Ini Penyebab Kanker Tulang yang Perlu Diketahui
Penyebab kanker tulang bisa dipicu oleh banyak faktor, mulai dari faktor keturunan sampai faktor lingkungan.

DAFTAR ISI
- Penyebab Kanker Tulang
- Ciri-Ciri Kanker Tulang
- Pengobatan Kanker Tulang
- Hubungi Dokter Ini untuk Perawatan Kanker Tulang
Penyebab kanker tulang disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari keturunan maupun lingkungan. Kanker tulang sendiri termasuk kondisi yang cukup langka ketimbang jenis kanker lainnya.
Kondisi ini muncul ketika sel-sel tulang tumbuh secara tidak terkontrol dan membentuk sel ganas. Supaya kamu bisa lebih mewaspadainya, simak penjelasan berikut ini!
Penyebab Kanker Tulang
Deteksi dini dan pencegahan adalah langkah yang paling penting dalam menghadapi kanker.
Itu sebabnya, kamu perlu mengetahui faktor berikut agar lebih waspada:
1. Genetika
Salah satu faktor risiko utama untuk kanker tulang adalah faktor genetika.
Jika kamu memiliki riwayat keluarga dengan kanker tulang, maka risiko perkembangan penyakit ini lebih besar.
Oleh karena itu, mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker tulang sebaiknya berkonsultasi dengan dokter tentang risiko dan tindakan pencegahan yang bisa dilakukan.
Para ahli juga telah mengidentifikasi beberapa mutasi gen yang berkaitan dengan kanker tulang, salah satunya gen TP53.
2. Radiasi
Paparan radiasi yang tinggi juga termasuk faktor risiko kanker tulang.
Seseorang yang pernah menjalani radioterapi untuk mengobati kanker atau penyakit lain lebih rentan mengalaminya.
Terutama pada anak-anak, paparan radiasi yang tinggi pada masa muda dapat meningkatkan risiko mereka terkena kanker tulang di kemudian hari.
Oleh karena itu, dokter yang merawat pasien dengan radioterapi harus memonitor secara rutin untuk deteksi dini kanker tulang.
3. Sindrom herediter
Beberapa sindrom herediter, seperti Sindrom Li-Fraumeni dan Retinoblastoma, dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker tulang.
Sindrom-sindrom ini muncul akibat mutasi genetik tertentu yang diturunkan dari orang tua ke anak.
Pengidap sindrom-sindrom ini perlu mendapatkan perhatian khusus dari dokter dan harus mendapat pengawasan ketat.
Tujuannya agar kanker tulang bisa terdeteksi sedini mungkin.
4. Usia
Kanker tulang lebih sering terjadi pada orang yang lebih muda, terutama selama masa-masa pertumbuhan.
Pada beberapa kasus, penyakit ini dapat berkembang pada anak-anak dan remaja yang sedang tumbuh.
Namun, kanker tulang juga dapat terjadi pada orang dewasa, meskipun dalam frekuensi yang lebih rendah.
Oleh karena itu, semua kelompok usia harus waspada terhadap gejala-gejala yang mungkin mengindikasikan kanker tulang.
Kenali pula 4 Jenis Kanker Tulang dan Cara Penyebarannya.
5. Paparan zat kimia berbahaya
Terpapar zat kimia berbahaya dalam jangka panjang juga bisa memicu kanker.
Zat kimia seperti benzena dan radium, misalanya, bahan ini dapat meningkatkan risiko kanker tulang.
Faktor risiko ini rentan menyasar pekerja di industri-industri tertentu yang menggunakan atau terpapar zat-zat tersebut secara rutin.
Oleh sebab itu, mereka wajib menggunakan pelindung diri dan menjalani pemeriksaan kesehatan secara teratur.
6. Trauma kronis pada tulang
Cedera berulang pada tulang tertentu dapat meningkatkan risiko kanker tulang pada area tersebut.
Sebagai contoh, seseorang yang mengalami cedera tulang berulang pada lututnya berisiko lebih tinggi untuk mengembangkan kanker tulang pada daerah tersebut.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga keselamatan dan kesehatan tulang dengan berhati-hati.
Ketahui lebih dalam seputar Kanker – Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya berikut ini.
Ciri-Ciri Kanker Tulang
Kanker tulang dapat menimbulkan gejala yang berkembang secara bertahap, sehingga banyak orang tidak menyadarinya pada tahap awal.
Mengenali ciri-ciri kanker tulang sedini mungkin sangat penting agar penanganan dapat dilakukan lebih cepat dan efektif. Berikut beberapa tanda yang perlu kamu waspadai:
1. Nyeri tulang yang semakin memburuk
Nyeri biasanya muncul di area tulang yang mengalami pertumbuhan sel abnormal. Pada awalnya, nyeri mungkin hanya dirasakan saat malam hari atau setelah beraktivitas, tetapi lama-kelamaan nyeri tetap terasa bahkan saat beristirahat.
2. Pembengkakan di area tertentu
Beberapa minggu setelah nyeri muncul, area tulang yang terkena dapat tampak bengkak atau teraba benjolan. Pembengkakan bisa disertai rasa hangat atau perubahan warna kulit.
