Ini Fakta Kasus Pertama Flu Burung H10N3 di Cina

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   03 Juni 2021
Ini Fakta Kasus Pertama Flu Burung H10N3 di CinaIni Fakta Kasus Pertama Flu Burung H10N3 di Cina

Halodoc, Jakarta - Di tengah pagebluk COVID-19 yang masih melanda dunia, kini ditemukan virus baru yang menular dari hewan ke manusia, yaitu flu burung H10N3. National Health Commission (NHC) atau Komisi Kesehatan Nasional Cina melaporkan kasus ini pada 1 Juni 2021.

Seorang pria warga kota Zhenjiang yang berusia 41 tahun, menjadi orang yang pertama terinfeksi flu burung H10N3. Sebelum terinfeksi virus ini, dirinya mengalami demam dan gejala lainnya. Setelah itu, ia dirawat di rumah sakit pada 28 April 2021, dan didiagnosis mengidap flu burung H10N3 pada 28 Mei 2021. 

Baca juga: Jangan Diabaikan, Flu Burung Dapat Sebabkan Gagal Jantung

Bukan Virus Umum

Masih asing dengan flu burung H10N3? H10N3 adalah patogen rendah, yang berarti menyebabkan penyakit yang relatif kurang parah pada unggas. Selain itu, menurut NHC virus ini tidak mungkin menyebabkan wabah skala besar.

Mengutip dari laman Reuters, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sumber paparan pasien terhadap virus H10N3 belum diketahui secara persis. Kabar baiknya, melalui pengamatan medis dari kontak dekat dan penduduk setempat, pemerintah Cina tidak menemukan kasus lain. Menurut WHO, saat ini tidak ada indikasi penularan dari manusia ke manusia. 

"Selama virus flu burung beredar di unggas, infeksi sporadis flu burung pada manusia tidak mengejutkan, yang merupakan pengingat nyata bahwa ancaman pandemi influenza terus berlanjut," jelas WHO dalam Reuters.

Seperti yang telah diketahui, virus flu burung terdiri dari beragam jenis. Lalu, bagaimana dengan H10N3? 

“Strain ini bukan virus yang sangat umum", kata Filip Claes, koordinator laboratorium regional dari Food and Agriculture Organization's Emergency Centre for Transboundary Animal Diseases di kantor regional untuk Asia dan Pasifik. 

Menurutnya, hanya sekitar 160 isolat virus yang dilaporkan dalam 40 tahun hingga 2018, sebagian besar pada burung liar atau unggas air di Asia dan beberapa bagian terbatas Amerika Utara. Filip juga menambahkan sejauh ini virus flu burung H10N3 tidak ada yang terdeteksi pada ayam.

Baca juga: Tidak Hanya Virus Corona, Flu Burung Juga Merebak di China

Mau tahu lebih jauh mengenai penyakit flu burung? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan? 

Virus Lama atau Baru?

Sejauh ini, belum diketahui apakah H10N3 menyerupai virus lama atau tidak. Filip mengatakan analisis data genetik virus akan diperlukan untuk menentukan apakah itu menyerupai virus yang lebih tua, atau campuran baru dari virus yang berbeda.

Hal yang perlu ditegaskan, hingga saat ini tak ada kasus flu burung H10N3 menginfeksi manusia yang dilaporkan secara global. Menurut NHC, sejauh ini kasus H10N3 hanya ditemukan di provinsi Jiangsu di China timur saja. 

Kilas balik ke belakang, tidak ada jumlah yang signifikan dari infeksi flu burung pada manusia sejak strain H7N9. Menurut catatan Food and Agriculture Organization of the United Nations, sejak 2013 H7N9 telah menginfeksi 1,668 orang dan menewaskan sebanyak 616. sekitar 300 orang tewas selama 2016-2017.

Baca juga: Tinggal Dekat Unggas, Bagaimana Cara Cegah Flu Burung?

Meski virus flu burung H10N3 hanya ditemukan di Cina, kita tak boleh abai terhadap virus ini. Di samping itu, kita juga harus selalu waspada dengan pandemi COVID-19 yang tengah berlangsung. 

Nah, kita perlu meningkatkan sistem kekebalan tubuh agar terhindar dari berbagai macam infeksi virus. Agar sistem imun selalu prima, kamu bisa membeli vitamin atau suplemen menggunakan aplikasi Halodoc sehingga tidak perlu repot keluar rumah. Sangat praktis, bukan? 



Referensi:
The Guardian. Diakses pada 2021. China confirms first human case of H10N3 bird flu strain
Reuters. Diakses pada 2021. China reports first human case of H10N3 bird flu 
Al Jazeera. Diakses pada 2021. China reports first human case of H10N3 bird flu

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan