Kapan Herpes Zoster Sembuh Total?
Virus varicella-zoster dapat aktif kembali bertahun-tahun kemudian dan menyebabkan herpes zoster.

DAFTAR ISI
- Apa Itu Herpes Zoster?
- Berapa Lama Herpes Zoster Sembuh?
- Gejala Herpes Zoster
- Penyebab Herpes Zoster
- Faktor Risiko Herpes Zoster
- Komplikasi Herpes Zoster
- Diagnosis Herpes Zoster
- Pengobatan Herpes Zoster
- Perawatan Herpes Zoster di Rumah
- Pencegahan Herpes Zoster
- Vaksinasi Herpes Zoster (Cacar Api) (Shingrix) Kini Bisa di Rumah Lewat Halodoc
- Kapan Harus ke Dokter?
Herpes zoster, atau yang lebih dikenal sebagai cacar api, adalah infeksi virus yang disebabkan oleh reaktivasi virus varicella-zoster (VZV).
Virus ini adalah virus yang sama yang menyebabkan cacar air. Setelah seseorang sembuh dari cacar air, virus tersebut tetap tidak aktif (dorman) di dalam tubuh, tepatnya pada jaringan saraf. Virus ini dapat aktif kembali bertahun-tahun kemudian dan menyebabkan herpes zoster.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), siapa pun yang pernah menderita cacar air berisiko terkena herpes zoster. Bahkan, mayoritas penderita herpes zoster sebelumnya pernah mengalami cacar air.
Berapa Lama Herpes Zoster Sembuh?
Durasi penyembuhan herpes zoster bervariasi pada setiap individu, tetapi umumnya mengikuti pola berikut:
- Fase Awal (1-5 hari): Gejala awal seperti nyeri, gatal, atau sensasi terbakar pada kulit.
- Fase Aktif (2-4 minggu): Muncul ruam dan lepuh yang berisi cairan. Lepuh ini kemudian pecah, mengering, dan membentuk keropeng.
- Fase Penyembuhan (2-4 minggu): Keropeng akan mengelupas dan kulit mulai sembuh.
Secara keseluruhan, herpes zoster biasanya sembuh dalam waktu 2 hingga 4 minggu. Namun, nyeri saraf (neuralgia postherpetik) dapat berlanjut lebih lama, bahkan setelah ruam hilang. Proses penyembuhan bisa cukup lama, terutama jika komplikasi seperti nyeri saraf terjadi.
Gejala Herpes Zoster
Gejala herpes zoster berkembang secara bertahap. Beberapa gejala umum meliputi:
- Nyeri, gatal, atau sensasi terbakar pada satu sisi tubuh.
- Ruam merah yang muncul beberapa hari setelah nyeri.
- Lepuh berisi cairan yang mudah pecah.
- Demam.
- Sakit kepala.
- Sensitif terhadap cahaya.
- Kelelahan.
Ruam herpes zoster biasanya muncul pada satu sisi tubuh, sering kali di sekitar dada atau perut. Namun, ruam juga dapat muncul di wajah, mata, atau telinga.
Gejala khas herpes zoster meliputi kulit melepuh, nyeri hebat pada area kulit tertentu, dan waktu pemulihan yang bisa berlangsung cukup lama. Kamu Mengidap Cacar Api? Segera Konsultasikan dengan Dokter Ini untuk tahu penanganan yang tepat.
Penyebab Herpes Zoster
Penyebab herpes zoster adalah reaktivasi virus varicella-zoster (VZV). Virus ini tetap tidak aktif di dalam tubuh setelah seseorang sembuh dari cacar air. Reaktivasi virus dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:
- Usia lanjut.
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Stres.
- Penyakit tertentu, seperti kanker atau HIV.
- Obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid.
Virus ini tidak menular seperti flu, tapi seseorang yang belum pernah terkena cacar air bisa tertular virus ini dari kontak langsung dengan cairan dari lepuh herpes zoster.
Faktor Risiko Herpes Zoster
Herpes zoster atau cacar ular terjadi akibat reaktivasi virus varicella-zoster, yaitu virus yang sama yang menyebabkan cacar air.
Setelah sembuh dari cacar air, virus ini tetap “tertidur” di dalam tubuh dan dapat aktif kembali di kemudian hari. Beberapa faktor berikut dapat meningkatkan risiko virus ini bangkit kembali:
1. Usia di atas 50 tahun
Risiko herpes zoster meningkat signifikan seiring bertambahnya usia. Ini karena sistem kekebalan tubuh cenderung melemah secara alami, sehingga kurang efektif dalam menjaga virus tetap tidak aktif.
Orang lanjut usia lebih rentan mengalami gejala yang berat dan komplikasi seperti nyeri saraf berkepanjangan (neuralgia pascaherpes).
2. Sistem imun yang lemah
Kondisi yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti kanker, HIV/AIDS, gangguan autoimun, atau menjalani transplantasi organ, bisa membuat tubuh kesulitan menahan virus yang sebelumnya tidak aktif.
Penggunaan obat-obatan tertentu seperti kemoterapi, steroid jangka panjang, atau obat imunosupresan juga bisa menurunkan daya tahan tubuh.
3. Pernah mengidap cacar air
Ini merupakan syarat utama. Herpes zoster tidak terjadi pada orang yang belum pernah terinfeksi virus cacar air (varicella).
Setelah sembuh dari cacar air, virus tersebut tetap ada di dalam tubuh dan bisa aktif kembali kapan saja, terutama saat imunitas menurun.
4. Stres fisik atau emosional
Tekanan psikologis atau kelelahan berat juga bisa memicu penurunan imunitas, sehingga membuka peluang virus untuk aktif kembali.
