Advertisement

Kenapa Jantung Berdebar Kencang? Ini Penyebab dan Cara Meredakannya

8 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   27 November 2025

Jangan abaikan jantung berdebar kencang, karena bisa mengindikasikan suatu penyakit.

Kenapa Jantung Berdebar Kencang? Ini Penyebab dan Cara MeredakannyaKenapa Jantung Berdebar Kencang? Ini Penyebab dan Cara Meredakannya

DAFTAR ISI


Jantung berdebar kencang atau palpitasi adalah sensasi detak jantung yang terasa lebih cepat, lebih kuat, atau tidak teratur.

Kondisi ini dapat menimbulkan kekhawatiran, terutama jika disertai gejala lain seperti pusing atau nyeri dada.

Kondisi ini dapat dirasakan sebagai detak jantung yang terlalu cepat, tidak beraturan, atau seperti ada yang bergetar di dada. 

Walaupun tidak selalu berbahaya, penting untuk memahami penyebabnya agar dapat menentukan apakah perlu penanganan medis.

Gejala Jantung Berdebar yang Perlu Diwaspadai

Selain sensasi berdebar di dada, gejala lain yang mungkin menyertai jantung berdebar meliputi:

  • Detak jantung yang terasa cepat (takikardia) atau lambat (bradikardia).
  • Denyut jantung tidak teratur (aritmia).
  • Sensasi berdebar di leher atau tenggorokan.
  • Pusing atau merasa sakit kepala.
  • Sesak napas.
  • Nyeri dada (segera cari pertolongan medis).
  • Keringat dingin.

Penyebab Jantung Berdebar

Jantung berdebar kencang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari penyebab ringan hingga kondisi yang memerlukan perhatian medis.

Berikut ini adalah beberapa penyebabnya:

1. Stres dan kecemasan

Stres emosional atau kecemasan memicu pelepasan hormon adrenalin, yang membuat jantung berdetak lebih cepat. 

Reaksi ini merupakan bagian dari respons “fight or flight” tubuh terhadap ancaman atau tekanan psikologis. 

Akibatnya, detak jantung terasa lebih kuat atau tidak beraturan, meskipun kondisi fisik sebenarnya baik-baik saja.

2. Konsumsi kafein dan nikotin

Zat stimulan seperti kafein dan nikotin dapat meningkatkan aktivitas sistem saraf simpatik, yang memengaruhi ritme jantung. 

Minuman berkafein seperti kopi, teh, atau minuman energi, serta kebiasaan merokok, sering kali menjadi penyebab jantung berdebar, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.

3. Kondisi medis

Ada beberapa kondisi medis yang bisa menyebabkan gejala jantung berdebar, seperti:

  • Hiperfungsi kelenjar tiroid (hipertiroidisme) menyebabkan produksi hormon tiroid yang berlebihan, yang dapat mempercepat metabolisme tubuh dan meningkatkan detak jantung.
  • Gangguan irama jantung ini mencakup detak yang terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Beberapa jenis aritmia, seperti fibrilasi atrium, membutuhkan diagnosis dan perawatan medis. Pahami lebih lanjut tentang Aritmia – Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya.
  • Kekurangan hemoglobin atau cairan tubuh memaksa jantung memompa darah lebih keras untuk mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Akibatnya, detak jantung terasa lebih cepat.

4. Obat-obatan

Beberapa jenis obat memiliki efek samping yang menyebabkan jantung berdebar.

Dekongestan, inhaler asma, dan obat untuk gangguan tiroid adalah contoh obat yang sering dikaitkan dengan kondisi ini. 

Sebaiknya konsultasikan efek obat dengan dokter jika gejala muncul setelah mengonsumsinya.

5. Olahraga atau aktivitas fisik berat

Detak jantung meningkat selama aktivitas fisik intens untuk memenuhi kebutuhan oksigen tubuh.

Kondisi ini normal, selama tidak disertai gejala seperti pusing, mual, atau nyeri dada. 

Namun, jika palpitasi berlangsung lama setelah olahraga selesai, ada baiknya memeriksakan diri ke dokter.

Ini 3 Jenis Olahraga untuk Meningkatkan Kesehatan Jantung yang bisa kamu praktekan.

6. Kondisi psikologis atau serangan panik

Serangan panik memengaruhi sistem saraf otonom, sehingga memicu gejala seperti jantung berdebar kencang, napas pendek, pusing, dan perasaan tidak nyaman di dada. 

Meski tidak berbahaya, serangan panik berulang memerlukan perhatian medis untuk mencegah stres lebih lanjut.

