Kapan Sebaiknya Proses Bayi Tabung Dilakukan?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   23 Februari 2019
Kapan Sebaiknya Proses Bayi Tabung Dilakukan?Kapan Sebaiknya Proses Bayi Tabung Dilakukan?

Halodoc, Jakarta – Pasangan suami istri yang memiliki masalah kesuburan kini sudah tidak perlu berkecil hati lagi. Pasalnya, sekarang ini sudah ada berbagai cara yang bisa ditempuh untuk mendapatkan momongan, salah satunya dengan metode bayi tabung. Secara sederhana, bayi tabung atau yang dikenal juga dengan istilah in vitro fertilization (in vitro adalah bahasa latin yang artinya “dalam gelas atau tabung, fertilization artinya pembuahan) adalah proses pembuahan sel telur dan sperma di luar tubuh ibu.

Nah, kapan saat yang tepat untuk memulai proses bayi tabung ini? Simak penjelasannya di sini untuk mengetahui jawabannya.

Bayi tabung kini menjadi cara pembuahan yang semakin populer yang dipilih oleh banyak pasangan yang tidak subur. Kebanyakan pasangan biasanya akan menjalani metode ini bila sudah mencoba berbagai cara untuk mendapatkan anak, seperti mengatur pola makan, mengonsumsi obat-obatan, pemberian hormon, hingga inseminasi buatan, namun tidak juga berhasil. Bila pada kehamilan normal, proses pembuahan terjadi di dalam tubuh, maka pada kehamilan dengan bayi tabung, kamu perlu menjalani beberapa prosedur tertentu.

Baca juga: Belum Punya Anak, Periksa Kesuburan dengan Cara Ini.

Proses Bayi Tabung

Berikut rangkaian prosedur bayi tabung yang akan kamu jalani:

  • Pertama-tama, tubuhmu akan dirangsang dengan cara menyuntikkan obat hormon agar bisa memproduksi beberapa sel telur sekaligus. Secara alami, wanita hanya memiliki satu sel telur. Tapi untuk program bayi tabung, dibutuhkan lebih dari satu sel telur untuk memperoleh embrio.

  • Kemudian, kamu akan menjalani dua macam pengujian, yaitu tes darah dan USG untuk menentukan kesiapan pengambilan sel telur. Sebelum pengujian ini, kamu akan diberikan suntikan yang bermanfaat untuk membantu mematangkan sel telur yang berkembang dan memulai proses ovulasi.

  • Selanjutnya, prosedur pengambilan sel telur akan dilakukan. Dokter akan mencari folikel (cairan berisi sel telur di indung telur) dalam rahim melalui USG untuk melihat apakah sel telur sudah cukup matang untuk “dipanen”.

Kemudian, sel telur akan diambil dengan menggunakan jarum khusus yang memiliki rongga. Prosedur ini biasanya memakan waktu selama 30 menit hingga satu jam. Agar tidak sakit, kamu akan diberikan obat pereda nyeri atau obat penenang ringan, hingga dibius total sebelum prosedur tersebut dilakukan.

  • Sel telur yang sudah diambil akan segera dipertemukan dengan sperma pasangan yang harus diambil pada hari yang sama. Kemudian, keduanya disimpan di dalam klinik untuk memastikan perkembangannya berjalan maksimal.

  • Setelah embrio yang terbentuk dari hasil pembuahan sel telur dan sperma dianggap cukup matang, maka embrio akan dimasukkan ke dalam rahim dengan menggunakan semacam tabung penyalur yang disebut kateter ke dalam Miss V, hingga sampai ke dalam rahim. Agar kemungkinan untuk hamil semakin besar, tiga embrio umumnya dimasukkan sekaligus.

  • Dua minggu setelah embrio dimasukkan ke dalam rahim, kamu akan diminta untuk melakukan tes kehamilan.

Baca juga: Lakukan Ini Agar Cepat Hamil

Kapan Waktu yang Tepat Memulai Bayi Tabung?

Angka keberhasilan bayi tabung di Indonesia bisa mencapai 45 persen bila usia calon ibu kurang dari 35 tahun. Jadi, bila program bayi tabung dilakukan sebelum usia 35 tahun, maka angka keberhasilannya pun tinggi. Meski demikian, masih banyak pasangan yang menganggap program bayi tabung sebagai jalan terakhir untuk mengusahakan kehamilan. Oleh karena itu, pasangan bisa mulai mempertimbangkan untuk mencoba metode pembuahan ini bila wanita sudah berusia di atas 40 tahun. Prosedur bayi tabung juga sangat dianjurkan bagi pasangan yang sulit hamil, karena memiliki kondisi berikut:

  • Adanya gangguan pada tuba falopi atau rahim berupa kerusakan atau sumbatan jalur sel telur.

  • Gangguan ovulasi yang membuat produksi sel telur sedikit.

  • Endometriosis.

  • Jumlah produksi sperma rendah.

  • Adanya masalah pada sistem kekebalan tubuh yang mengganggu sel telur atau sperma.

  • Ketidakmampuan sperma untuk melewati cairan leher rahim.

  • Penyebab ketidaksuburan tidak diketahui.

  • Memiliki risiko penyakit keturunan.

Baca juga: Ini 5 Gangguan Rahim Penyebab Sulit Hamil

Bagi kamu yang tertarik untuk mencoba prosedur bayi tabung, sebaiknya bicarakan dulu hal ini dengan dokter kandungan. Kamu juga bisa mengetahui prosedur ini lebih lanjut dengan bertanya-tanya kepada dokter lewat aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan