Ini Risiko yang Perlu Diwaspadai dari Konsumsi Nasi Minyak

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   24 Januari 2023

“Dislipidemia dapat diartikan sebagai kondisi saat kadar lipid (lemak) dalam darah tidak normal. Kebanyakan pengidapnya kerap tidak sadar mengalaminya, sehingga penting untuk mengetahui gejalanya sedari dini.”

Ini Risiko yang Perlu Diwaspadai dari Konsumsi Nasi MinyakIni Risiko yang Perlu Diwaspadai dari Konsumsi Nasi Minyak

Halodoc, Jakarta – Belakangan ini media sosial tengah ramai membicarakan nasi minyak yang viral. Istilah Nasi Minyak disematkan pada sajian nasi ayam atau bebek lengkap dengan minyak berlimpah. Adapun, daging yang  disajikan menggunakan bumbu kuning dan disiram minyak panas. Tak ketinggalan, ada sambal yang disiram dengan minyak panas. 

Jika dilihat, makanan yang satu ini memang menggiurkan. Namun sayangnya jika diperhatikan lebih mendalam, nasi minyak dianggap sebagai makanan tidak sehat. Sebab, makanan ini berisiko memicu kondisi dislipidemia karena minyak yang dipanaskan mengandung lemak jenuh dalam jumlah tinggi. 

Penjelasan Mengenai Dislipidemia 

Dislipidemia mengacu pada tingkat yang tidak sehat dari satu atau lebih jenis lipid (lemak) dalam darah. Nah, darah manusia mengandung tiga jenis lipid utama, yaitu:

  • Lipoprotein densitas tinggi (HDL).
  • Lipoprotein densitas rendah (LDL).
  • Trigliserida.

Seseorang yang mengidap dislipidemia, biasanya memiliki kadar LDL atau trigliserida terlalu tinggi. Selain itu, kondisi ini juga bisa terjadi ketika tingkat HDL seseorang terlalu rendah. Sementara itu lipoprotein densitas rendah atau kolesterol LDL dianggap sebagai jenis kolesterol “jahat”. Sebab, kolesterol ini bisa menumpuk dan membentuk gumpalan atau plak di dinding arteri. Sebaliknya, HDL adalah kolesterol “baik” karena membantu menghilangkan LDL dari darah.

Trigliserida berasal dari kalori yang dikonsumsi tetapi tidak langsung terbakar. Trigliserida disimpan dalam sel lemak dan dilepaskan sebagai energi saat tubuh membutuhkannya. Namun, jika kamu makan lebih banyak kalori daripada yang dibakar, tubuh bisa mengalami penumpukan trigliserida.

Kadar LDL dan trigliserida yang tinggi membuat seseorang berisiko lebih tinggi terkena serangan jantung dan stroke. Kadar kolesterol HDL yang rendah terkait dengan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi. 

Beberapa kebiasaan bisa memicu dislipidemia, terutama konsumsi makanan tinggi lemak trans dan lemak jenuh jadi salah satu penyebabnya. Selain konsumsi lemak, kebiasaan lain seperti merokok, gaya hidup sedenter, dan minuman beralkohol juga menjadi faktor risikonya. 

Kenali Gejalanya! 

Karena nasi minyak atau makanan berminyak lainnya dianggap dapat memicu dislipidemia, penting untuk mengetahui gejala akan kondisi ini. Sebab, kebanyakan pengidapnya kerap tidak sadar mengalami dislipidemia, kecuali jika sudah parah. Di samping itu, dislipidemia juga hanya bisa dideteksi hanya melalui tes darah rutin. 

Dislipidemia yang sudah parah akan mengarah pada masalah kesehatan seperti coronary artery disease (CAD) dan peripheral artery disease (PAD). Keduanya dapat memicu komplikasi termasuk serangan jantung dan stroke. CAD dan PAD umumnya menimbulkan sejumlah gejala meliputi:

  • Adanya nyeri pada kaki, khususnya saat sedang berjalan atau berdiri. 
  • Merasakan nyeri pada area dada. 
  • Napas pendek dan sensasi tegang di dada. 
  • Merasakan nyeri, tegang, atau tekanan pada area tubuh tertentu. Misalnya seperti leher, rahang, punggung, dan pundak. 
  • Adanya masalah pencernaan dan heartburn. 
  • Mengalami masalah tidur dan kelelahan sepanjang hari. 
  • Merasakan pusing, keringat dingin, mual dan muntah. 
  • Palpitasi jantung atau degup jantung kencang. 
  • Timbulnya bengkak pada telapak kaki, tungkai, perut, pergelangan kaki hingga pembuluh pada leher. 
  • Kehilangan kesadaran.

Itulah penjelasan mengenai nasi minyak yang dianggap berisiko memicu dislipidemia. Sebenarnya tidak ada salahnya untuk mengonsumsi makanan tersebut. Asalkan konsumsinya tidak berlebihan dan kamu senantiasa menerapkan pola hidup sehat. Misalnya dengan rutin berolahraga dan memeriksakan kadar lipid dalam darah secara berkala. 

Selain itu, pastikan juga untuk memenuhi segala asupan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh. Tak hanya bersumber dari makanan sehat, hal ini juga dapat dilakukan melalui konsumsi suplemen kesehatan. Nah, jika saat ini kamu membutuhkannya, kamu bisa cek kebutuhan vitamin dan suplemen dan konsultasikan bersama dokter spesialis melalui aplikasi Halodoc. Tentunya tanpa perlu keluar rumah atau mengantre lama di apotek. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga! 

Referensi: 
Healthline. Diakses pada 2023. Dyslipidemia: What You Need to Know. 
Medical News Today. Diakses pada 2023. Dyslipidemia: Everything you need to know. 
CNN Indonesia. Diakses pada 2023. Viral ‘Nasi Minyak’ yang Katanya Menggiurkan, Hati-hati Dislipidemia. 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan