merekomendasikan pengobatan yang sesuai dengan penyebab rambut rontok.

Treatment yang Bisa Dilakukan

Pengobatan rambut rontok karena penyakit akan bervariasi tergantung pada penyebabnya. Beberapa pilihan pengobatan meliputi:

  • Obat-obatan: Dokter mungkin meresepkan obat-obatan seperti minoxidil atau finasteride untuk merangsang pertumbuhan rambut.
  • Terapi Laser: Terapi laser tingkat rendah dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah di kulit kepala dan merangsang pertumbuhan rambut.
  • Kortikosteroid: Jika rambut rontok disebabkan oleh peradangan, dokter mungkin meresepkan kortikosteroid topikal atau oral.
  • Suplemen Nutrisi: Jika rambut rontok disebabkan oleh kekurangan nutrisi, dokter mungkin merekomendasikan suplemen zat besi, zinc, atau biotin.
  • Perawatan Kulit Kepala: Perawatan kulit kepala dengan sampo atau losion khusus dapat membantu mengatasi masalah kulit kepala yang menyebabkan rambut rontok.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli dermatologi untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Hubungi Dokter Ini untuk Mengatasi Rambut Rontok

Apabila kamu atau orang terdekat mengalami masalah rambut rontok, sebaiknya segera hubungi dokter spesialis di Halodoc.

Dokter spesialis di Halodoc sudah berpengalaman selama bertahun-tahun, sehingga mereka mampu memberikan solusi tepat dalam mengatasi rambut rontok.

Tak perlu khawatir, sebab mereka juga telah mendapat rating yang positif dari pasien-pasien sebelumnya yang mereka tangani.

Nah, ini dia dokter rekomendasi Halodoc yang bisa kamu hubungi:

1. dr. Dina Febriani Sp.D.V.E

Kamu dapat berkonsultasi dengan dr. Dina Febriani Sp.D.V.E, yang merupakan lulusan Universitas Yarsi tahun 2009 dan Universitas Sebelas Maret tahun 2023.

Kini, ia menjalani praktik di Pekanbaru, Riau sekaligus terdaftar sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) dengan nomor STR 3321602523105228.

Berbekal pengalaman 16 tahun, dr. Dina Febriani Sp.D.V.E siap membantu kamu dalam menangani rambut rontok.

Dokter Dina Febriani Sp.D.V.E juga bisa memberikan layanan konsultasi seputar masalah kulit dan perawatan wajah, seperti perawatan pada bibir kering.

Chat dr. Dina Febriani Sp.D.V.E Mulai dari Rp59.000,- di Halodoc.

2. dr. Frieda Sp.D.V.E

Dokter rekomendasi berikutnya yang bisa kamu hubungi jika kamu mengalami masalah rambut rontok adalah dr. Frieda Sp.D.V.E.

Ia telah meraih gelar dokternya di Fakultas Kedokteran Universitas Atma Jaya tahun 2015 dan Universitas Sebelas Maret tahun 2022.

Saat ini, dr. Frieda Sp.D.V.E membuka praktik di Bogor, Jawa Barat serta terdaftar sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) dengan nomor STR 3321602322166922.

Dengan pengalaman 9 tahun di bidangnya, dr. Frieda Sp.D.V.E siap menjawab pertanyaan kamu seputar cara mengatasi rambut rontok.

Tak hanya itu, kamu juga bisa berkonsultasi dengan dr. Frieda Sp.D.V.E tentang masalah kulit dan perawatan wajah, seperti penanganan jerawat pada leher dan kelopak mata.

Chat dr. Frieda Sp.D.V.E Mulai dari Rp59.000,- di Halodoc.

Dokter rekomendasi di atas siap memberikan kamu solusi dalam menangani masalah rambut rontok.

Dengan aplikasi Halodoc, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter kapan saja dan di mana saja dengan mudah dan aman.

Kamu tidak perlu khawatir jika dokter sedang offline atau tidak tersedia. Sebab, kamu tetap bisa memesan jadwal konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.

Jadi, tunggu apa lagi? Ayo, hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!

Referensi
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Hair loss.
MedicalNews Today. Diakses pada 2025. Scalp psoriasis and hair loss: What is the connection?
NIH. Diakses pada 2025. Alopecia Areata.
WebMD. Diakses pada 2025. Hair Loss: Infectious Agents.