Ini Penjelasan tentang Spermatogenesis dalam Reproduksi

2 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   03 Agustus 2022

“Spermatogenesis adalah siklus lengkap produksi dan pematangan sperma. Proses spermatogenesis menjadi bagian penting dalam reproduksi, karena pada tahap inilah sperma terbentuk sebelum akhirnya bertemu dengan sel telur di tubuh wanita.“

Ini Penjelasan tentang Spermatogenesis dalam ReproduksiIni Penjelasan tentang Spermatogenesis dalam Reproduksi

Halodoc, Jakarta –  Mungkin kamu sering mendengar istilah spermatogenesis dan bertanya-tanya mengenai hal itu. Spermatogenesis adalah proses pengembangan gamet jantan, yang dikenal sebagai sperma di dalam testis. 

Proses ini dimulai selama masa pubertas dan berakhir hanya ketika seseorang meninggal. Proses lengkap spermatogenesis pada pria dilakukan oleh sel Leydig, hipotalamus, dan kelenjar pituitari. Jumlah sperma secara bertahap akan berkurang seiring bertambahnya usia yang pada akhirnya menyebabkan infertilitas.

Mengenal Tahapan Spermatogenesis

Pria menghasilkan sperma setiap hari, tetapi siklus regenerasi sperma penuh atau spermatogenesis membutuhkan waktu sekitar 64 hari. Ini adalah siklus lengkap produksi dan pematangan sperma. 

Selama spermatogenesis, testis akan menghasilkan beberapa juta sperma per hari. Pria bisa melepaskan 20 hingga 300 juta sel sperma dalam satu mililiter air mani. Tubuh akan terus mempertahankan surplus untuk memastikan pasokan sperma  untuk pembuahan.

Lantas, apa perannya dalam reproduksi? Proses spermatogenesis terjadi untuk membuat gamet jantan dewasa. Ia kemudian akan membuahi gamet betina untuk akhirnya bisa menciptakan zigot, organisme bersel tunggal. 

Zigot akan menghasilkan pembelahan sel dan penggandaan untuk membuat janin. Proses ini menjadi bagian penting dalam reproduksi, karena  pada tahap inilah sperma terbentuk sebelum akhirnya bertemu dengan sel telur pada wanita. 

Ada empat tahapan spermatogenesis, yaitu:

Tahap 1: 

Spermatogonia diploid yang terletak di tubulus seminiferus bereplikasi secara mitosis dalam interfase untuk membuat 46 pasang kromatid.

Tahap 2: 

Pada tahap ini, kromatid akan melakukan pertukaran informasi genetik melalui proses sinapsis. Ini dilakukan sebelum membelah menjadi spermatosit haploid melalui meiosis.

Tahap 3: 

Pada pembelahan tahap ini dua sel anak yang baru akan membelah lebih lanjut menjadi 4 spermatid dan memiliki kromosom unik yang jumlahnya kira-kira setengah dari spermatogonium asli.

Tahap 4:

Pada tahap ini, sel-sel bergerak dari lumen testis ke epididimis. Mereka menjadi dewasa dan berkembang menjadi empat sel sperma dengan pertumbuhan mikrotubulus pada sentriol untuk mengembangkan aksonema. Sentriol yang tersisa memanjang dan berkembang menjadi ekor sperma.

Ada beberapa hal yang dapat memengaruhi proses spermatogenesis, yaitu perubahan hormon, perubahan suhu, pola makan, konsumsi alkohol, mengonsumsi obat-obatan tertentu, serta mengidap suatu penyakit. 

Selain itu, tadi sudah disebutkan sebelumnya kalau pria bisa melepaskan 20 hingga 300 juta sel sperma dalam satu mililiter air mani. Penumpukan sperma alias keabsenan ejakulasi selama beberapa waktu akan membuat jumlah sperma semakin tinggi dalam satu ejakulasi mendatang. 

Jika kamu dan pasangan mencoba untuk hamil, menunggu beberapa hari di antara ejakulasi terakhir dapat meningkatkan peluang terjadi kehamilan. Peluang kehamilan dapat lebih ditingkatkan dengan tidak melakukan ejakulasi seminggu sebelum pasangan berovulasi. Ini akan memaksimalkan jumlah sperma selama jendela subur pasangan.

Itulah informasi mengenai spermatogenesis dalam kaitannya dengan reproduksi. Ingin melakukan cek kesuburan untuk meningkatkan peluang kehamilan, segera buat janji medis lewat aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Byjus.com. Diakses pada 2022. Spermatogenesis.
Biology Online.com. Diakses pada 2022. Spermatogenesis.
Healthline. Diakses pada 2022. How Is Sperm Produced?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan