Advertisement

Jarang Diketahui, Ini Fungsi Colostomy Bag dan Jenisnya

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   03 Oktober 2025

Kolostomi membantu pembuangan feses lewat stoma di perut, bisa bersifat sementara atau permanen.

Jarang Diketahui, Ini Fungsi Colostomy Bag dan JenisnyaJarang Diketahui, Ini Fungsi Colostomy Bag dan Jenisnya

DAFTAR ISI


Mengidap penyakit atau kondisi tertentu dapat memengaruhi dan menghambat fungsi organ dalam tubuh.

Misalnya seperti usus besar, rektum, atau anus yang tidak mampu berfungsi secara normal sehingga menimbulkan gangguan pencernaan.

Alhasil, mereka yang mengalami masalah pada beberapa organ pencernaan tersebut, akan menjalani prosedur pembedahan kolostomi. 

Perlu diketahui bahwa kolostomi merupakan tindakan pembuatan lubang di bagian perut sebagai saluran pengganti pembuangan feses atau tinja.

Nantinya, orang tersebut akan menggunakan kantong kolostomi atau colostomy bag pasca menjalani prosedur operasi. Namun, kira-kira apa saja fungsi kantong kolostomi? Yuk, simak informasinya di sini! 

Apa Itu Kolostomi?

Kolostomi adalah prosedur bedah yang membuat lubang (stoma) di dinding perut untuk menghubungkan usus besar ke permukaan kulit.

Tujuannya adalah untuk mengalihkan feses dari usus besar dan keluar melalui stoma ke dalam kantong kolostomi.

Secara sederhana, kolostomi adalah tindakan membuat saluran pembuangan alternatif untuk feses. Kondisi ini dilakukan jika usus besar mengalami masalah serius dan memerlukan waktu untuk penyembuhan, atau bahkan pengangkatan sebagian.

Inilah Fungsi Kantong Kolostomi 

Selama operasi kolostomi, ujung usus besar akan dibawa melalui lubang di perut untuk membentuk perlubangan sementara atau permanen, yang biasa disebut stoma. 

Stoma sendiri berfungsi untuk mengalihkan aliran feses dari usus atau kandung kemih. Tidak seperti anus, stoma yang dibuat pasca kolostomi tidak memiliki otot atau ujung saraf. 

Akibatnya, seseorang tidak dapat mengontrol pembuangan feses karena stoma tidak memiliki otot pengendali seperti anus.

Sebagai gantinya, sebuah kantong, yang disebut kantong kolostomi, dipergunakan melewati stoma untuk mengumpulkan kotoran tersebut.

Jenis-Jenis Kantong Kolostomi 

Colostomy bag diketahui terbagi menjadi beberapa jenis, seperti: 

  • Sistem one piece. Kantong ini akan dilekatkan dengan perekat lembut di sekitar stoma. Saat kamu membutuhkan tas baru yang kosong, kamu hanya perlu melepas semuanya dan menggantinya dengan tas yang baru. Beberapa dari sistem ini menggunakan liner flushable.
  • Sistem dua bagian. Colostomy bag yang satu ini akan menggunakan pelat dasar yang akan terpasang dengan erat di sekitar stoma. Nantinya, kantong kolostomi akan disangkutkan pada pelat dasar tersebut. Jenis colostomy bag ini biasanya perlu diganti setiap dua hingga tiga hari. 
  • Kantong tertutup. Jenis colostomy bag ini paling baik dipergunakan untuk tinja yang keras. Perlu diketahui bahwa jenis colostomy bag ini perlu diubah selama dua kali sehari. 
  • Kantong yang dapat dikeringkan. Merupakan jenis kantong yang paling baik digunakan jika tinja bertekstur sangat cair. Jenis kantong ini perlu diganti setiap dua atau tiga hari sekali. 
  • Kantong ukuran mini. Kantong kolostomi mini adalah tas kecil yang hanya dapat dipakai dalam waktu singkat. 

Kondisi Medis yang Memerlukan Kolostomi

Kolostomi mungkin diperlukan dalam beberapa kondisi medis, seperti:

  • Kanker usus besar: Jika tumor menghalangi aliran feses atau memerlukan pengangkatan sebagian usus.
  • Penyakit radang usus (IBD): Seperti penyakit Crohn atau kolitis ulserativa yang menyebabkan kerusakan parah pada usus besar.
  • Divertikulitis: Infeksi atau peradangan pada kantung-kantung kecil di usus besar.
  • Cedera pada usus besar: Akibat kecelakaan atau tindakan medis lainnya.
  • Obstruksi usus: Penyumbatan pada usus yang menghalangi aliran feses.
  • Bayi yang lahir dengan kelainan anus imperforata: Kondisi ketika bayi lahir tanpa lubang anus.

Tips Menggunakan Kantong Kolostomi 

Baik yang bersifat permanen atau temporer, penggunaan kantong kolostomi membutuhkan pembiasaan diri. Agar dapat terbiasa, berikut adalah tips penggunaan colostomy bag

1. Beritahu Orang-Orang Terdekat

Kamu mungkin merasa kurang percaya diri untuk menunjukkan kantong kolostomi kepada orang-orang terdekat.

Namun, hal ini penting dilakukan agar orang-orang di sekitar mengerti akan kondisimu, dan dapat membantumu ketika kamu membutuhkan bantuan. 

2. Perhatikan Cara Menyimpannya 

Kamu dapat mengosongkan kantong kolostomi setelah sepertiga penuh, sehingga tidak akan menempel di bawah pakaian. Selain itu, kantong yang aman tidak boleh bocor dan harus tahan bau.

3. Tetap Aktif

Jika masih bisa berolahraga, diskusikanlah dengan dokter tentang kapan harus mengenakan pakaian pendukung atau pelindung stoma saat olahraga.

Itulah penjelasan mengenai fungsi kantong stoma dan beberapa jenisnya yang jarang diketahui. Pada dasarnya kantong kolostomi dipergunakan untuk mengumpulkan kotoran. 

Kantong kolostomi diketahui terbagi menjadi beberapa jenis. Mulai dari jenis sistem one piece, sistem dua bagian, jenis kantong tertutup, hingga kantong berukuran mini.

Baik yang bersifat permanen atau temporer, penggunaan colostomy bag membutuhkan pembiasaan diri. Oleh karena itu, pastikan untuk benar-benar mengikuti arahan dokter dalam penggunaannya. 

Jika kamu punya pertanyaan lain terkait kolostomi, hubungi dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc saja!

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Referensi: 

WebMD. Diakses pada 2025. Guide to Colostomy Bags. 
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Colostomy. 

FAQ

Apakah kolostomi bersifat permanen?
Tidak selalu. Ada kolostomi sementara (untuk pemulihan usus) dan permanen (jika usus tidak bisa dikembalikan).

Bagaimana cara pasien buang air besar setelah kolostomi?
Feses keluar melalui stoma dan ditampung dalam kantong kolostomi khusus yang ditempelkan pada perut.

Apakah hidup dengan kolostomi membatasi aktivitas?
Tidak. Dengan perawatan yang tepat, pasien tetap bisa bekerja, berolahraga, dan beraktivitas normal.

Apakah kolostomi menimbulkan rasa sakit?
Stoma tidak memiliki saraf rasa sakit, jadi tidak sakit. Namun, area kulit sekitarnya perlu dirawat agar tidak iritasi.

Apakah makanan perlu diatur setelah kolostomi?
Ya, pasien dianjurkan menghindari makanan penyebab gas atau diare berlebihan, serta memperbanyak asupan cairan dan serat seimbang.