Kapan Sebaiknya Melakukan Vaksinasi Pneumonia?

Halodoc, Jakarta – Vaksinasi alias pemberian vaksin menjadi salah satu cara ampuh untuk mencegah penyakit pneumonia, yaitu jenis penyakit yang terjadi karena adanya infeksi pada paru-paru. Infeksi pada penyakit ini bisa memicu inflamasi pada kantung-kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru. Lantas, kapan waktu yang tepat untuk melakukan vaksinasi pneumonia?
Jawabannya adalah secepat mungkin. Pemberian vaksin ini biasanya sudah dilakukan sejak dini atau pada saat anak-anak. Pasalnya, vaksin memang diberikan untuk membantu melindungi kelompok yang rentan mengalami pneumonia, termasuk anak berusia di bawah 5 tahun dan orang yang sudah lanjut usia (lansia). Selain pneumonia, vaksin ini juga bisa membantu mencegah penyakit lain yang disebabkan oleh bakteri streptococcus pneumonia.
Baca juga: Pneumonia, Sakit Radang Paru-Paru yang Luput dari Perhatian
Tentang Vaksin Pneumonia
Pneumonia bisa terjadi karena ada sekumpulan kantung-kantung udara kecil di ujung saluran pernapasan dalam paru-paru membengkak. Bagian ini juga dipenuhi cairan. Umumnya, penyakit ini terjadi karena ada serangan bakteri yang bernama Streptococcus pneumonia. Nah, salah satu cara untuk mencegah penyakit ini adalah dengan pemberian vaksin.
Vaksin pneumonia merupakan vaksin yang diberikan untuk memberi perlindungan dari penyakit pneumonia dan penyakit infeksi lain yang disebabkan oleh Streptococcus pneumonia. Vaksin diberikan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh serta membangun antibodi. Dengan begitu, tubuh akan mampu untuk melawan penyakit akibat infeksi bakteri.
Selain mencegah pneumonia, vaksin ini juga bisa melindungi tubuh dari meningitis dan infeksi berat lain, seperti bakteremia dan sepsis. Jika diabaikan, beragam penyakit itu bisa memicu komplikasi berbahaya, seperti gagal napas, kelumpuhan, kerusakan otak, dan bahkan kematian. Maka dari itu, pemberian vaksin menjadi hal yang penting untuk mencegah penyakit.
Baca juga: Penumpukan Cairan di Paru-Paru Bisa Sebabkan Efusi Pleura
Vaksin ini penting untuk diberikan pada setiap orang, tapi vaksin pneumonia menjadi sangat penting bagi kelompok yang memiliki risiko tinggi. Risiko pneumonia menjadi lebih tinggi pada anak-anak berusia di bawah 5 tahun dan lansia. Vaksin juga dibutuhkan oleh orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah akibat infeksi, memiliki kelainan bawaan lahir, mengidap penyakit kronis, serta aktif merokok.
Kendati begitu, waktu pemberian vaksin tetap harus diperhatikan. Vaksin pneumonia sebaiknya ditunda atau tidak diberikan pada ibu hamil dan menyusui. Selain itu, vaksin ini juga sebaiknya tidak diberikan pada orang yang sedang sakit, demam, atau orang yang memiliki riwayat alergi terhadap vaksin. Namun, perlu diingat pneumonia adalah penyakit yang tidak boleh disepelekan begitu saja.
Selain infeksi bakteri, pneumonia juga bisa terjadi karena serangan virus lain atau faktor penyebab penyakit lainnya, seperti virus flu atau pilek yang kemudian berkembang menjadi pneumonia. Penyakit ini juga bisa terjadi karena serangan jamur saat kekebalan tubuh rendah dan dampak dari menghirup objek asing, seperti makanan atau minuman.
Penanganan medis perlu segera dilakukan untuk menghindari dampak buruk atau komplikasi dari pneumonia. Secara umum, penyakit ini ditandai dengan munculnya gejala-gejala seperti batuk, demam, hingga kesulitan bernapas. Pneumonia bisa terjadi pada siapa saja dan pernah tercatat sebagai penyebab kematian tertinggi pada anak-anak di seluruh dunia.
Baca juga: Jangan Sepelekan Penyakit Paru-Paru Basah! Ini Ciri & Tips Mencegahnya
Cari tahu lebih lanjut seputar vaksin dan cara-cara pencegahan penyakit pneumonia dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter kapan saja melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play!