Advertisement

Kenali 5 Manfaat Mineral Selenium untuk Tubuh

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   04 Juli 2025

Selenium dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Kenali 5 Manfaat Mineral Selenium untuk TubuhKenali 5 Manfaat Mineral Selenium untuk Tubuh

Daftar Isi:


Selenium adalah mineral penting bagi tubuh yang dapat ditemukan di tanah, air, dan beberapa makanan.  Senyawa ini memiliki beberapa manfaat untuk tubuh, salah satunya adalah meningkatkan efek antioksidan dalam tubuh. 

Mineral ini pun dapat membantu mengurangi risiko tekanan darah tinggi selama kehamilan. Ini juga digunakan untuk kanker prostat, komplikasi dari obat statin, kadar kolesterol abnormal, katarak, dan banyak kondisi lainnya.

Yuk, kenali manfaat mineral selenium untuk tubuh melalui ulasan berikut ini!

Manfaat Selenium untuk Kesehatan Tubuh

Senyawa ini memiliki peran dalam fungsi metabolisme dan tiroid. Ini juga membantu melindungi tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh stres oksidatif.

Selain itu, selenium juga dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, memperlambat penurunan mental terkait usia, dan bahkan mengurangi risiko penyakit jantung.

Mikronutrien ini dapat ditemukan dalam berbagai macam makanan, mulai dari tiram hingga jamur hingga kacang Brazil. Menambahkan lebih banyak makanan kaya selenium ke dalam makanan adalah cara baik untuk menjaga kesehatan.

Berikut manfaat utama dari selenium:

1. Sumber Antioksidan yang Baik untuk Tubuh

Antioksidan adalah senyawa dalam makanan yang dapat mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas. Radikal bebas adalah produk sampingan normal dari proses seperti metabolisme yang terbentuk di tubuh setiap hari.

Keberadaan radikal bebas dapat berpengaruh pada kualitas kesehatan.  Antioksidan seperti selenium membantu mengurangi stres oksidatif dengan menjaga risiko peningkatan radikal bebas di tubuh. Senyawa ini bekerja menetralkan kelebihan radikal bebas dan melindungi sel dari kerusakan akibat stres oksidatif.

2. Mengurangi Risiko Kanker Tertentu

Selain mengurangi stres oksidatif, senyawa ini dapat membantu menurunkan risiko kanker tertentu. Ini dikaitkan dengan kemampuan senyawa ini untuk mengurangi kerusakan DNA dan stres oksidatif, meningkatkan sistem kekebalan, dan menghancurkan sel kanker.

Memiliki kadar selenium yang tinggi dalam darah telah dikaitkan dengan penurunan risiko jenis kanker tertentu, termasuk kanker payudara, paru-paru, usus besar, dan prostat. Penting untuk diperhatikan bahwa efek ini hanya terkait dengan selenium yang diperoleh melalui makanan, bukan suplemen.

3. Dapat Melindungi Diri dari Penyakit Jantung

Diet kaya selenium dapat membantu menjaga kesehatan jantung, karena kadar yang rendah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Selain itu, senyawa ini juga dapat menurunkan penanda peradangan di tubuh, di mana peradangan adalah salah satu faktor utama penyakit jantung.

Senyawa ini dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dengan mengurangi peradangan dan stres oksidatif dalam tubuh. Stres oksidatif dan peradangan telah dikaitkan dengan aterosklerosis, atau penumpukan plak di arteri.

4. Membantu Mencegah Penurunan Mental

Penyakit alzheimer adalah kondisi yang dapat menyebabkan hilangnya ingatan dan berdampak negatif pada pemikiran dan perilaku. Stres oksidatif diyakini terlibat dalam perkembangan penyakit saraf seperti parkinson, multiple sclerosis, dan alzheimer.

Pasien dengan penyakit alzheimer memiliki kadar selenium dalam darah yang lebih rendah. Untungnya, senyawa ini bisa ditemukan dalam makanan dan suplemen sehingga mampu meningkatkan daya ingat pada pasien alzheimer.

5. Meningkatkan Kualitas Kesehatan Pengidap Tiroid

Senyawa ini penting untuk menjaga tetap berfungsinya kelenjar tiroid. Faktanya, jaringan tiroid mengandung selenium dalam jumlah yang lebih tinggi daripada organ lain mana pun di tubuh manusia.

Mineral ini membantu melindungi tiroid dari kerusakan oksidatif dan memainkan peran penting dalam produksi hormon tiroid. Kelenjar tiroid yang sehat itu penting karena berperan dalam mengatur metabolisme dan mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tubuh.

Sumber Selenium Alami dalam Makanan

Selenium dapat ditemukan dalam berbagai jenis makanan. Berikut adalah beberapa sumber selenium alami yang baik:

  • Seafood: Ikan tuna, salmon, udang, dan kerang adalah sumber selenium yang baik.
  • Daging: Daging sapi, ayam, dan kalkun mengandung selenium.
  • Telur: Telur adalah sumber selenium yang mudah didapatkan.
  • Biji-bijian dan kacang-kacangan: Biji bunga matahari, biji chia, kacang brazil, dan kacang almond mengandung selenium.
  • Sayuran: Brokoli, bayam, dan jamur mengandung selenium.

Kandungan selenium dalam makanan dapat bervariasi tergantung pada kadar selenium dalam tanah tempat makanan tersebut ditanam atau dibesarkan.

Sebagai salah satu mineral esensial yang diperlukan tubuh, kamu perlu mengonsumsi mineral ini sebanyak 55 mikrogram per hari.

Yuk, lengkapi kebutuhan nutrisi harian tubuh dengan mengonsumsi vitamin. Simak selengkapnya, Ini 5 Rekomendasi dan Jenis Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh.

Kapan Suplemen Selenium Dibutuhkan?

Pada umumnya, kebutuhan selenium dapat dipenuhi melalui konsumsi makanan yang seimbang. Namun, pada kondisi tertentu, suplemen selenium mungkin diperlukan. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan kekurangan selenium meliputi:

  • Gangguan pencernaan: Kondisi seperti penyakit Crohn dan kolitis ulserativa dapat mengganggu penyerapan selenium dari makanan.
  • Diet terbatas: Orang yang menjalani diet terbatas, seperti vegan atau vegetarian yang tidak mengonsumsi makanan sumber selenium yang cukup, mungkin berisiko kekurangan selenium.
  • HIV/AIDS: Orang dengan HIV/AIDS memiliki risiko lebih tinggi kekurangan selenium karena infeksi dan gangguan pencernaan.
  • Dialisis ginjal: Orang yang menjalani dialisis ginjal dapat kehilangan selenium selama proses dialisis.

Jika mengalami kondisi-kondisi di atas, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui apakah suplemen selenium diperlukan.

Efek Samping Kekurangan dan Kelebihan Selenium

Kekurangan dan kelebihan selenium dapat menyebabkan efek samping yang merugikan.

Kekurangan Selenium:

Kekurangan selenium jarang terjadi, tetapi dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, seperti:

  • Penyakit Keshan: Penyakit jantung yang disebabkan oleh kekurangan selenium.
  • Penyakit Kashin-Beck: Penyakit sendi yang disebabkan oleh kekurangan selenium.
  • Hipotiroidisme: Kelenjar tiroid kurang aktif.
  • Penurunan fungsi kekebalan tubuh: Meningkatkan risiko infeksi.

Namun jika kamu masih memiliki pertanyaan lain seputar selenium atau batasan konsumsinya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis gizi klinis di Halodoc

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.

Produknya 100% asli original dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.

Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2025. Selenium. 
Healthline. Diakses pada 2025. 7 Science-Based Health Benefits of Selenium.