Studi Tentang Pemeriksaan Jantung Berdebar

Mengacu pada sumber yang dipublikasikan dalam JAMA Network, terdapat penelitian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa akurat gejala-gejala tertentu dan pemeriksaan fisik dalam mendiagnosis gangguan irama jantung pada pasien dengan palpitasi.

Hasilnya menunjukkan bahwa beberapa faktor dapat meningkatkan kemungkinan adanya gangguan irama jantung, seperti:

  • Riwayat penyakit jantung
  • Palpitasi yang terjadi saat tidur atau bekerja

Namun, pemeriksaan fisik saja tidak cukup untuk mendiagnosis gangguan irama jantung secara akurat.

Untuk memastikan diagnosis, diperlukan pemeriksaan elektrokardiogram (EKG) jangka panjang.

Diagnosis Jantung Berdebar

Untuk mendiagnosis penyebab jantung berdebar, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan.

Beberapa tes yang mungkin dilakukan meliputi:

  • Elektrokardiogram (EKG): Merekam aktivitas listrik jantung.
  • Holter Monitor: Merekam aktivitas jantung selama 24-48 jam.
  • Ekokardiogram: Menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar jantung.
  • Tes darah: Untuk memeriksa kadar tiroid, elektrolit, dan sel darah.

Cek Risiko Kardiovaskuler dengan Tes Lab Khusus di Rumah lewat Halodoc

Jika kamu punya riwayat genetik penyakit kardiovaskular dan ingn memeriksakan diri, kamu bisa melakukan tes lab melalui layanan Homecare di Halodoc.

Kini, kamu tidak perlu antre di rumah sakit atau klinik, kamu bisa melakukan cek risiko vaskuler di rumah melalui layanan Homecare by Halodoc. 

Halodoc menyediakan fasilitas Cek Kolesterol Lengkap melalui layanan Homecare by Halodoc  (tersedia di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya dan Denpasar).

Layanan ini adalah tes laboratorium atau paket tes dari Halodoc yang pengambilan sampelnya bisa dilakukan di rumah atau di lokasi mana pun yang kamu pilih.
Ada beberapa keunggulan dari layanan tes lab ini, antara lain:

  • Tak perlu repot keluar rumah. 
  • Hemat waktu dan biaya.  
  • Tenaga kesehatan responnya cepat.  Nah, Ini Daftar Phlebotomist yang Tangani Layanan Tes Lab Halodoc.
  • Protokol kesehatan ketat. Ini Daftar Phlebotomist yang Tangani Layanan Tes Lab Halodoc.
  • Sampel diambil secara aman dan steril.  
  • Sampel darah/urine akan dibawa langsung ke laboratorium setelah diambil (tidak ada transit).
  • Peralatan yang digunakan berkualitas, aman, tersegel, dan sesuai standarisasi.  
  • Harga untuk Cek Kolesterol Lengkap adalah Rp899.000,- dan semua layanan tes lab terdiri dari pemeriksaan laboratorium dan konsultasi dokter. 
  • Setelah tes, kamu akan mendapatkan voucher 25 ribu untuk konsultasi hasilnya dengan dokter tepercaya dari Halodoc.

Booking Tes Panel Apo B dan Lp(a) untuk Risiko kardiovaskular Lewat Halodoc

Selain lewat aplikasi, kamu juga bisa order langsung dengan menghubungi nomor WhatsApp 0888-0999-9226. Mudah sekali bukan? Pesan layanan Homecare sekarang juga!

Cara Meredakan Jantung Berdebar

Jika kamu sering mengalami jantung berdebar kencang, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meredakan gejalanya.

Metode berikut dapat membantu menenangkan detak jantung dan mengurangi kecemasan yang bisa menjadi pemicunya:

1. Latihan pernapasan

Latihan pernapasan dalam (deep breathing) sangat efektif untuk menenangkan sistem saraf otonom yang mengontrol detak jantung. Cobalah teknik berikut:

  • Tarik napas dalam melalui hidung selama 4 detik.
  • Tahan napas selama 7 detik.
  • Buang napas perlahan melalui mulut selama 8 detik.

Teknik ini membantu memperlambat detak jantung dan mengurangi stres yang memicu palpitasi.

Kamu juga bisa konsultasi dengan Rekomendasi Dokter Spesialis Jantung di Halodoc ini untuk mendapatkan saran penanganan terbaik.

2. Hindari pemicu

Mengurangi konsumsi zat yang dapat merangsang detak jantung juga bisa kamu lakukan. Nah, zat-zat yang sebaiknya kamu hindari yaitu:

  • Kafein. Batasi konsumsi kopi, teh, dan minuman energi.
  • Nikotin Hindari merokok atau penggunaan produk tembakau.
  • Gula berlebihan. Makanan dan minuman manis dapat memicu lonjakan energi dan detak jantung.

