Advertisement

Kenapa Keputihan Banyak? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya 

7 menit
Ditinjau oleh  dr. Enrico Hervianto SpOG   10 Desember 2025

Keputihan berlebihan bisa disebabkan oleh ovulasi atau infeksi jamur.

Kenapa Keputihan Banyak? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya Kenapa Keputihan Banyak? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya 

DAFTAR ISI

  1. Ini Penyebab Keputihan Banyak
  2. Apa Kata Riset?
  3. Kenali Cara Mengatasi Keputihan Banyak
  4. Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Keputihan Abnormal
  5. FAQ

Keputihan adalah hal yang normal terjadi pada wanita, dan menjadi cara alami tubuh menjaga kebersihan dan kelembapan area intim. 

Namun, kalau keputihan tiba-tiba muncul dalam jumlah banyak, berubah warna, berbau, atau disertai gatal, bisa jadi itu tanda ada gangguan kesehatan.

Dengan memahami kondisi ini lebih baik, kamu bisa tahu kapan keputihan masih normal dan kapan harus segera konsultasi ke dokter untuk penanganan yang tepat.

Yuk, simak penjelasan berikut ini!

Ini Penyebab Keputihan Banyak

Keputihan yang keluar dalam jumlah banyak sering kali bikin khawatir, terutama kalau disertai perubahan warna, bau menyengat, atau gejala lain yang mengganggu. 

Padahal, keputihan adalah cairan alami yang diproduksi tubuh untuk menjaga kebersihan dan kelembapan area intim. 

Kenapa keputihan banyak dan cair bisa disebabkan oleh perubahan hormon, ovulasi, atau stres yang memengaruhi keseimbangan flora vagina.

Namun, jika keputihan banyak dan cair disertai bau tak sedap atau gatal, itu bisa menjadi tanda infeksi dan perlu diperiksakan ke dokter. Berikut penjelasannya:

1. Ovulasi

Ketika tubuh memasuki masa subur, biasanya sekitar pertengahan siklus menstruasi, kadar hormon estrogen meningkat. 

Ini memicu produksi lendir serviks yang lebih banyak untuk mempermudah perjalanan sperma ke sel telur. 

Keputihan yang muncul biasanya berwarna bening, licin, dan elastis, mirip putih telur mentah. 

Hal ini adalah tanda tubuh sedang siap untuk kehamilan, jadi tidak perlu khawatir kalau kamu mengalami peningkatan keputihan saat ovulasi. 

2. Kehamilan

Keputihan yang lebih banyak juga bisa jadi tanda awal kehamilan. 

Ini disebut leukorrhea, yaitu cairan bening atau putih yang berfungsi melindungi janin dari infeksi dengan mengeluarkan bakteri dan sel mati dari vagina. 

Peningkatan hormon progesteron selama kehamilan membuat produksi cairan ini meningkat. 

Selain itu, keputihan saat hamil biasanya tidak berbau dan tidak disertai rasa gatal atau nyeri. 

3. Gairah Seksual Meningkat

Saat terangsang secara seksual, tubuh secara alami memproduksi cairan pelumas untuk mempersiapkan vagina saat berhubungan intim. 

Cairan ini membantu mengurangi gesekan dan mencegah iritasi saat berhubungan. 

Keputihan yang muncul karena gairah seksual biasanya bening, encer, tidak berbau, dan biasanya akan berkurang sendiri setelah gairah mereda.

4. Infeksi Jamur

Infeksi jamur, terutama yang disebabkan oleh Candida albicans, adalah penyebab umum keputihan berlebih yang disertai gejala tidak nyaman. 

Keputihan karena infeksi jamur biasanya berwarna putih kental, mirip susu kental atau keju cottage

Selain itu, kamu mungkin merasakan gatal hebat, iritasi, dan kemerahan di area vagina. 

Infeksi ini bisa dipicu oleh berbagai faktor, seperti stres, konsumsi antibiotik, diabetes yang tidak terkontrol, atau kebersihan yang kurang terjaga. 

5. Vaginosis Bakterialis (BV)

Vaginosis bakterialis terjadi ketika bakteri alami di vagina tidak seimbang, sehingga bakteri jahat lebih dominan. 

Kondisi ini bisa memicu keputihan berlebih yang berwarna putih atau keabu-abuan, disertai bau amis yang khas, terutama setelah berhubungan seks. 

BV bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti sering berganti pasangan seksual, douching, atau kebersihan yang kurang terjaga. 

6. Infeksi Menular Seksual (IMS)

Beberapa IMS, seperti klamidia, gonore, atau trikomoniasis, bisa menyebabkan keputihan abnormal. 

Keputihan karena IMS biasanya berwarna kuning, hijau, atau keabu-abuan, dengan konsistensi yang lebih kental atau berbusa. 

Bau tidak sedap, nyeri saat buang air kecil, perdarahan di luar siklus menstruasi, dan nyeri panggul juga bisa muncul sebagai gejala penyerta. 

Apa Kata Riset?

Berdasarkan riset dalam jurnal Health Science Reports, sebagian besar kasus keputihan berlebihan pada wanita disebabkan oleh infeksi, dengan trichomoniasis sebagai penyebab paling umum, diikuti oleh bacterial vaginosis dan kandidiasis vulvovaginal. 

Studi ini melibatkan 400 wanita yang menjalani pengambilan sampel cairan vagina untuk diuji lebih lanjut. 

Hasilnya, sekitar 90,5 persen kasus disebabkan oleh infeksi, sementara 9,5 persen lainnya merupakan keputihan fisiologis yang normal.

Gejala seperti keputihan berbau, gatal pada area genital, nyeri saat berhubungan intim, nyeri saat buang air kecil, dan nyeri perut bawah sering ditemukan pada keputihan yang disebabkan oleh infeksi. 

Temuan ini menunjukkan pentingnya evaluasi medis yang menyeluruh untuk mengidentifikasi penyebab keputihan, sehingga infeksi dapat ditangani dengan tepat.

Kenali Cara Mengatasi Keputihan Banyak

Mengalami keputihan yang berlebihan bisa membuat tidak nyaman, apalagi kalau disertai bau, gatal, atau perubahan warna.

Namun, jangan khawatir. Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi keputihan, meliputi:

1. Bersihkan Area Kewanitaan dengan Air Hangat

Membersihkan area kewanitaan dengan cara yang tepat sangat penting untuk menghindari penumpukan bakteri dan jamur penyebab infeksi. 

Cukup bersihkan area luar vagina dengan air hangat, tanpa perlu sabun yang mengandung pewangi atau antiseptik keras. 

Penggunaan produk pembersih yang tidak cocok bisa mengganggu keseimbangan pH alami vagina dan justru memicu lebih banyak keputihan. 

Jadi, cukup bilas perlahan dan keringkan dengan handuk bersih untuk mengurangi risiko iritasi atau infeksi.

2. Gunakan Pakaian Dalam yang Menyerap Keringat

Pilih pakaian dalam berbahan katun yang lembut dan menyerap keringat agar area genital tetap kering. 

Lingkungan yang lembap bisa jadi tempat ideal untuk pertumbuhan jamur dan bakteri yang memicu keputihan berlebihan.

Hindari pakaian yang terlalu ketat atau berbahan sintetis, karena bisa menghambat sirkulasi udara dan membuat area intim jadi lembap sepanjang hari. 

Selain itu, yuk Ketahui 6 Cara Merawat Vagina yang Tepat.

3. Konsumsi Makanan Kaya Probiotik

Probiotik adalah bakteri baik yang bisa membantu menjaga keseimbangan mikrobioma dalam tubuh, termasuk di area vagina. 

Mengonsumsi makanan kaya probiotik, seperti yogurt, kefir, kimchi, atau suplemen khusus, bisa membantu meningkatkan jumlah bakteri baik (lactobacillus) yang melindungi vagina dari pertumbuhan bakteri atau jamur berlebihan. 

Dengan keseimbangan bakteri yang terjaga, produksi keputihan bisa kembali normal, dan risiko infeksi pun berkurang.

4. Hindari Penggunaan Pembersih Vagina Berlebihan

Meskipun terdengar seperti cara cepat untuk membersihkan vagina, douching atau menyemprotkan cairan ke dalam vagina justru bisa mengganggu flora alami. 

