Kenali Platonic Relationship, Beda dengan Hubungan Romantis
Platonic relationship menekankan kedekatan emosional tanpa keterlibatan romantis.

DAFTAR ISI
Pada umumnya, kedekatan antara pria dan wanita akan berujung pada hubungan romantis. Tapi tidak untuk seseorang yang menganut platonic relationship atau hubungan platonik.
Istilah yang barusan disebut terjadi ketika kedua orang yang terlibat dalam hubungan tersebut punya ikatan erat untuk berbagi perasaan tetapi tidak ada hasrat seksual.
Nama platonic relationship ini terinspirasi dari dari ide-ide filsuf kuno Plato. Filsuf tersebut percaya kalau jenis cinta ini dapat membuat orang merasa lebih dekat pada cita-cita Illahi.
Sekilas, hubungan ini bisa terlihat seperti friendzone, tapi keduanya sangat berbeda. Lalu, apa itu friendzone? Friendzone adalah situasi ketika salah satu pihak ingin lebih dari sekadar teman, sementara pihak lain tidak
Ciri-Ciri Platonic Relationship
Meski tidak ada kegiatan seksual dalam hubungan ini, bukan berarti kedua individu yang terlibat di dalamnya tidak tertarik satu sama lain. Bisa dibilang, platonic relationship adalah persahabatan level baru. Berikut karakteristik platonic relationship:
1. Kedekatan
Kedua orang yang terlibat dalam platonic relationship punya ikatan erat antara satu sama lain. Hal ini yang menimbulkan perasaan bahwa mereka punya kesamaan.
2. Kejujuran
Orang-orang yang terlibat hubungan platonik akan saling jujur tentang perasaan antara keduanya maupun perasaannya terhadap orang lain.
3. Saling menerima
Hubungan ini juga lebih nyaman dan mudah dijalani. Pasalnya, mereka merasa aman dan bebas untuk menunjukan jati diri masing-masing.
4. Pemahaman
Mereka yang menjalani platonic relationship biasanya saling terikat atau terkoneksi. Mereka juga menghormati ruang pribadi satu sama lain. Selain itu, tidak ada paksaan untuk melakukan hal-hal yang tidak diinginkan dalam hubungan ini.
Manfaat Platonic Relationship untuk Kesehatan
Ternyata, ada manfaat kesehatan dari platonic relationship, lho! Melansir dari Verywell Mind, berikut manfaat kesehatan dari hubungan platonik:
1. Merasa didukung dan dicintai
Hubungan platonik bisa membuat orang-orang yang terlibat didalamnya merasa selalu didukung dan dicintai. Pasalnya, aspek terpenting dalam hubungan ini adalah dukungan dari sisi emosionalnya.
Menurut penelitian oleh American Psychological Association, mendapat dukungan dapat menurunkan risiko penyakit, meningkatkan kekebalan tubuh dan mengurangi risiko depresi serta kecemasan.
2. Menurunkan stres
Stres terbukti meningkatkan risiko masalah kesehatan mental maupun fisik. Mempunyai hubungan platonik yang kuat di luar keluarga dekat bisa membantu kamu dalam mengatasi stres.
Sebab, kamu bisa mencurahkan seluruh keluh kesah terhadap pasanganmu sehingga emosi negatif yang tertahan bisa tersalurkan dengan baik.
3. Membantu menangani tantangan hidup
Kedua orang yang terlibat dalam hubungan ini dapat saling membantu untuk menghadapi tantangan hidup.
Ini karena, hubungan mereka didasari oleh kesamaan, ketertarikan, nilai, dan persepsi. Melalui kesamaan tersebut, keduanya bisa saling membantu untuk menangani masalah atau tantangan hidup.
Nah, manfaat-manfaat bisa dirasakan jika kedua belah pihak sudah sama-sama sepakat setuju dan nyaman dengan situasinya saat ini.
Namun, bagi seseorang yang membutuhkan kepastian, sebaiknya hindari tipe hubungan seperti ini. Bukannya nyaman dan bahagia, hubungan tersebut bisa membuat kamu terjebak dalam situasi friendzone.
Butuh teman bicara terkait kendala dalam hubungan? Jangan ragu untuk bicara dengan psikolog di Halodoc.
Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Referensi:
Verywell Mind. Diakses pada 2025. What Is a Platonic Relationship?
Psych Central. Diakses pada 2025. This Is Platonic Love.
FAQ
1. Apa itu platonic relationship?
Platonic relationship adalah hubungan emosional yang dekat antara dua orang tanpa unsur romantis atau seksual.
2. Apakah platonic relationship bisa terjadi antara pria dan wanita?
Ya, hubungan platonik bisa terjadi antara siapa pun, selama keduanya menjaga batas emosional dan tidak melibatkan ketertarikan fisik.
3. Apa manfaat platonic relationship?
Hubungan ini dapat meningkatkan rasa aman, kepercayaan, dan dukungan emosional tanpa tekanan romantis.
4. Apakah hubungan platonik bisa berubah jadi cinta?
Bisa, tetapi tidak selalu. Perubahan itu biasanya terjadi jika salah satu pihak mulai memiliki ketertarikan emosional atau fisik lebih dalam.
5. Bagaimana cara menjaga hubungan platonik tetap sehat?
Komunikasikan batas dengan jujur, hindari perilaku ambigu, dan tetap hormati ruang pribadi masing-masing.


