Advertisement

Ini Penjelasan tentang Spermatogenesis dalam Reproduksi

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Budiyanto, MARS   11 Desember 2025

Proses spermatogenesis menjadi bagian penting dalam reproduksi, karena pada tahap ini sperma terbentuk sebelum akhirnya bertemu dengan sel telur.

Ini Penjelasan tentang Spermatogenesis dalam ReproduksiIni Penjelasan tentang Spermatogenesis dalam Reproduksi

DAFTAR ISI


Pernah mendengar istilah spermatogenesis dan bertanya-tanya mengenai hal tersebut? Proses pembentukan spermatozoa disebut spermatogenesis. 

Spermatogenesis adalah proses pengembangan gamet jantan, yang dikenal sebagai sperma di dalam testis. 

Proses ini dimulai selama masa pubertas dan berakhir hanya ketika seseorang meninggal. Proses lengkap spermatogenesis pada pria dilakukan oleh sel Leydig, hipotalamus, dan kelenjar pituitari. 

Jumlah sperma secara bertahap akan berkurang seiring bertambahnya usia yang pada akhirnya menyebabkan infertilitas.

Apa Itu Spermatogenesis?

Spermatogenesis adalah proses biologis di mana sel-sel germinal di testis berkembang menjadi sel sperma matang yang siap membuahi sel telur. 

Proses ini terjadi di tubulus seminiferus dalam testis dan berlangsung secara bertahap melalui beberapa tahapan pembelahan sel, termasuk mitosis dan meiosis.

Spermatogenesis dimulai dari spermatogonia (sel induk) yang kemudian berkembang menjadi spermatosit primer, spermatosit sekunder, spermatid, dan akhirnya menjadi spermatozoa matang.

Mengenal Tahapan Spermatogenesis

Pria menghasilkan sperma setiap hari, tetapi siklus regenerasi sperma penuh atau spermatogenesis membutuhkan waktu sekitar 64 hari. Ini adalah siklus lengkap produksi dan pematangan sperma. 

Selama spermatogenesis, testis akan menghasilkan beberapa juta sperma per hari. Pria bisa melepaskan 20 hingga 300 juta sel sperma dalam satu mililiter air mani. 

Tubuh akan terus mempertahankan surplus untuk memastikan pasokan sperma  untuk pembuahan.

Lantas, apa perannya dalam reproduksi? Proses spermatogenesis terjadi untuk membuat gamet jantan dewasa.

Ia kemudian akan membuahi gamet betina untuk akhirnya bisa menciptakan zigot, organisme bersel tunggal. 

Zigot akan menghasilkan pembelahan sel dan penggandaan untuk membuat janin. Proses ini menjadi bagian penting dalam reproduksi, karena  pada tahap inilah sperma terbentuk sebelum akhirnya bertemu dengan sel telur pada wanita. 

Kamu alami disfungsi ereksi? Ini 5 Rekomendasi Obat untuk Mengatasi Disfungsi Ereksi di Apotek.

Ada empat tahapan spermatogenesis, yaitu:

1. Tahap 1

Spermatogonia diploid yang terletak di tubulus seminiferus bereplikasi secara mitosis dalam interfase untuk membuat 46 pasang kromatid.

2. Tahap 2

Pada tahap ini, kromatid akan melakukan pertukaran informasi genetik melalui proses sinapsis. Ini dilakukan sebelum membelah menjadi spermatosit haploid melalui meiosis.

3. Tahap 3

Pada pembelahan tahap ini dua sel anak yang baru akan membelah lebih lanjut menjadi 4 spermatid dan memiliki kromosom unik yang jumlahnya kira-kira setengah dari spermatogonium asli.

4. Tahap 4

Pada tahap ini, sel-sel bergerak dari lumen testis ke epididimis. Mereka menjadi dewasa dan berkembang menjadi empat sel sperma dengan pertumbuhan mikrotubulus pada sentriol untuk mengembangkan aksonema. 

Sentriol yang tersisa memanjang dan berkembang menjadi ekor sperma.

Ada beberapa hal yang dapat memengaruhi proses spermatogenesis, yaitu perubahan hormon, perubahan suhu, pola makan, konsumsi alkohol, mengonsumsi obat-obatan tertentu, serta mengidap suatu penyakit. 

Selain itu, tadi sudah disebutkan sebelumnya kalau pria bisa melepaskan 20 hingga 300 juta sel sperma dalam satu mililiter air mani. 

Penumpukan sperma alias keabsenan ejakulasi selama beberapa waktu akan membuat jumlah sperma semakin tinggi dalam satu ejakulasi mendatang. 

Jika kamu dan pasangan mencoba untuk hamil, menunggu beberapa hari di antara ejakulasi terakhir dapat meningkatkan peluang terjadi kehamilan. 

Peluang kehamilan dapat lebih ditingkatkan dengan tidak melakukan ejakulasi seminggu sebelum pasangan berovulasi. Ini akan memaksimalkan jumlah sperma selama jendela subur pasangan.

Faktor yang Memengaruhi Spermatogenesis

 Proses spermatogenesis dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti: 

  • Hormon: Seperti hormon testosteron, FSH, dan LH. 
  • Suhu testis: Spermatogenesis optimal terjadi pada suhu sedikit lebih rendah dari suhu tubuh.
  • Nutrisi dan gizi: Kekurangan vitamin dan mineral (misalnya zinc, vitamin C, vitamin E) dapat menurunkan kualitas sperma.
  • Kesehatan umum: Penyakit kronis, infeksi, atau gangguan genetik dapat memengaruhi produksi sperma.
  • Gaya hidup dan kebiasaan: Merokok, konsumsi alkohol berlebihan, obat-obatan terlarang, atau paparan racun lingkungan dapat menurunkan jumlah dan kualitas sperma.
  • Usia: Kualitas sperma cenderung menurun seiring bertambahnya usia.

Cek faktanya, Benarkah Merokok Bisa Menurunkan Kualitas Sperma?

Gangguan Spermatogenesis

Gangguan spermatogenesis dapat terdeteksi pada analisis semen (spermogram):

  • Oligozoospermia: Jumlah sperma rendah.
  • Astenozoospermia: Motilitas sperma rendah.
  • Teratozoospermia: Bentuk sperma abnormal.
  • Azoospermia: Tidak ada sperma dalam semen.
  • Oligoastenoteratozoospermia (OAT): Gabungan tiga kelainan.

Selain itu, ada juga gangguan Sperma Seperti Jelly: Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya.

Itulah informasi mengenai spermatogenesis dalam kaitannya dengan reproduksi. Ingin melakukan cek kesuburan untuk meningkatkan peluang kehamilan, segera berkonsultasi dengan dokter spesialis andrologi di Halodoc. 

Kamu bisa beli obat online atau produk kesehatan lainnya dengan praktis dan mudah di Apotek Online Halodoc

Toko Kesehatan Halodoc Produknya 100% asli dan tepercaya. Tanpa perlu antre, obat bisa diantar hanya dalam 1 jam langsung dari apotek terdekat dari lokasi kamu berada. 

Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga dan dapatkan obat dari apotek 24 jam terdekat! 

Referensi:
Byjus.com. Diakses pada 2025. Spermatogenesis.
Biology Online.com. Diakses pada 2025. Spermatogenesis.
Healthline. Diakses pada 2025. How Is Sperm Produced?