Ini Gejala Bintitan dan Cara Efektif Mengobatinya
Gejala bintitan tak hanya sekadar benjolan merah yang nyeri di kelopak mata saja.

Daftar Isi:
- Gejala Bintitan yang Perlu Diwaspadai
- Penyebab Bintitan dan Faktor Risikonya
- Kebiasaan yang Memicu Munculnya Bintitan
- Cara Mengobati Bintitan yang Efektif
- Kapan Harus ke Dokter?
- Kesimpulan
Bintitan yang dalam dunia medis dikenal sebagai hordeolum, adalah infeksi bakteri yang menyebabkan munculnya benjolan merah dan nyeri di tepi kelopak mata. Benjolan ini umumnya menyerupai bisul kecil atau jerawat.
Kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan seringkali sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari atau minggu. Penting untuk memahami gejala, penyebab, dan cara penanganan yang tepat agar bintitan tidak menimbulkan komplikasi yang lebih serius.
Gejala Bintitan yang Perlu Diwaspadai
Gejala bintitan dapat bervariasi dari ringan hingga cukup mengganggu. Beberapa gejala umum yang perlu diperhatikan meliputi:
- Benjolan merah yang nyeri di kelopak mata.
- Pembengkakan di sekitar mata.
- Mata berair.
- Sensasi seperti ada sesuatu di mata.
- Kelopak mata terasa gatal.
- Sensitif terhadap cahaya.
- Krusta di sekitar kelopak mata.
Mau tahu salep yang ampuh untuk mengatasi bintitan? Baca di sini: Ini Daftar Salep Mata Bintitan yang Aman dan Tersedia di Apotik
Jika mengalami gejala-gejala di atas, penting untuk segera mengambil langkah-langkah penanganan yang tepat. Gejala bintitan mirip dengan kondisi lain seperti kalazion. Kalazion biasanya tidak nyeri dan berkembang lebih lambat daripada bintitan.
Penyebab Bintitan dan Faktor Risikonya
Penyebab utama bintitan adalah infeksi bakteri, biasanya oleh bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri ini dapat masuk ke kelenjar minyak di kelopak mata melalui:
- Sentuhan tangan yang kotor.
- Penggunaan kosmetik yang sudah kadaluarsa.
- Kondisi medis tertentu seperti blefaritis (radang kelopak mata).
Selain itu, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena bintitan:
- Kebiasaan menyentuh mata dengan tangan kotor.
- Penggunaan lensa kontak yang tidak bersih.
- Tidak membersihkan riasan mata sebelum tidur.
- Memiliki riwayat bintitan sebelumnya.
- Kondisi kulit tertentu seperti rosacea atau dermatitis seboroik.
Kebiasaan yang Memicu Munculnya Bintitan
Selain faktor risiko di atas, ada beberapa kebiasaan sehari-hari yang tanpa disadari dapat memicu munculnya bintitan:
1. Mengucek mata terlalu sering
Tangan kita seringkali menjadi sarang bakteri. Mengucek mata, apalagi dengan tangan yang kotor, dapat dengan mudah memindahkan bakteri ke kelopak mata dan menyebabkan infeksi.
2. Tidak membersihkan lensa kontak dengan benar
Lensa kontak yang tidak dibersihkan dengan benar dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri. Pastikan untuk selalu mencuci tangan sebelum menyentuh lensa kontak dan gunakan cairan pembersih yang direkomendasikan oleh dokter mata.
Sering gatal saat menggunakan softlens? Baca di sini: Mata Sering Gatal saat Pakai Lensa Kontak, Apa Sebabnya?
3. Berbagi peralatan rias mata
Berbagi makeup, terutama yang digunakan di area mata seperti eyeliner, maskara, atau eyeshadow, dapat memindahkan bakteri dari satu orang ke orang lain. Hindari berbagi peralatan rias mata untuk mencegah penyebaran infeksi.
4. Tidak menghapus riasan mata sebelum tidur
Riasan mata yang tidak dihapus sebelum tidur dapat menyumbat kelenjar minyak di kelopak mata dan menyebabkan peradangan. Selalu bersihkan riasan mata dengan lembut sebelum tidur menggunakan pembersih yang sesuai.
Cara Mengobati Bintitan yang Efektif
Bintitan umumnya dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari atau minggu. Namun, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mempercepat proses penyembuhan dan meredakan gejala:
Kompres hangat: Kompres hangat adalah cara paling efektif untuk mengobati bintitan. Celupkan kain bersih ke dalam air hangat, peras, dan tempelkan pada kelopak mata yang terkena selama 10-15 menit, 3-4 kali sehari. Kompres hangat membantu melancarkan aliran darah dan mempercepat penyembuhan.
Jaga kebersihan mata: Bersihkan kelopak mata dengan lembut menggunakan kapas yang dibasahi air hangat. Hindari mengucek mata atau menyentuh area yang terinfeksi.
Hindari penggunaan riasan mata dan lensa kontak: Selama bintitan belum sembuh, hindari penggunaan riasan mata dan lensa kontak untuk mencegah iritasi dan penyebaran infeksi.
Gunakan salep antibiotik: Jika bintitan tidak kunjung membaik atau menunjukkan tanda-tanda infeksi yang lebih serius, dokter mungkin akan meresepkan salep antibiotik. Gunakan salep sesuai petunjuk dokter.
Jangan memencet bintitan: Memencet bintitan dapat memperburuk infeksi dan menyebabkan penyebaran bakteri ke area lain. Biarkan bintitan pecah dengan sendirinya.
Cari tahu lebih jauh mengenai cara mengatasi bintitan di sini: 3 Cara Mengobati Mata Bintitan dengan Aman dan Cepat
Kapan Harus ke Dokter?
Meskipun bintitan seringkali sembuh dengan sendirinya, ada beberapa kondisi yang memerlukan perhatian medis:
Bintitan tidak membaik setelah 1-2 minggu perawatan rumahan
Gejala semakin parah, seperti peningkatan nyeri, kemerahan, atau pembengkakan
Penglihatan terganggu
Demam
Bintitan berulang
Jika mengalami kondisi-kondisi di atas, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Kesimpulan
Bintitan adalah kondisi umum yang biasanya tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya. Dengan menjaga kebersihan mata, menghindari kebiasaan yang dapat memicu infeksi, dan melakukan perawatan rumahan yang tepat, gejala bintitan dapat diredakan dan proses penyembuhan dapat dipercepat.
Namun, jika gejala tidak membaik atau semakin parah, segera konsultasikan pada dokter spesialis mata di Halodoc! Dokter dapat membantu memberikan saran dan pengobatan yang paling sesuai untuk kondisimu.
Dapatkan juga obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc. Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.


