Ini Penyebab dan Cara Mengobati Pneumonia
Pneumonia merupakan penyakit paru yang dipicu oleh infeksi dari bakteri, jamur, dan virus.

DAFTAR ISI
Pneumonia merupakan salah satu penyakit paru-paru yang cukup sering terjadi di Indonesia. Penyakit ini menyerang salah satu atau kedua paru-paru sehingga menyebabkan kantong udara di paru tersebut meradang dan membengkak.
Selain itu, kantong-kantong udara kecil yang berada di ujung saluran pernapasan pengidap juga bisa dipenuhi dengan air atau cairan lendir.
Itulah mengapa pneumonia sering disebut juga dengan istilah paru-paru basah.
Nah, sebenarnya faktor apa saja yang menjadi penyebab pneumonia dan bagaimana cara mengobatinya? Yuk, simak penjelasannya lebih lanjut di sini.
Kenali Penyebab Pneumonia
Pneumonia adalah penyakit paru yang disebabkan oleh infeksi dari bakteri, jamur, dan virus.
Jenis bakteri yang paling umum menyebabkan pneumonia adalah Streptococcus pneumoniae.
Namun secara umum, berikut adalah faktor-faktor penyebab pneumonia:
- Pneumonia akibat jamur. Jenis pneumonia ini paling sering dialami oleh orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau mengidap penyakit kronis.
- Pneumonia akibat virus. Pneumonia juga bisa disebabkan oleh virus yang menjadi pemicu flu atau pilek. Biasanya yang paling sering mengalami pneumonia ini adalah balita.
- Pneumonia aspirasi. Pneumonia ini disebabkan karena pengidap tidak sengaja menghirup objek asing, contohnya muntah, ludah, ataupun makanan dan minuman.
Jenis kuman yang menjadi penyebab pneumonia juga dipengaruhi oleh lokasi tempat penularan terjadi.
Contohnya, kuman penyebab pneumonia yang ada di lingkungan umum berbeda dengan jenis kuman penyebab pneumonia yang ada di rumah sakit.
Kuman penyebab pneumonia sendiri bisa menyebar ketika pengidap sedang bersin atau batuk.
Virus dan bakteri penyebab pneumonia yang terkandung dalam bintik-bintik liur yang dikeluarkan pengidap saat batuk atau bersin bisa menginfeksi orang lain yang tidak sengaja menghirupnya.
Risiko kamu terkena penyakit ini pun semakin tinggi bila memiliki faktor-faktor berikut:
- Bayi dan anak-anak di bawah usia 2 tahun.
- Lansia berusia di atas 65 tahun.
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat penyakit atau penggunaan obat-obatan tertentu, seperti steroid.
- Punya kebiasaan merokok.
- Mengidap penyakit kronis, seperti asma, diabetes, gagal jantung, ataupun penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
- Lagi menjalani pengobatan kanker, seperti kemoterapi.
- Pernah mengidap penyakit stroke sebelumnya.
- Sedang dirawat di rumah sakit. Pasalnya, virus dan bakteri penyebab pneumonia cukup banyak ditemukan di rumah sakit.
Cara Mengobati Pneumonia
Pada kasus pneumonia yang masih tergolong ringan, pengidap tidak perlu dirawat di rumah sakit.
Pengobatan bisa dilakukan sendiri di rumah dengan mengonsumsi antibiotik yang diresepkan oleh dokter serta banyak beristirahat dan minum.
Selain itu, pengidap juga dianjurkan untuk melakukan hal-hal berikut agar gejala pneumonia bisa cepat mereda:
- Mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti parasetamol atau ibuprofen, dapat membantu meredakan nyeri dan menurunkan demam. Namun, bagi pengidap pneumonia yang memiliki alergi terhadap aspirin atau menderita asma, tukak lambung, atau gangguan hati, konsumsi obat ini tidak dianjurkan.
- Faktanya, tidak semua obat batuk harus dihindari. Obat batuk yang bersifat supresan (penekan batuk) memang sebaiknya dihindari pada pneumonia berdahak karena batuk membantu mengeluarkan lendir dari paru-paru. Namun, obat batuk ekspektoran bisa membantu mengencerkan dahak agar lebih mudah dikeluarkan. Selain itu, madu dan lemon memang dapat membantu meredakan batuk, tetapi tidak menggantikan terapi utama pneumonia.
- Bila kamu sudah terdiagnosis mengidap penyakit pneumonia, sebaiknya segera berhenti merokok karena kebiasaan ini bisa memperparah pneumonia.
Orang yang memiliki kondisi fisik yang sehat biasanya bisa segera pulih setelah 2—3 minggu melakukan pengobatan.
Namun, apabila gejala pneumonia tidak kunjung membaik setelah 48 jam, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Oleh karena mungkin saja obat antibiotik yang kamu minum kurang efektif atau pneumonia disebabkan oleh faktor lain.
Pada kasus pneumonia yang sudah parah, pengidap perlu dirawat inap di rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan medis.
Di rumah sakit, pengidap akan diberikan antibiotik dan cairan tubuh lewat infus, serta oksigen untuk membantu pernapasan.
Vaksin Pneumonia Bisa di Rumah Lewat Halodoc
Vaksinasi Prevenar 13 ini dianjurkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Perhimpunan Dokter Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) sebagai bagian dari imunisasi wajib.
Untungnya saat ini terdapat layanan Homecare by Halodoc (tersedia di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar) sehingga Vaksinasi Pneumonia PCV13 (Prevenar) dapat dilakukan dengan mudah tanpa harus keluar rumah.
Nah, berikut beberapa keunggulan melakukan imunisasi anak dan vaksin dewasa lewat layanan Homecare & Vaksinasi di Halodoc:
- Vaksinasi diberikan 100% oleh Dokter Khusus Vaksinasi. Ini Daftar Dokter yang Tangani Layanan Vaksin Homecare by Halodoc.
- Protokol kesehatan ketat.
- Setelah vaksin diberikan, petugas medis akan melakukan observasi kondisi kesehatanmu untuk memastikan tidak ada efek samping yang berbahaya.
- Partner resmi produsen vaksin internasional sehingga vaksin terjamin keasliannya dan sudah terdaftar BPOM.
- Hemat waktu dan biaya.
- Harga vaksin influenza mulai dari Rp994.000,-, kamu bahkan bisa melakukan family booking untuk mendapatkan ekstra diskon.
- Tanpa perlu antre menunggu.
- Tanpa biaya tambahan.
- Setelah tindakan, kamu akan mendapat gratis voucher senilai 25rb di Halodoc untuk chat dokter.
Jika kamu belum pernah mendapatkan vaksin pneumonia, tunggu apalagi?
Booking Vaksinasi Pneumonia PCV13 (Prevenar) Lebih Mudah di Rumah Pakai Halodoc.
Kamu bisa order melalui aplikasi Halodoc atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Yuk, segera pesan layanan Homecare by Halodoc untuk vaksin pneumonia sekarang!