3. Tulang mudah patah
Kanker tulang dapat melemahkan struktur tulang sehingga membuatnya lebih rapuh. Cedera ringan saja dapat menyebabkan patah tulang yang disebut sebagai pathological fracture.
4. Penurunan berat badan tanpa sebab jelas
Pertumbuhan kanker biasanya menguras energi tubuh, sehingga pengidap dapat mengalami penurunan berat badan secara drastis dan tidak disengaja.
5. Kelelahan ekstrem
Kelelahan yang tidak hilang meski sudah beristirahat cukup bisa menjadi tanda masalah metabolik akibat sel kanker yang terus berkembang.
6. Gangguan mobilitas
Nyeri dan pembengkakan dapat membatasi gerakan, terutama jika kanker berada pada sendi atau tulang besar seperti panggul, tulang belakang, atau lutut.
Apabila kamu mengalami beberapa tanda di atas dalam jangka waktu lama, penting untuk segera melakukan pemeriksaan medis agar penyebabnya dapat ditentukan secara akurat.
Ketahui lebih lanjut mengenai Sendi dan Tulang: Anatomi, Fungsi, dan Cara Menjaga Kesehatannya berikut ini.
Pengobatan Kanker Tulang
Pengobatan kanker tulang sangat bergantung pada jenis kanker, lokasi, tingkat keparahan, serta kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.
Tujuan terapi adalah mengendalikan pertumbuhan sel kanker, menjaga fungsi tulang, dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Berikut metode pengobatan yang umum dilakukan:
1. Operasi
Operasi sering menjadi pilihan utama untuk mengangkat jaringan kanker. Dalam banyak kasus, dokter berusaha melakukan operasi preservasi anggota gerak (limb-sparing surgery) agar pasien tetap bisa beraktivitas normal. Namun, pada kondisi tertentu, amputasi mungkin diperlukan.
2. Kemoterapi
Kemoterapi menggunakan obat-obatan khusus untuk membunuh sel kanker atau menghambat pertumbuhannya. Terapi ini biasanya digunakan pada kanker tulang jenis osteosarkoma atau Ewing sarcoma.
Kemoterapi dapat diberikan sebelum operasi (neoadjuvant) untuk mengecilkan tumor atau setelah operasi (adjuvant) untuk mencegah kekambuhan.
Ketahui lebih dalam tentang Kemoterapi – Tujuan, Manfaat, dan Prosedurnya di sini.
3. Terapi radiasi
Radioterapi menggunakan sinar berenergi tinggi untuk menghancurkan sel kanker. Pengobatan ini efektif untuk mengontrol nyeri, terutama pada kanker tulang yang sulit dioperasi atau jenis kanker yang sensitif terhadap radiasi, seperti Ewing sarcoma.
4. Terapi target (targeted therapy)
Terapi ini bekerja dengan menargetkan molekul tertentu yang berperan dalam pertumbuhan sel kanker. Terapi target cenderung menyebabkan efek samping lebih ringan dibandingkan kemoterapi konvensional.
5. Imunoterapi
Imunoterapi membantu mengaktifkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker. Beberapa jenis kanker tulang tertentu dapat merespons terapi ini secara positif.
6. Rehabilitasi dan terapi fisik
Setelah menjalani operasi atau pengobatan intensif, pasien sering membutuhkan fisioterapi untuk memulihkan fungsi anggota tubuh, memperkuat otot, dan meningkatkan mobilitas.
7. Manajemen nyeri
Sebagian pasien memerlukan pengelolaan nyeri menggunakan obat antinyeri, teknik blok saraf, atau prosedur lain untuk meningkatkan kenyamanan selama pengobatan.
Pengobatan kanker tulang biasanya melibatkan tim multidisiplin, termasuk dokter ortopedi onkologi, onkolog medis, ahli radioterapi, fisioterapis, dan ahli gizi. Diagnosis dini dan rencana terapi yang tepat akan meningkatkan peluang kesembuhan secara signifikan.
Hubungi Dokter Ini untuk Perawatan Kanker Tulang
Jika kamu membutuhkan informasi lebih lengkap terkait perawatan kanker tulang, kamu bisa hubungi dokter spesialis ortopedi melalui Halodoc.
Dokter spesialis ortopedi di Halodoc berpengalaman dalam menangani berbagai gangguan pada tulang, serta memperoleh ulasan positif dari pasien sebelumnya.
Inilah beberapa dokter yang bisa kamu hubungi melalui Halodoc:
- dr. Mulya Imansyah, Sp.OT, M.Han: Dokter ortopedi dengan pengalaman 17 tahun, lulusan UNS dan UGM. Berpraktik di Poso dan anggota PABOI. Menangani cedera ACL, rekonstruksi pinggul/lutut, nyeri punggung, keseleo, patah tulang, hingga cedera tulang belakang dan ortopedi anak di Halodoc.
- dr. I Ketut Wahyu Trisaputra, Sp.OT: Dokter ortopedi berpengalaman 7 tahun, lulusan Universitas Udayana. Berpraktik di Gianyar dan tergabung dalam PABOI. Melayani cedera ACL serta berbagai keluhan muskuloskeletal di Halodoc.
Itulah dokter yang siap memberikan saran dan perawatan terkait kanker tulang dengan lebih akurat.
Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:



