Halodoc, Jakarta – Cholangiocarcinoma adalah jenis kanker yang tumbuh di saluran empedu. Ini merupakan tabung kecil yang menghubungkan berbagai organ di dalam sistem pencernaan manusia.

Intensitas keparahan kanker akan tergantung pada lokasi pertumbuhan sel abnormal, ukuran dan penyebarannya. Penyakit ini sulit terdeteksi karena tidak menimbulkan gejala di tahap awal kemunculannya.

Gejala baru akan muncul saat penyakit sudah beranjak parah. Kondisi ini ditandai dengan menguningnya bagian kulit atau putih mata. Tanda tersebut berisiko dialami oleh perokok, orang tua dan pengidap diabetes.

Jenis Kanker Saluran Empedu

Ada dua jenis kanker saluran empedu, yaitu:

1. Kanker Saluran Empedu Intrahepatik

Jenis kanker ini terbentuk di saluran empedu di dalam organ hati. Kondisi ini juga bisa disebut dengan kolangiokarsinoma intrahepatik. Ini adalah tabung kecil yang membawa empedu ke dalam hati. 

Saluran terkecil, yang disebut duktus, bersatu membentuk saluran hati kanan dan kiri, yang mengarah keluar dari hati. Kedua saluran tersebut bergabung di luar hati dan membentuk saluran hati umum. 

2. Kanker Saluran Empedu Ekstrahepatik

Jenis kanker ini terbentuk di saluran empedu di luar hati. Dua jenis kanker saluran empedu ekstrahepatik adalah kanker saluran empedu perihilar dan kanker saluran empedu distal.

• Kanker saluran empedu perihilar. Jenis kanker ini ditemukan di saluran empedu kanan dan kiri yang keluar dari hati dan bergabung membentuk saluran hati umum.
• Kanker saluran empedu distal. Jenis kanker ini ditemukan di saluran yang tergabung dari hati dan kantong empedu. Saluran ini melewati pankreas dan berakhir di usus kecil.

Penyebab dan Kondisi yang Menjadi Pemicunya

Cholangiocarcinoma terjadi ketika sel-sel di saluran empedu mengalami perubahan DNA. kondisi tersebut tersebut memerintahkan sel untuk berkembang biak di luar kendali dan membentuk massa sel (tumor).

Tumor tersebut kemudian menyerang dan menghancurkan jaringan tubuh yang sehat. Adapun faktor pemicunya, yakni:

• Kolangitis sklerosis primer. Penyakit ini menyebabkan pengerasan dan jaringan parut pada saluran empedu.
• Penyakit hati kronis. Jaringan parut pada hati yang disebabkan oleh riwayat penyakit hati kronis meningkatkan risiko penyakit.
• Masalah saluran empedu bawaan lahir. Orang yang lahir dengan kista choledochal menyebabkan saluran empedu melebar dan tidak teratur. Ini berpotensi meningkatkan risiko cholangiocarcinoma.
• Parasit hati. Di wilayah Asia Tenggara, penyakit dikaitkan dengan infeksi cacing hati akibat mengonsumsi ikan mentah atau setengah matang.
• Orang tua. Penyakit paling sering terjadi pada orang yang berusia di atas 50 tahun.
• Merokok. Kandungan di dalam rokok dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit.
• Diabetes. Pengidap diabetes tipe 1 atau 2 memiliki peningkatan risiko penyakit.
• Riwayat genetik. Perubahan DNA yang diturunkan dari orang tua ke anak dapat meningkatkan risiko penyakit. Misalnya, cystic fibrosis dan sindrom Lynch.

Salah satu langkah mencegah cholangiocarcinoma dapat dilakukan dengan berhenti merokok. Cara lainnya, yakni menerapkan pola hidup sehat guna menurunkan risiko penyakit hati.

Caranya, mengonsumsi alkohol secukupnya. Jumlahnya satu gelas sehari untuk wanita dan dua gelas sehari untuk pria. Kemudian, pertahankan berat badan sehat. Terakhir, ikuti petunjuk keselamatan saat bekerja.

Langkah lainnya yakni mengonsumsi suplemen yang dibutuhkan oleh tubuh. Caranya, download Halodoc segera dan cek kebutuhan suplemen di Toko Kesehatan pada aplikasi tersebut, ya.

Referensi:

National Cancer Institute. Diakses pada 2022. What Is Bile Duct Cancer (Cholangiocarcinoma)?

Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Cholangiocarcinoma (bile duct cancer).

National Health Service UK. Diakses pada 2022. What is bile duct cancer?