Ini Pengobatan Fibrosis Paru yang Bisa Dilakukan

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   15 September 2023

“Hingga saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan fibrosis paru secara total. Namun, ada perawatan yang dapat meringankan gejala atau menghambat keparahannya, yaitu dengan terapi oksigen, rehabilitasi paru, dan transplantasi paru.”

Ini Pengobatan Fibrosis Paru yang Bisa DilakukanIni Pengobatan Fibrosis Paru yang Bisa Dilakukan

Halodoc, Jakarta – Fibrosis paru merupakan kondisi yang terjadi karena munculnya jaring parut pada paru-paru. Hal itu menyebabkan kerusakan dan terganggunya fungsi organ tersebut. 

Semakin lama, kerusakan yang terjadi menyebabkan jaringan dalam paru-paru alias alveolus menebal dan kaki. Penebalan tersebut menyebabkan oksigen sulit untuk masuk ke dalam darah.

Orang yang mengidap fibrosis paru akan mengalami masalah pada pernapasan, yaitu kesulitan bernapas karena kondisi paru-paru yang rusak. 

Ada berbagai faktor yang bisa disebut bisa memicu kondisi ini, namun penyebab pasti dari munculnya jaring parut yang menyebabkan fibrosis paru masih belum diketahui secara pasti.

Lantas, bagaimana cara mengobati kondisi tersebut?

Cara Mengobati Fibrosis Paru

Sayangya, paru-paru yang rusak karena penyakit ini tidak bisa sembuh total. Meski begitu, pengidap tetap membutuhkan pengobatan untuk mengurangi gejala. 

Pada fibrosis paru, gejala dan tingkat keparahan yang terjadi bisa berbeda antara satu orang dengan yang lainnya. Pada satu orang, gejala bisa muncul dengan cepat dan berat, sedangkan pada pengidap fibrosis lain mungkin sebaliknya.

Menjalani pengobatan dan perawatan untuk penyakit ini bertujuan agar kerusakan paru-paru terjadi lebih lambat. Selain itu, pemberian obat juga bertujuan untuk mengurangi gejala yang muncul. 

Sebab, ada beberapa Gejala Fibrosis Paru yang Perlu Diwaspadai. Berikut ini pengobatan yang dapat pengidap fibrosis paru lakukan:

1. Konsumsi obat

Salah satu metode perawatan yang bisa pengidap lakukan untuk memperlambat perkembangan fibrosis paru adalah konsumsi obat. 

Biasanya, dokter juga meresepkan obat yang berfungsi untuk mengatasi gangguan saluran pencernaan, karena umumnya kedua kondisi tersebut saling beriringan. 

Dokter memberikan pengobatan setelah melakukan pemeriksaan dan memastikan kondisi tubuh pengidap.

2. Terapi Oksigen

Dokter biasanya juga akan merekomendasikan pengidap untuk menjalani terapi oksigen. Tujuannya untuk melatih pernapasan agar lebih mudah.

Selain itu, cara pengobatan ini juga bertujuan untuk mengurangi risiko terjadinya komplikasi akibat kadar oksigen yang rendah. Terapi oksigen juga dokter rekomendasikan untuk mengurangi tekanan darah di sisi kanan jantung. 

Manfaat lain yang bisa kamu dapat dari cara pengobatan ini adalah kualitas tidur yang menjadi lebih baik, sehingga aktivitas harian akan berjalan lebih lancar dan gejala fibrosis paru tidak lagi menjadi ancaman.

3. Rehabilitasi paru

Cara pengobatan ini untuk mengurangi gejala dan menunjang fungsi tubuh. Selain itu, rehabilitasi paru juga bermanfaat untuk melatih ketahanan fisik, dan meningkatkan kemampuan, serta teknik pernapasan agar efisiensi paru menjadi lebih baik.

4. Transplantasi paru

Pada tingkat yang paling parah, kerusakan paru mungkin hanya bisa teratasi dengan melakukan transplantasi terhadap organ tersebut. 

Tapi sebelum melakukan prosedur ini, dokter akan terlebih dahulu mendiskusikan seputar manfaat baik, hingga penolakan tubuh yang bisa terjadi akibat penggantian organ.  

Selain itu, kamu juga perlu Mengetahui Prosedur Transplantasi Paru

Hingga saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan fibrosis paru secara total. Namun, para peneliti berupaya untuk menemukan pengobatan yang tepat.

Jika kamu atau anggota keluarga mengalami gejala terkait masalah paru-paru, sebaiknya segera hubungi dokter di Halodoc. Deteksi dini bertujuan mencegah kondisi apapun menjadi semakin parah. 

Selain itu, dokter dapat merencanakan perawatan segera dan memperlambat tingkat keparahan.

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Pulmonary Fibrosis
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Pulmonary Fibrosis.