Ini Perbedaan Bintitan dan Kalazion yang Bisa Menyerang Mata
Bintitan terjadi karena infeksi bakteri, sementara kalazion disebabkan oleh kelenjar minyak tersumbat.

DAFTAR ISI
- Perbedaan Bintitan dan Kalazion
- Perbedaan Gejala Bintitan dan Kalazion
- Bagaimana Mengatasi Bintitan dan Kalazion?
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Gejala Bintitan atau Kalazion
- FAQ
Hordeolum atau yang lebih dikenal dengan istilah bintitan adalah kondisi saat munculnya benjolan kecil pada kelopak mata yang membuat pengidapnya mengalami gangguan penglihatan.
Namun, tidak semua pembengkakan pada mata disebut sebagai bintitan. Bisa saja kondisi ini merupakan kalazion.
Lantas, bagaimana cara membedakannya? Berikut pembahasannya!
Perbedaan Bintitan dan Kalazion
Kedua jenis penyakit mata ini membuat benjolan di mata yang rasanya cukup tidak nyaman.
Bintitan terjadi karena infeksi bakteri, entah itu pada folikel rambut atau pada kelenjar penghasil minyak di kelopak mata.
Bila kamu mengalami bintitan, kelopak mata kamu mungkin akan merah dan lembut saat disentuh. Mata kamu mungkin juga akan terasa pegal dan gatal.
Sementara itu, kalazion bukan disebabkan oleh infeksi. Kalazion terjadi karena kelenjar minyak tersumbat sehingga menyebabkan pembengkakan.
Berbeda dengan bintitan, kalazion biasanya tidak mengakibatkan rasa sakit, hanya saja terasa kenyal saat disentuh.
Kalazion umumnya muncul di kelopak mata bagian atas, tetapi dapat muncul di kelopak mata bagian bawah atau bahkan kedua mata. Benjolan berukuran kecil sekitar 2-8 milimeter.
Kalazion dapat hilang tanpa penanganan khusus. Pada beberapa kasus, jumlah benjolan yang tumbuh di kelopak mata bisa lebih dari satu. Alhasil, kelopak mata terlihat mengalami pembengkakan yang tidak merata.
Baca Juga: Harus Tahu, Ini Bedanya Blefaritis dengan Bintitan
Perbedaan Gejala Bintitan dan Kalazion
Bintitan dan kalazion kadang-kadang memang sangat sulit untuk dibedakan.
Agar kamu bisa mengetahui lebih jelas perbedaannya, simak gejala bintitan dan kalazion berikut ini:
Gejala Bintitan
Bintitan dapat dikenali dari gejala-gejalanya sebagai berikut:
- Benjolan merah yang terasa sangat menyakitkan di sepanjang tepi kelopak mata di dasar bulu mata. Hal ini bisa membuat seluruh kelopak mata membengkak.
- Biasanya terdapat titik kecil di tengah benjolan.
- Terasa seperti ada sesuatu yang mengganjal mata.
- Mata terasa gatal.
- Terdapat kerak di sepanjang tepi kelopak mata.
Gejala Kalazion
Keberadaan kalazion seringkali tidak disadari pada awalnya.
Namun bila kalazion berkembang, kamu dapat mengalami gejala-gejala berikut:
- Benjolan di kelopak mata yang kadang membuat mata menjadi merah dan bengkak.
- Terasa kenyal atau lembut saat disentuh.
- Pada kasus yang jarang terjadi, kelopak mata dapat membengkak seluruhnya.
- Kalazion yang membesar dapat menekan bola mata dan menyebabkan penglihatan menjadi buram.
Baca juga: Ketahui 4 Faktor yang Tingkatkan Munculnya Kalazion
Bagaimana Mengatasi Bintitan dan Kalazion?
Sebetulnya, tidak ada pengobatan khusus untuk menangani kedua masalah mata ini. Pengidap kalazion bisa sembuh tanpa pengobatan dalam waktu 2 hingga 6 bulan.
Sementara itu, jika kamu merasa pembengkakan akibat bintitan atau kalazion cukup mengganggu penglihatan atau bahkan mengganggu penampilan, terdapat beberapa cara untuk membantu mempercepat proses penyembuhan, antara lain:
- Kompres Air Hangat. Kamu bisa menggunakan kain flanel atau handuk kecil bersih yang telah direndam air hangat. Setelah itu, kamu bisa kompres dengan lembut ke kelopak mata selama 5 hingga 10 menit. Kamu bisa melakukan hal ini secara rutin sebanyak 3 hingga 4 kali sehari. Rasa hangat dan sedikit tekanan ke benjolan mengurangi rasa mengganjal pada kelopak mata dan melembapkan permukaan benjolan.
- Pijatan. Kamu bisa melakukan pijatan lembut pada benjolan setelah dikompres air hangat. Langkah ini dilakukan untuk mengeluarkan cairan dalam benjolan. Namun, pastikan tangan sudah bersih sebelum melakukan pemijatan.
- Bersihkan Kelopak Mata. Bersihkan sedikitnya 2 kali sehari untuk menghilangkan minyak dan sel kulit mati yang menyebabkan pembentukan cairan di dalam benjolan.
Selain itu, terdapat beberapa hal yang patut diperhatikan selama proses pengobatan, yaitu:
- Selalu gunakan kain bersih atau kapas ketika hendak membersihkan area mata.
- Jangan pernah memencet atau mencoba untuk menekan mata.
- Jaga agar wajah, kulit kepala, alis dan tangan agar tetap bersih.
- Batasi penggunaan make up pada area
- Jika memakai lensa kontak, pastikan lensa kontaknya bersih. Dokter dapat memberi tahu cara untuk mendisinfeksi lensa kontak. Namun, alangkah lebih baik untuk tidak memakai lensa kontak saat sedang terkena bintitan atau kalazion.
- Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh area infeksi.
- Beritahu dokter jika merasakan kelainan atau gejala tidak pulih ketika telah menggunakan obat tetes mata atau obat minum yang diresepkan oleh dokter.
- Hubungi dokter jika tidak ada perubahan setelah 2 minggu pengobatan.
Baca Juga: Ini Tips Sederhana Mencegah Bintitan
Itulah perbedaan yang perlu kamu ketahui mengenai bintitan dan kalazion.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Gejala Bintitan atau Kalazion
Jika kamu mengalami gejala bintitan maupun kalazion, kamu bisa segera menghubungi dokter mata melalui Halodoc.
Dokter di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani, sehingga mampu memberikan saran perawatan tepat.
Ini dia dokter mata di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
1. dr. Kartini Wulan Sp.M