5. Jenis kelamin dan riwayat keluarga
Beberapa studi menunjukkan bahwa wanita sedikit lebih rentan terhadap herpes zoster dibandingkan pria. Selain itu, memiliki anggota keluarga dekat yang pernah terkena herpes zoster juga dapat meningkatkan risiko.
Mengenali faktor risiko ini penting agar kamu bisa mengambil langkah pencegahan, seperti menjaga daya tahan tubuh dan mempertimbangkan vaksinasi herpes zoster, terutama jika kamu berada dalam kelompok usia atau kondisi yang rentan.
Komplikasi Herpes Zoster
Meskipun herpes zoster biasanya sembuh dalam beberapa minggu, beberapa komplikasi dapat terjadi:
- Neuralgia postherpetik (NPH): Nyeri saraf yang berlangsung lama setelah ruam hilang. Ini adalah komplikasi yang paling umum.
- Infeksi bakteri: Lepuh dapat terinfeksi oleh bakteri.
- Masalah penglihatan: Jika herpes zoster mengenai mata, dapat menyebabkan masalah penglihatan yang serius.
- Sindrom Ramsay Hunt: Jika herpes zoster mengenai saraf wajah dan telinga, dapat menyebabkan kelumpuhan wajah dan gangguan pendengaran.
Diagnosis Herpes Zoster
Diagnosis herpes zoster biasanya didasarkan pada pemeriksaan fisik dan riwayat medis pasien. Dokter akan memeriksa ruam dan lepuh, serta menanyakan tentang gejala lain yang dialami pasien. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin perlu melakukan tes laboratorium untuk memastikan diagnosis.
Pengobatan Herpes Zoster
Pengobatan herpes zoster bertujuan untuk mengurangi nyeri, mempercepat penyembuhan ruam, dan mencegah komplikasi. Beberapa jenis obat yang biasa digunakan meliputi:
- Obat antivirus: Seperti asiklovir, valasiklovir, atau famsiklovir, yang dapat membantu memperlambat perkembangan virus.
- Obat pereda nyeri: Seperti parasetamol, ibuprofen, atau opioid, untuk mengurangi nyeri.
- Krim atau losion: Untuk meredakan gatal dan peradangan pada kulit.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pengobatan antivirus harus dimulai sesegera mungkin setelah munculnya ruam untuk efektivitas maksimal.
Perawatan Herpes Zoster di Rumah
Selain pengobatan medis, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan di rumah untuk meredakan gejala herpes zoster:
- Kompres dingin pada ruam untuk mengurangi nyeri dan gatal.
- Jaga agar ruam tetap bersih dan kering.
- Hindari menggaruk ruam untuk mencegah infeksi.
- Istirahat yang cukup.
- Konsumsi makanan bergizi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Pencegahan Herpes Zoster
Vaksinasi adalah cara terbaik untuk mencegah herpes zoster. Vaksin herpes zoster direkomendasikan untuk orang dewasa berusia 50 tahun ke atas, bahkan jika mereka pernah menderita herpes zoster sebelumnya. Vaksin ini dapat mengurangi risiko terkena herpes zoster dan komplikasi yang terkait.
Vaksinasi Herpes Zoster (Cacar Api) (Shingrix) Kini Bisa di Rumah Lewat Halodoc
Vaksinasi Shingrix adalah vaksin yang bisa memberikan perlindungan pada orang dewasa terhadap penyakit herpes zoster (cacar ular / cacar api) serta Neuralgia Pasca Herpetik (PHN), yaitu rasa nyeri saraf jangka panjang yang terjadi setelah terkena herpes zoster.
Untungnya, saat ini terdapat layanan Homecare by Halodoc sehingga Vaksinasi Herpes Zoster (Shingrix) dapat dilakukan dengan mudah tanpa harus keluar rumah (tersedia di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar).
Nah, berikut beberapa keunggulan melakukan imunisasi anak dan vaksin dewasa lewat layanan Homecare & Vaksinasi di Halodoc:
- Vaksinasi diberikan 100% oleh Dokter Khusus Vaksinasi. Ini Daftar Dokter yang Tangani Layanan Vaksin Homecare by Halodoc.
- Protokol kesehatan ketat.
- Setelah vaksin diberikan, petugas medis akan melakukan observasi kondisi kesehatanmu untuk memastikan tidak ada efek samping yang berbahaya.
- Partner resmi produsen vaksin internasional sehingga vaksin terjamin keasliannya dan sudah terdaftar BPOM.
- Hemat waktu dan biaya.
- Harga vaksin influenza mulai dari Rp2.799.000,-, kamu bahkan bisa melakukan family booking untuk mendapatkan ekstra diskon.
- Tanpa perlu antre menunggu.
- Tanpa biaya tambahan.
- Setelah tindakan, kamu akan mendapat gratis voucher senilai 25rb di Halodoc untuk chat dokter.
Jika kamu belum pernah mendapatkan vaksin herpes zoster, tunggu apalagi?
Booking Vaksinasi Herpes Zoster (Cacar Api) (Shingrix) Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.
Kamu bisa order melalui aplikasi Halodoc atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Yuk, segera pesan layanan Homecare by Halodoc vaksin herpes zoster sekarang!
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan dengan dokter jika:
- Mengalami gejala herpes zoster.
- Ruam menyebar atau semakin parah.
- Mengalami nyeri yang tidak tertahankan.
- Ruam muncul di dekat mata.
Pada tahap awal, sebaiknya periksa ke dokter spesialis kulit. Namun, jika virus sudah menyerang saraf tepi ditandai dengan nyeri berlebihan pada area lesi cacar maka perawatan perlu dikombinasikan dengan dokter saraf.