Douching bisa membunuh bakteri baik yang melindungi vagina, sehingga malah meningkatkan risiko infeksi dan menyebabkan lebih banyak keputihan. 

5. Segera Periksa ke Dokter 

Jika keputihan berlebihan disertai bau menyengat, perubahan warna menjadi kuning, hijau, atau keabu-abuan, serta terasa gatal atau nyeri, jangan tunda untuk konsultasi ke dokter

Gejala seperti ini bisa jadi tanda infeksi bakteri, jamur, atau penyakit menular seksual yang butuh penanganan medis. 

Dokter dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan pengobatan yang sesuai, baik berupa antibiotik, antijamur, atau terapi lain yang dibutuhkan.

Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Keputihan Abnormal

Jika kamu mengalami keputihan abnormal, sebaiknya segera hubungi dokter spesialis kulit via Halodoc.

Dokter spesialis kulit di Halodoc berpengalaman dalam memberikan berbagai saran perawatan kulit dan kelamin, serta mendapatkan rating positif dari pasien sebelumnya.

Inilah beberapa dokter yang bisa kamu hubungi melalui Halodoc:

  • dr. Frieda, Sp.D.V.E: Dokter spesialis kulit dan kelamin dengan pengalaman 8 tahun, lulusan Universitas Sebelas Maret (2022). Saat ini praktik di Bogor, anggota PERDOSKI, dan tersedia untuk konsultasi di Halodoc.
  • dr. Dyah Ayu Nirmalasari, Sp.D.V.E: Dokter spesialis kulit dan kelamin dengan pengalaman 10 tahun, lulusan Universitas Hasanuddin (2022). Kini praktik di Bima, NTB, anggota PERDOSKI, dan tersedia untuk konsultasi di Halodoc.
  • dr. Made Martina W., M.Biomed, Sp.D.V.E: Dokter spesialis kulit dan kelamin dengan pengalaman 12 tahun, lulusan Universitas Udayana (2017). Kini praktik di Denpasar, Bali, anggota PERDOSKI, dan tersedia untuk konsultasi di Halodoc.

Itulah dokter yang mampu membantu kamu atasi keputihan abnormal dengan akurat dan aman.

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter tepercaya:

Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2025. Causes of heavy vaginal discharge.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Vaginal Discharge.
Dorjey Y, Wangmo D, & Tshomo D. Diakses pada 2025. Assessment of excessive vaginal discharge among women who presented to Phuentsholing General Hospital: A hospital‐based study.

FAQ

1. Keputihan banyak tanda-tanda apa?

Keputihan yang berlebihan bisa jadi tanda perubahan hormon (seperti saat ovulasi atau kehamilan), gairah seksual meningkat, atau adanya masalah kesehatan seperti infeksi jamur, vaginosis bakterialis, hingga penyakit menular seksual. 

Jika keputihan disertai bau tak sedap, warna yang tidak biasa (kuning, hijau, abu-abu), atau nyeri, sebaiknya segera periksakan diri pada dokter. 

2. Apakah keputihan yang banyak itu normal?

Keputihan yang banyak bisa jadi normal tergantung kondisinya. 

Misalnya, saat ovulasi, kehamilan, atau setelah berhubungan seksual, tubuh memang memproduksi lebih banyak cairan untuk melindungi dan membersihkan vagina. 

Namun, kalau jumlahnya berlebihan, berbau menyengat, atau menimbulkan rasa tidak nyaman, itu bisa jadi tanda gangguan kesehatan yang memerlukan perhatian medis.

3. Bagaimana cara mengatasi keputihan yang banyak?

Beberapa cara yang bisa dilakukan untukmengatasi keputihan berlebihan meliputi: 

  • Menjaga kebersihan area kewanitaan, dengan membilas menggunakan air hangat
  • Hindari douching atau sabun berpewangi
  • Gunakan pakaian dalam berbahan katun
  • Jangan gunakan pakaian dalam yang terlalu ketat
  • Konsumsi makanan kaya probiotik untuk menjaga keseimbangan bakteri baik

Jika keputihan disebabkan oleh infeksi, dokter bisa meresepkan antibiotik, antijamur, atau pengobatan lain yang sesuai.