Kamu bisa menghubungi dr. Kartini Wulan Sp.M., lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya pada 2008 dan 2022.
Kini, ia melakukan praktik di Lubuklinggau, Sumatera Selatan dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) dengan nomor STR 1621603422102180.
Berbekal pengalaman selama 15 sebagai dokter mata, dr. Kartini Wulan Sp.M bisa memberikan solusi terkait mata bintitan atau kalazion.
Bukan hanya itu, kamu juga bisa berdiskusi dengannya seputar infeksi mata, penglihatan buram, dan pembuluh darah pecah.
Chat dr. Kartini Wulan Sp.M mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.
2. dr. A. A. Ayu Githasari Dewi Sp.M

Dokter rekomendasi berikutnya yaitu dr. A. A. Ayu Githasari Dewi Sp.M., alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Udayana tahun 2014 dan 2021.
Saat ini, dr. A. A. Ayu Githasari Dewi Sp.M berpraktik di Denpasar, Bali, dan juga menjadi anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) dengan nomor STR 5121603322153065.
Ia memiliki pengalaman selama 11 tahun sehingga kamu tak perlu ragu lagi untuk bertanya seputar cara mengobati mata bintitan dan kalazion melalui Halodoc.
Dokter A. A. Ayu Githasari Dewi Sp.M juga bisa memberikan konsultasi seputar penyakit mata lainnya, seperti penglihatan buram, gangguan saluran air mata, dan infeksi mata.
Chat dr. A. A. Ayu Githasari Dewi Sp.M mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.
Nah, itu dia beberapa dokter spesialis mata yang bisa kamu hubungi untuk bantu pengobatan mata bintitan dan kalazion.
Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Jangan khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline. Kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!
Referensi:
American Academy of Ophthalmology. Diakses pada 2025. What Are Chalazia and Styes?
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Chalazion; Stye (Sty).
FAQ
1. Bagaimana cara mengetahui apakah itu kalazion atau bintitan?
Kalazion dan bintitan memang mirip, tapi ada beberapa perbedaan utama:
Berikut ini karakteristik bintitan atau hordeolum:
- Disebabkan oleh infeksi bakteri.
- Biasanya terasa nyeri, merah, dan bengkak.
- Muncul di tepi kelopak mata (dekat bulu mata).
- Bisa disertai nanah dan pecah sendiri.
Sementara itu, kalazion memiliki ciri dan gejala sebagaimana berikut:
- Disebabkan oleh kelenjar minyak tersumbat, bukan infeksi.
- Biasanya tidak sakit (atau hanya sedikit nyeri saat awal muncul).
- Benjolan cenderung lebih besar dan keras, muncul lebih ke dalam kelopak mata.
- Jarang pecah, namun bisa bertahan lebih lama dibanding bintitan.
Cara mudahnya, jika benjolan terasa sakit dan merah seperti jerawat, kemungkinan besar itu bintitan.
Kalau benjolan keras, tidak terlalu nyeri, dan tumbuh perlahan, itu mungkin kalazion.
2. Benjolan kalazion seperti apa?
Benjolan kalazion memiliki karakteristik berupa:
- Bulat dan keras, terasa seperti kelereng kecil di bawah kulit kelopak mata.
- Berukuran kecil (sekitar 2–8 mm), tapi bisa membesar kalau tidak ditangani.
- Tidak memerah atau nyeri (kecuali kalau ada infeksi sekunder).
- Bisa menyebabkan penglihatan buram jika menekan bola mata, terutama kalau ukurannya besar.
Umumnya kalazion tumbuh perlahan-lahan, dan lebih terlihat sebagai benjolan tanpa peradangan yang mencolok.
3. Berapa lama kalazion hilang?
Kalazion bisa sembuh sendiri, namun waktunya bervariasi:
- Kalazion kecil: Bisa hilang dalam 2–6 minggu dengan perawatan sederhana (seperti kompres hangat).
- Kalazion besar atau membandel: Bisa bertahan beberapa bulan jika tidak diobati.
Jikq kalazion tidak kunjung hilang setelah 2 bulan atau makin membesar, dokter akan merekomendasikan:
- Suntikan steroid: Mengurangi peradangan dan mempercepat penyusutan benjolan.
- Pembedahan kecil: Dilakukan jika kalazion sangat besar atau mengganggu penglihatan. Prosesnya singkat dan biasanya tidak meninggalkan bekas luka.
Selama masa penyembuhan, rajin kompres hangat (3–4 kali sehari, 10–15 menit) untuk melancarkan saluran minyak yang tersumbat.
Ini seringkali cukup untuk membantu kalazion mengecil dan menghilang.


