Ini Fakta tentang Obat Avigan sebagai Terapi COVID-19

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   08 Juli 2021
Ini Fakta tentang Obat Avigan sebagai Terapi COVID-19Ini Fakta tentang Obat Avigan sebagai Terapi COVID-19

“Melalui penelitian eksperimental yang dilakukan di China, obat Avigan yang mengandung bahan aktif favipiravir terbukti mampu mematikan virus di tubuh lebih cepat. Obat ini juga sudah mendapat izin untuk digunakan di Indonesia. Namun, diharapkan masyarakat tetap berhati-hati menggunakannya dan tidak melakukan panic buying.”

Halodoc, Jakarta – Akibat lonjakan kasus selama beberapa pekan terakhir, kebutuhan akan obat, oksigen, bahkan obat herbal terus meningkat. Salah satu yang obat yang digunakan untuk terapi mengobati COVID-19 itu adalah obat avigan. Di dunia medis, obat avigan adalah nama merek obat yang memiliki kandungan bahan aktif favipiravir.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga saat ini diketahui sudah memberikan izin darurat penggunaan obat Avigan untuk terapi pasien COVID-19 sehingga obat ini banyak dicari masyarakat luas. Namun, akibat pemberian izin ini, harga obat Avigan melambung tinggi dan kemudian mendorong pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) lewat Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.1.7/Menkes/4826/2021.

Melalui keputusan tersebut, harga obat Avigan 200 mg ditetapkan tidak boleh melebihi Rp 22.500. Apabila ada pihak yang ketahuan menjual harga Avigan lebih dari harga tersebut, mereka akan mendapatkan hukuman pidana penjara dan denda. Namun, sebenarnya bagaimana cara kerja dari obat avigan ini, dan apa yang membuatnya dinyatakan ampuh untuk atasi gejala COVID-19, ini ulasannya!

Baca juga: Cara Dapatkan Obat Isoman Gratis dari Telemedicine Rujukan Kemenkes

Alasan Obat Avigan Digunakan untuk Atasi COVID-19

Obat anti-flu dari Jepang favipiravir dengan nama merek dagang Avigan dikabarkan efektif melawan SARS-CoV-2. Ini karena pejabat China mengumumkan dalam konferensi pers bahwa obat tersebut dapat secara efektif mengobati virus ini. Sejak itu, hasil salah satu dari dua uji klinis yang dikutip oleh pejabat China telah tersedia. Namun para ahli harus menafsirkan hasil penelitian ini dengan hati-hati.

Akibat pandemi COVID-19, kebutuhan akan agen antivirus yang efektif yang mampu memerangi virus corona sangat mendesak. Dalam konteks ini, pendekatan yang efisien untuk penemuan obat tampaknya adalah dengan menguji obat antivirus yang ada dan melihat apakah obat tersebut cocok untuk digunakan kembali atau tidak.

Menurut uji coba yang dilakukan di Rumah Sakit The Third People di Shenzhen, telah ditemui fakta bahwa mereka yang memakai favipiravir mampu mematikan virus dalam rata-rata 4 hari. Kelompok peserta yang diberi perawatan favipiravir juga menunjukkan peningkatan signifikan dalam pencitraan dada dibandingkan dengan kelompok kontrol, dengan tingkat peningkatan 91,43 persen berbanding 62,22 persen. 

Baca juga: Rekomendasi Asupan Vitamin untuk Pengidap COVID-19

Kemungkinan Efek Samping

Meski terbukti mampu melenyapkan virus, para ahli tetap mengingatkan untuk mengawasi efek sampingnya. Ini karena obat Avigan juga telah diketahui memiliki satu efek samping, yaitu menimbulkan kecacatan pada bayi baru lahir. 

Obat Avigan juga sempat dipakai sebagai obat eksperimental saat muncul wabah virus Ebola yang ganas di Afrika Barat beberapa tahun silam. Sampai kemudian digunakan oleh para dokter China untuk menghadapi wabah COVID-19 dan diimpor oleh Indonesia pada pertengahan 2020.

Masyarakat Diharap Tidak Menggunakan Obat Avigan Sembarangan

BPOM juga telah mengimbau agar warga tidak sembarangan membeli dan mengonsumsi obat antivirus seperti Avigan. Alasannya karena beragam obat yang digunakan dalam terapi COVID-19 umumnya tergolong sebagai obat keras berisiko efek samping serius.

Banyak pihak, terutama dokter juga menyayangkan terjadinya panic buying akan obat ini. Banyak yang menyayangkan apabila masyarakat memborongnya untuk kemudian menaikkan harganya demi keuntungan pribadi. 

Ini karena kebutuhan akan obat tersebut memang sedang sangat tinggi dan diharapkan obat tersebut benar-benar dikhususkan untuk diberikan pada pengidap COVID-19. Sebab jika kebutuhan pasien COVID-19 tidak terpenuhi, dikhawatirkan angka kematian terus meningkat. 

Baca juga: Kenali Obat untuk Menangani Virus Corona di Indonesia

Itulah yang kamu perlu tahu mengenai Avigan dan kandungan favipiravir di dalamnya. Jika kamu atau orang terdekat membutuhkan obat ini, kamu bisa cek toko kesehatan milik Halodoc. Jika tersedia stoknya, kamu bisa segera membelinya sesuai resep dokter. Apalagi dengan layanan antar yang ditawarkan, kamu jadi tak perlu keluar rumah untuk mendapatkan obat. Praktis bukan? Yuk, gunakan aplikasi Halodoc sekarang!

Referensi:
Detik. Diakses pada 2021. Mengenal Avigan, Obat Terapi COVID-19 yang Harganya Sudah Diatur Kemenkes.
Medical News Today. Diakses pada 2021. Is the Anti-Flu drug Avigan Effective in Treating COVID-19?
Precision Vaccination. Diakses pada 2021. Avigan Antiviral Medication.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan