Advertisement

Invasif Medis: Mengenal Istilah Penting Ini

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Budiyanto, MARS   14 Agustus 2025

Tindakan medis invasif adalah prosedur yang melibatkan penetrasi ke dalam tubuh.

Invasif Medis: Mengenal Istilah Penting IniInvasif Medis: Mengenal Istilah Penting Ini

DAFTAR ISI:

  1. Apa Itu Tindakan Invasif?
  2. Perbedaan Tindakan Invasif dan Non-Invasif
  3. Kapan Tindakan Invasif Diperlukan?
  4. Jenis-Jenis Tindakan Invasif
  5. Persiapan Sebelum Tindakan Invasif
  6. Risiko Tindakan Invasif
  7. Perawatan Pasca Tindakan Invasif
  8. Kapan Harus ke Dokter?
  9. Kesimpulan

Dalam dunia medis, istilah “invasif” seringkali terdengar. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan tindakan invasif?

Mari ketahui definisi tindakan invasif, perbedaan dengan tindakan non-invasif, jenis-jenisnya, serta risiko yang mungkin terjadi berikut ini!

Apa Itu Tindakan Invasif?

Tindakan medis invasif adalah prosedur yang melibatkan penetrasi ke dalam tubuh. Penetrasi ini dapat melalui kulit, selaput lendir, atau bahkan langsung ke organ tubuh.

Tujuannya adalah untuk diagnosis, pengobatan, atau tindakan medis lainnya. Instrumen seperti jarum, endoskop, atau alat bedah lainnya digunakan dalam prosedur ini.

Perbedaan Tindakan Invasif dan Non-Invasif

Perbedaan utama antara tindakan invasif dan non-invasif terletak pada cara tindakan tersebut dilakukan.

  • Tindakan Invasif: Melibatkan penetrasi ke dalam tubuh. Contohnya termasuk operasi, biopsi, dan angiografi.
  • Tindakan Non-Invasif: Tidak melibatkan penetrasi ke dalam tubuh. Contohnya termasuk pemeriksaan fisik, EKG (elektrokardiogram), dan USG (ultrasonografi).

Jika punya keluhan atau informasi lebih lanjut seputar kehamilan, Ini Pilihan Dokter Kandungan di Halodoc yang Bisa Dihubungi.

Kapan Tindakan Invasif Diperlukan?

Tindakan invasif diperlukan ketika diagnosis atau pengobatan tidak dapat dilakukan dengan metode non-invasif.

Beberapa kondisi yang memerlukan tindakan invasif meliputi:

  • Diagnosis Penyakit: Biopsi untuk mendeteksi kanker.
  • Pengobatan Penyakit: Operasi untuk mengangkat tumor.
  • Kondisi Darurat: Pemasangan kateter untuk mengatasi sumbatan saluran kemih.

Jenis-Jenis Tindakan Invasif

Berikut adalah beberapa contoh tindakan invasif yang umum dilakukan:

  • Biopsi: Pengambilan sampel jaringan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
  • Angiografi: Prosedur untuk melihat pembuluh darah menggunakan zat kontras dan sinar-X.
  • Endoskopi: Prosedur untuk melihat organ dalam menggunakan alat yang dilengkapi kamera.
  • Operasi: Tindakan bedah untuk memperbaiki atau mengangkat bagian tubuh yang sakit.
  • Pemasangan Kateter: Memasukkan selang ke dalam tubuh untuk mengalirkan atau memasukkan cairan.

Persiapan Sebelum Tindakan Invasif

Persiapan sebelum tindakan invasif bervariasi tergantung pada jenis prosedur yang akan dilakukan. Namun, secara umum, persiapan meliputi:

  • Konsultasi dengan Dokter: Diskusi mengenai prosedur, risiko, dan manfaat.
  • Pemeriksaan Fisik dan Laboratorium: Untuk memastikan kondisi kesehatan pasien.
  • Puasa: Jika diperlukan, pasien mungkin diminta untuk berpuasa beberapa jam sebelum tindakan.
  • Penghentian Obat-obatan Tertentu: Beberapa obat-obatan, seperti pengencer darah, mungkin perlu dihentikan sementara.

Yuk, ketahui juga Berbagai Tips & Trik Menjalani Hidup Sehat berikut ini.

Risiko Tindakan Invasif

Setiap tindakan invasif memiliki potensi risiko. Beberapa risiko umum meliputi:

  • Infeksi: Masuknya bakteri atau mikroorganisme lain ke dalam tubuh.
  • Perdarahan: Kehilangan darah selama atau setelah prosedur.
  • Nyeri: Rasa sakit setelah tindakan.
  • Reaksi Alergi: Terhadap obat-obatan atau bahan yang digunakan selama prosedur.
  • Komplikasi Lain: Tergantung pada jenis tindakan dan kondisi pasien.

Perawatan Pasca Tindakan Invasif

Perawatan pasca tindakan invasif juga bervariasi tergantung pada jenis prosedur. Secara umum, perawatan meliputi:

  • Observasi: Pemantauan kondisi pasien setelah tindakan.
  • Pemberian Obat-obatan: Untuk mengurangi nyeri, mencegah infeksi, atau mengatasi komplikasi lain.
  • Perawatan Luka: Jika ada luka bekas tindakan, luka tersebut perlu dirawat dengan baik.
  • Istirahat: Pasien perlu beristirahat yang cukup untuk pemulihan.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala berikut setelah tindakan invasif:

  • Demam
  • Nyeri yang tidak terkontrol
  • Perdarahan yang berlebihan
  • Tanda-tanda infeksi, seperti kemerahan, bengkak, atau keluar nanah dari luka.

Jika memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang tindakan invasif, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.

Untuk konsultasi yang lebih mudah, klik banner di bawah ini untuk mendapatkan jawaban dari dokter tepercaya.

Referensi:
Medical Encyclopedia. Diakses pada 2025. Invasive.
U.S. National Cancer Institute. Diakses pada 2025. Definition of invasive procedure.
Journal of Medical Ethics. Diakses pada 2025. What makes a medical intervention invasive?