Kamu juga perlu mengidentifikasi dan menghindari pemicu tertentu, seperti stres emosional atau aktivitas fisik berlebihan.

3. Relaksasi dan aktivitas menenangkan

Cobalah metode relaksasi untuk menenangkan pikiran dan tubuh:

  • Yoga. Latihan ini membantu meregangkan otot sekaligus melatih pernapasan.
  • Meditasi. Fokus pada pikiran positif dan pengendalian pernapasan untuk menurunkan stres.
  • Berjalan santai. Aktivitas ringan ini membantu mengalirkan oksigen ke tubuh dan menenangkan sistem saraf.

4. Cukup tidur

Kurang tidur dapat memperburuk stres dan meningkatkan risiko jantung berdebar.

Usahakan tidur 7-9 jam setiap malam untuk mendukung kesehatan kardiovaskular dan menstabilkan ritme jantung.

5. Metode vagal maneuver

Untuk kasus tertentu, metode ini dapat membantu mengatur detak jantung yang cepat:

  • Tekanan ringan pada perut. Menahan napas dan mendorong seperti saat buang air besar.
  • Membasuh wajah dengan air dingin. Cara ini embantu merangsang saraf vagus yang menurunkan detak jantung.

Komplikasi Jantung Berdebar

Jarang sekali jantung berdebar menyebabkan komplikasi serius. Namun, jika disebabkan oleh kondisi jantung yang mendasarinya, komplikasi dapat meliputi:

  • Pingsan: Jika detak jantung terlalu cepat atau tidak teratur, dapat menyebabkan penurunan tekanan darah dan pingsan.
  • Stroke: Pada kasus fibrilasi atrium, dapat terbentuk gumpalan darah di jantung yang dapat menyebabkan stroke jika berpindah ke otak.
  • Gagal jantung: Jantung berdebar yang sering dan berkepanjangan dapat melemahkan jantung dan menyebabkan gagal jantung.
  • Henti jantung mendadak: Sangat jarang, jantung berdebar dapat menyebabkan henti jantung mendadak jika disebabkan oleh aritmia yang parah.

Obat Jantung Berdebar

Pengobatan jantung berdebar tergantung pada penyebabnya. Jika disebabkan oleh kondisi medis yang mendasarinya, dokter akan mengobati kondisi tersebut.

Beberapa obat yang mungkin diresepkan meliputi:

  • Beta-blocker: Memperlambat detak jantung dan mengurangi tekanan darah.
  • Calcium channel blockers: Memperlambat detak jantung dan melebarkan pembuluh darah.
  • Obat antiaritmia: Membantu mengembalikan irama jantung yang normal.

Menurut WHO, penyakit kardiovaskular adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia. Penting untuk menjaga kesehatan jantung dengan menjalani gaya hidup sehat dan memeriksakan diri ke dokter secara teratur.

Kapan Harus ke Dokter untuk Jantung Berdebar?

Meskipun jantung berdebar sering kali tidak berbahaya, penting untuk mencari pertolongan medis jika:

  • Jantung berdebar terjadi sangat sering atau semakin parah.
  • Disertai gejala lain seperti pusing berat, sesak napas, nyeri dada, atau pingsan.
  • Memiliki riwayat penyakit jantung atau kondisi medis lainnya.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin merekomendasikan tes seperti EKG (elektrokardiogram), Holter monitor, atau tes darah untuk menentukan penyebab jantung berdebar.

Itulah penjelasan seputar jantung berdebar yang perlu kamu ketahui. Jika kamu mengalami kondisi ini, segera hubungi dokter spesialis jantung di Halodoc saja. 

Mereka bisa memberikan informasi dan saran perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat.

Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!

Tak perlu bingung cari obat, kamu bisa dapatkan di apotek 24 jam terdekat dari rumah, karena ada Apotek Online Halodoc.

Obat dan produk kesehatan di Toko Kesehatan Halodoc dijamin 100% asli dan tepercaya. Produk dikirim dari apotek terdekat dari rumahmu, diantar dalam waktu 1 jam.

Segera download Halodoc untuk pengalaman belanja obat online dengan praktis!

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Heart Palpitations. 
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Heart Palpitations: Symptoms & Causes. 
JAMA Network. Diakses pada 2024. Does This Patient With Palpitations Have a Cardiac Arrhythmia?
NHS. Diakses pada 2024. Heart Palpitations. 
WebMD. Diakses pada 2024. What Causes Heart Palpitations?