Advertisement

Ini Tahapan Replikasi Virus di Dalam Sel-Sel Tubuh

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Budiyanto, MARS   16 September 2025

Ada sejumlah tahapan replikasi virus dalam sel-sel tubuh yang perlu kamu ketahui, seperti tahap pelekatan, penetrasi hingga pelepasan virus.

Ini Tahapan Replikasi Virus di Dalam Sel-Sel TubuhIni Tahapan Replikasi Virus di Dalam Sel-Sel Tubuh

DAFTAR ISI

  1. Apa itu Replikasi Virus?
  2. Tahapan Replikasi Virus
  3. Perbedaan Siklus Litik dan Lisogenik pada Virus
  4. Siklus Litik
  5. Siklus Lisogenik
  6. Tabel Perbedaan Siklus Litik dan Lisogenik
  7. Kapan Harus ke Dokter?

Replikasi virus adalah proses kompleks yang memungkinkan virus untuk memperbanyak diri di dalam sel inang.

Proses ini sangat penting bagi kelangsungan hidup virus dan penyebaran infeksi.

Memahami tahapan replikasi virus dapat membantu dalam pengembangan strategi pengobatan dan pencegahan penyakit virus.

Virus adalah agen infeksius mikroskopis yang hanya dapat bereplikasi di dalam sel organisme hidup.

Mereka menyerang sel inang dan menggunakan komponen seluler untuk menghasilkan lebih banyak partikel virus.

Proses ini disebut replikasi virus, yang terdiri dari beberapa tahapan penting.

Apa itu Replikasi Virus?

Replikasi virus adalah proses perbanyakan diri virus di dalam sel inang.

Virus tidak dapat bereplikasi sendiri karena mereka tidak memiliki organel seluler yang diperlukan untuk sintesis protein dan replikasi asam nukleat.

Oleh karena itu, virus harus menginfeksi sel inang dan mengambil alih mekanisme seluler untuk menghasilkan lebih banyak partikel virus.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pemahaman tentang replikasi virus sangat penting dalam pengembangan antivirus dan strategi pengendalian infeksi.

Dengan menargetkan tahapan spesifik dalam siklus replikasi virus, kita dapat menghambat kemampuan virus untuk berkembang biak dan menyebabkan penyakit.

Baca lebih lanjut mengenai perbandingan infeksi bakteri dan virus pada: Infeksi Virus vs Infeksi Bakteri, Lebih Berbahaya Mana?

Tahapan Replikasi Virus

Replikasi virus terdiri dari beberapa tahapan utama, yaitu:

1. Adsorpsi (Penempelan)

Tahap pertama dalam replikasi virus adalah adsorpsi, yaitu penempelan virus pada permukaan sel inang.

Penempelan ini terjadi karena adanya interaksi spesifik antara protein permukaan virus dengan reseptor pada permukaan sel inang.

Spesifisitas interaksi ini menentukan jenis sel yang dapat diinfeksi oleh virus tertentu.

Sebagai contoh, virus influenza memiliki protein hemagglutinin (HA) yang berikatan dengan asam sialat pada permukaan sel epitel pernapasan.

Interaksi ini memungkinkan virus influenza untuk menempel pada sel-sel di saluran pernapasan dan memulai proses infeksi.

2. Penetrasi (Pemasukan)

Setelah menempel pada sel inang, virus memasuki sel melalui proses penetrasi.

Terdapat beberapa mekanisme penetrasi yang berbeda, tergantung pada jenis virus dan sel inang.

Beberapa virus masuk melalui endositosis, yaitu proses sel menelan partikel ekstraseluler.

Virus lain masuk melalui fusi membran, yaitu penggabungan membran virus dengan membran sel inang.

HIV, misalnya, menggunakan fusi membran untuk masuk ke dalam sel T helper.

Protein gp120 pada permukaan HIV berikatan dengan reseptor CD4 pada sel T helper, yang memicu fusi membran dan memungkinkan virus masuk ke dalam sel.

3. Sintesis (Penggabungan)

Setelah masuk ke dalam sel inang, virus memulai proses sintesis, yaitu penggandaan materi genetik virus dan produksi protein virus.

Virus menggunakan mesin seluler inang, seperti ribosom dan enzim, untuk menghasilkan komponen-komponen virus baru.

Pada tahap ini, virus juga dapat mengganggu fungsi normal sel inang untuk memaksimalkan produksi komponen virus.

Misalnya, beberapa virus menghambat sintesis protein sel inang untuk mengalihkan sumber daya seluler ke produksi protein virus.

4. Perakitan

Setelah komponen-komponen virus baru diproduksi, mereka dirakit menjadi partikel virus yang lengkap.

Proses perakitan ini melibatkan penggabungan asam nukleat virus dengan protein kapsid, yang membentuk lapisan pelindung di sekitar materi genetik virus.

Perakitan virus dapat terjadi di berbagai lokasi di dalam sel inang, tergantung pada jenis virus.

Beberapa virus dirakit di dalam nukleus, sedangkan yang lain dirakit di dalam sitoplasma.

5. Lisis (Pecahnya Sel)

Tahap terakhir dalam replikasi virus adalah lisis, yaitu pecahnya sel inang dan pelepasan partikel virus baru.

Partikel virus baru ini kemudian dapat menginfeksi sel-sel lain dan memulai siklus replikasi yang baru.

Tidak semua virus menyebabkan lisis sel inang. Beberapa virus, seperti HIV, dapat keluar dari sel inang tanpa menyebabkan kematian sel. Virus-virus ini disebut virus non-litik.

Perbedaan Siklus Litik dan Lisogenik pada Virus

Selain siklus litik yang telah dijelaskan di atas, beberapa virus juga dapat bereplikasi melalui siklus lisogenik.

Perbedaan utama antara kedua siklus ini terletak pada dampaknya terhadap sel inang.

Siklus Litik

Pada siklus litik, virus secara aktif bereplikasi di dalam sel inang dan menyebabkan kematian sel melalui lisis.

Siklus ini relatif cepat dan menghasilkan sejumlah besar partikel virus baru.

Siklus Lisogenik

Siklus lisogenik adalah alternatif dari siklus litik dalam replikasi virus. Dalam siklus ini, virus tidak langsung menyebabkan kematian sel inang.

Sebaliknya, materi genetik virus (DNA atau RNA) berintegrasi ke dalam kromosom sel inang. Virus dalam fase ini disebut profag.

Ketika sel inang membelah, materi genetik virus yang terintegrasi juga ikut direplikasi dan diturunkan ke generasi sel berikutnya.

Dengan kata lain, virus bersembunyi di dalam sel inang tanpa menyebabkan kerusakan langsung. Siklus lisogenik memungkinkan virus untuk tetap berada di dalam inang dalam jangka waktu yang lama.

Namun, siklus lisogenik tidak berlangsung selamanya. Pada kondisi tertentu, seperti stres lingkungan atau kerusakan sel, virus dapat keluar dari kromosom inang dan memasuki siklus litik.

Hal ini menyebabkan replikasi virus secara aktif dan akhirnya menghancurkan sel inang. Integrasi materi genetik virus ke dalam kromosom bakteri di siklus lisogenik berpotensi mengubah sifat genetik bakteri tersebut.

Tabel Perbedaan Siklus Litik dan Lisogenik

Berikut adalah tabel yang merangkum perbedaan utama antara siklus litik dan lisogenik:

FiturSiklus LitikSiklus Lisogenik
HasilKematian sel inangSel inang tetap hidup (untuk sementara)
KecepatanCepatLambat
Integrasi DNA Tidak terjadi Terjadi
Produksi Virus TinggiRendah atau tidak ada

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter di Halodoc jika mengalami gejala infeksi virus yang parah, seperti demam tinggi, sesak napas, atau nyeri dada.

Konsultasi medis yang cepat dapat membantu mencegah komplikasi serius.

Kamu dapat dengan mudah berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi Halodoc dengan klik banner di bawah ini!

Referensi:
British Sociology for Immunology. Diakses pada 2025. Virus replication.
Jurnal Essential Human Virology. Diakses pada 2025. Virus Replication.

FAQ

1. Apa yang terjadi jika replikasi virus terhambat?

Jika replikasi virus terhambat, jumlah virus di dalam tubuh akan berkurang, sehingga mengurangi tingkat keparahan infeksi.

2. Bagaimana cara menghambat replikasi virus?

Replikasi virus dapat dihambat dengan menggunakan obat antivirus yang menargetkan tahapan spesifik dalam siklus replikasi virus.

3. Apakah semua virus memiliki siklus hidup yang sama?

Tidak, berbagai jenis virus memiliki siklus hidup yang berbeda-beda. Beberapa virus memiliki siklus litik, sementara yang lain memiliki siklus lisogenik.