Ini Gejala Cerebral Palsy yang Bisa Terjadi pada Anak

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   06 Oktober 2023

“Cerebral palsy merupakan gangguan yang mempengaruhi gerak motorik dan postur tubuh anak. Gejalanya bisa dideteksi sedini mungkin saat anak masih bayi atau balita.”

Ini Gejala Cerebral Palsy yang Bisa Terjadi pada AnakIni Gejala Cerebral Palsy yang Bisa Terjadi pada Anak

Halodoc, Jakarta – Cerebral palsy adalah sekelompok gangguan yang memengaruhi gerakan dan postur tubuh anak. Kondisi ini terjadi karena kerusakan yang menyasar otak anak yang belum matang dan berkembang. Umumnya, kerusakan ini paling sering terjadi saat mereka masih dalam kandungan.

Tanda dan gejalanya bisa terdeteksi saat anak masih bayi atau prasekolah. Secara umum, cerebral palsy menyebabkan gangguan gerakan yang berhubungan dengan refleks yang berlebihan, kelenturan pada tungkai dan batang tubuh, postur yang tidak biasa, berjalan tidak stabil, atau kombinasi dari semuanya. Nah, untuk mengetahui gejalanya lebih lengkap, yuk simak ulasannya berikut ini.

Tanda Awal Cerebral Palsy

Gejala cerebral palsy berkembang saat bayi bertransisi menjadi balita. Selama periode awal, tanda-tandanya meliputi:

1. Bentuk otot yang tidak biasa

Terlalu banyak atau terlalu sedikit tonus (ketegangan) otot sering terjadi pada anak dengan cerebral palsy. Pada bayi, otot yang kendur mungkin terlihat seperti anggota tubuh yang terkulai, yang mengakibatkan bayi tidak mampu menahan kepala sampai durasi tertentu. Sementara itu, otot yang terlalu kencang, dapat menyebabkan kekakuan pada tungkai.

2. Asimetri

Beberapa anak yang mengidap cerebral palsy, hanya mengalami gangguan di satu sisi tubuhnya, atau lebih dari satu sisi. Ketidakseimbangan atau asimetri pada bayi bisa menjadi gejala awal cerebral palsy.

Kenali juga komplikasi cerebral palsy yang dapat terjadi pada anak melalui laman berikut, “Awas, Cerebral Palsy Bisa Sebabkan Komplikasi Ini.

3. Keterlambatan bergerak

Semua bayi tumbuh dan berkembang dengan kecepatan masing-masing. Akan tetapi, jika ada penyimpangan yang terlihat, dari gerakan dasar yang biasa dilakukan oleh bayi, ini bisa menjadi indikasi kelumpuhan otak.

Beberapa gerakan umum yang tertunda pada bayi dengan cerebral palsy meliputi:

  • Berguling.
  • Duduk.
  • Merangkak.
  • Berjalan.

Gejala Cerebral Palsy Berdasarkan Kategorinya

Ada empat utama kategori cerebral palsy yaitu, spactic, dyskinetic, ataxic, dan cerebral palsy campuran, yaitu ketika anak memiliki lebih dari satu tipe gejala cerebral palsy. Setiap kategori memiliki gejala khasnya sendiri.

Berikut ini penjelasannya secara lebih rinci:

1. Gejala Cerebral Palsy Spastik

Cerebral palsy jenis ini merupakan yang umum dan terlihat pada lebih dari 70 persen dari semua kasus. Beberapa gejalanya cerebral palsy spastik meliputi:

  • Berjalan tidak normal.
  • Otot kaku di salah satu sisi tubuh.
  • Mengencangkan otot atau persendian secara permanen.
  • Kesulitan untuk melakukan gerakan dasar seperti duduk, merangkak, dan berjalan.

2. Gejala Cerebral Palsy Dyskinetic

Gejala cerebral palsy dyskinetic umumnya berupa gerakan tidak terkendali yang abnormal. Hal ini terjadi karena kerusakan pada ganglia basalis, yaitu struktur otak yang mengontrol gerakan otot.

Beberapa gejalanya yaitu:

  • Melakukan gerakan berulang dan memutar.
  • Melakukan gerakan dengan lambat.
  • Masalah makan.
  • Tubuh kaku.
  • Kaki terkulai.
  • Melakukan gerakan yang bisa berkisar dari lambat hingga cepat, dan bisa disertai dengan rasa sakit.

3. Gejala Cerebral Palsy Ataxic

Kondisi ini ditandai dengan keseimbangan dan koordinasi yang buruk, yang terjadi karena kerusakan pada otak kecil.

Beberapa gejala cerebral palsy ataxic di antaranya:

  • Masalah dengan koordinasi.
  • Kesulitan berbicara.
  • Tremor.
  • Membuka kaki dengan lebar saat berjalan.
  • Gerakan mata lambat, dan ketidakmampuan untuk fokus pada satu objek dengan benar.

4. Gejala Cerebral Palsy Campuran

Cerebral palsy campuran dapat terjadi ketika bagian pusat kendali motorik mengalami kerusakan di lebih dari satu bagian. Anak-anak dengan kondisi ini memiliki kombinasi gejala dari berbagai jenis gangguan, contohnya memiliki refleks berlebihan (spastisitas) dan gangguan dalam bicara (ataxic).

Itulah gejala cerebral palsy yang dapat terjadi pada anak. Nah, karena kondisi ini bisa terjadi saat anak masih dalam kandungan, maka sebaiknya ibu melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin.

Ibu bisa melakukan pemeriksaan ini dengan menggunakan layanan Homelab dari Halodoc, praktis tanpa perlu keluar rumah. Selain itu lewat Halodoc ibu juga bisa berkonsultasi mengenai kesehatan anak dengan dokter secara langsung. Yuk, download Halodoc sekarang. 

Referensi:
Mayoclinic. Diakses pada 2023. Cerebral palsy.
Cerebral Palsy Guidance. Diakses pada 2023. Cerebral Palsy Symptoms.
Cerebral Palsy Guide. Diakses pada 2023. Cerebral palsy symptoms.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan