Artikel
halodoc-banner
  • Beranda
  • Artikel
  • Aplikasi
  • Riwayat
MENU
close
BerandaArtikelObat & VitaminTanya DokterRumah SakitJanji MedisAplikasiRiwayat
  • twitter-icon
  • facebook-icon
  • instagram-icon
  • youtube-icon
playstore-image
appstore-image
search
Home
Kesehatan
Vaginosis Bakterialis
search
close

Vaginosis Bakterialis

Ditinjau oleh 
dr. Fadhli Rizal Makarim
dr. Fadhli Rizal Makarim
 
undefinedundefined

Vaginosis bakterialis (VB) atau Bacterial vaginosis (BV) adalah penyakit yang cukup sering menyebabkan keputihan pada wanita usia produktif. Penyakit ini terjadi karena adanya infeksi pada vagina yang disebabkan oleh bakteri Gardnerella vaginalis.

Selain bakteri ini, biasanya infeksi pada vaginosis bakterialis juga melibatkan bakteri-bakteri anaerob, yang paling sering adalah Bacteroides  dan Peptococcus. Pada jumlah yang berlebihan, ketiga bakteri ini akan bersimbiosis dan menimbulkan gejala.

Vaginosis bakterialis dapat mengenai wanita, baik yang sudah melakukan hubungan intim ataupun yang belum. Penyakit ini juga memiliki nama lain, seperti Haemophilus vaginalis vaginitis, Corynebacterium vaginale vaginitis, Gardnerella vaginalis vaginitis, dan Gardnerella vaginalis associated vaginitis.

Penyebab Vaginosis Bakterialis

Hal yang dapat membuat bakteri-bakteri ini (Gardnerella vaginalis, Bacteroides, dan Peptococcus) bisa menyebabkan keluhan belum diketahui secara pasti hingga saat ini. Sebab, umumnya wanita memiliki koloni bakteri Gardnerella vaginalis pada vaginanya dan tidak mengalami keluhan apapun.

Oleh karena itu, kemungkinan penyebab dari terjadinya gejala pada infeksi ini adalah kombinasi antara peningkatan kuman-kuman dan berkurangnya bakteri baik yang seharusnya mencegah penyakit yang ada di vagina.

Faktor Risiko Vaginosis Bakterialis

Faktor risiko yang dapat menimbulkan kondisi ini, antara lain:

  • Menggunakan AKDR (Alat Kontrasepsi dalam Rahim) atau IUD.
  • Terinfeksi oleh parasit Trichomonas.
  • Memiliki pasangan seksual yang terinfeksi Gardnerella vaginalis.
  • Menggunakan produk pewangi untuk mencuci pakaian dalam.
  • Berganti-ganti pasangan.

 

Gejala Vaginosis Bakterialis

Infeksi ini nyatanya tidak menimbulkan gejala sama sekali pada sebagian wanita. Keluhan utama dari vaginosis bakterialis biasanya adalah keputihan dengan warna putih keabuan dan berbau amis, terutama setelah berhubungan intim dan saat haid.

Selain itu, gejala lainnya adalah iritasi di daerah vagina yang ditandai dengan rasa gatal, rasa terbakar, kemerahan, dan bengkak pada vulva.

 

Diagnosis

Penegakkan diagnosis vaginosis bakterialis dilakukan oleh dokter ahli dan melalui serangkai wawancara dan pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang. Diagnosis vaginosis bakterialis dapat diltegakkan berdasarkan:

  • Adanya keputihan yang berwarna abu-abu dan berbau.
  • Pada pemeriksaan sekret vagina terdapat leukosit sedikit atau tidak ada, sel epitel yang banyak, dan adanya kokobasil kecil-kecil yang berkelompok. Sel-sel epitel vagina yang dilapisi sel-sel kokobasil menyebabkan batas sel tidak jelas, yang disebut clue cells. Adanya clue cells ini merupakan salah satu kriteria diagnostik.
  • Adanya pemeriksaan gram bakteri akan meningkatkan konfirmasi diagnosis.

 

Pengobatan Vaginosis Bakterialis

Karena merupakan sebuah infeksi yang disebabkan oleh bakteri, maka pengobatan utamanya menggunakan antibiotik. Selain antibiotik, pengidap juga perlu menghindari faktor risiko jika ada.

Pasangan seksual pengidap vaginosis bakterialis juga perlu mendapat pengobatan untuk mengurangi kemungkinan kambuh.

Komplikasi Vaginosis Bakterialis

Meskipun tidak selalu menyebabkan komplikasi, tetapi penyakit ini dapat menyebabkan beberapa kondisi, seperti:

  • Kelahiran prematur atau berat badan bayi rendah pada wanita hamil yang mengidap vaginosis bakterialis.
  • Berisiko tinggi mengalami penyakit menular seksual.
  • Mengalami penyakit radang panggul.

 

Pencegahan Vaginosis Bakterialis

Cara untuk dapat terhindar dari penyakit vaginosis bakterialis, antara lain:

  • Jika menggunakan AKDR dan mengalami kondisi ini, segera diskusikan kepada bidan atau dokter untuk metode kontrasepsi lain yang dapat digunakan.
  • Tidak berganti-ganti pasangan dan menjaga kebersihan alat reproduksi pasangan.
  • Menjaga kebersihan alat reproduksi diri, yaitu dengan:
    • Selalu menggunakan pakaian dalam yang menyerap keringat dan tidak terlalu ketat.
    • Menghindari menggunakan pewangi yang berlebihan pada pakaian dalam.
    • Menghindari menggunakan pembalut yang terlalu lama dan sering.
    • Tidak menggunakan sabun pembersih vagina terlalu sering, sebab ini bisa merusak ekosistem flora normal di vagina.
    • Tidak menggunakan detergen yang terlalu kuat untuk mencuci pakaian dalam.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Segera lakukan pemeriksaan pada rumah sakit ketika kamu mengalami gejala yang terkait dengan penyakit ini. Gunakan aplikasi Halodoc untuk mencari tahu lokasi rumah sakit terdekat yang bisa kamu kunjungi untuk pemeriksaan. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play sekarang juga!

Referensi:
Mayo Clinic. DIakses pada 2019. Bacterial Vaginosis.
Healthline.  DIakses pada 2019. Bacterial Vaginosis.
Web MD.  DIakses pada 2019. Bacterial Vaginosis.
NHS. Diakses pada 2022. Bacterial Vaginosis.
Diperbarui pada 28 Juli 2022.

Topik Terkini

Lihat Semua

Artikel Terkait

Awas, Ini Komplikasi Bacterial Vaginosis yang Perlu Diwaspadai
Awas, Ini Komplikasi Bacterial Vaginosis yang Perlu Diwaspadai
Vaginosis Bakterialis
3 menit
Ketahui Bahaya Gunakan Pewangi pada Pakaian Dalam
Ketahui Bahaya Gunakan Pewangi pada Pakaian Dalam
Vaginosis Bakterialis
Ini Bahayanya Vaginosis Bakterialis bagi Ibu Hamil
Ini Bahayanya Vaginosis Bakterialis bagi Ibu Hamil
Vaginitis
Penggunaan Alat Kontrasepsi Bisa Sebabkan Vaginosis Bakterialis, Benarkah?
Penggunaan Alat Kontrasepsi Bisa Sebabkan Vaginosis Bakterialis, Benarkah?
Alat Kontrasepsi
Alami 3 Hal Ini, Bisa Jadi Tanda Bacterial Vaginosis
Alami 3 Hal Ini, Bisa Jadi Tanda Bacterial Vaginosis
Kecantikan
3 Faktor yang Tingkatkan Risiko Vaginosis Bakterialis
3 Faktor yang Tingkatkan Risiko Vaginosis Bakterialis
Vaginosis Bakterialis
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp