Halodoc, Jakarta – Jika kamu kerap merasakan sakit yang parah saat menstruasi, bisa jadi penyebab masalah ini adalah adenomiosis. Perasaan sakit yang kamu rasakan bahkan dapat mengganggu aktivitas harian, bahkan tidak bisa melakukannya sama sekali. Untuk tahu lebih lengkap, baca di sini!

Apa Itu Adenomiosis?

Adenomiosis adalah kondisi yang terjadi saat jaringan yang mirip dengan lapisan rahim (endometrium) mulai tumbuh ke dinding otot rahim (miometrium).

Hal ini membuat rahim menjadi lebih tebal dan besar, bahkan bisa dua kali lipat dari ukuran normal.

Seseorang yang mengalaminya dapat merasakan sakit yang parah, perdarahan menstruasi yang berat bahkan berkepanjangan disertai pembekuan darah.

Bukan hanya itu, kamu juga bisa merasakan nyeri pada perut atau panggul, akhirnya mengganggu untuk beraktivitas.

Tingkat Risiko dari Adenomiosis

Banyak wanita yang tidak menyadari jika dirinya mengidap penebalan pada dinding rahim ini. Sebab, kondisi ini tidak selalu menimbulkan gejala pada pengidapnya.

Ada beberapa faktor yang memiliki risiko lebih tinggi mengalami adenomiosis, yaitu:

• Pernah memiliki prosedur medis pada rahimnya, seperti pengangkatan fibroid rahim atau pelebaran dan kuretase.
• Berusia lebih dari 40 tahun.
• Pernah melahirkan paling tidak sekali.
• Mengidap endometriosis.

Meski begitu, gangguan ini lebih sering terdiagnosis pada seseorang dengan usia 30an yang mengalami perdarahan vagina tidak normal atau periode menstruasi yang menyakitkan.

Cara Mendiagnosis Adenomiosis

Kamu mungkin saja mengalami gangguan ini jika mengalami gejala menstruasi yang menyakitkan.

Beberapa tindakan pemeriksaan yang bisa dilakukan, antara lain:

• Pemeriksaan panggul: Tindakan ini dilakukan untuk memeriksa rahim jika lebih besar atau terasa sakit saat disentuh.
• Ultrasonografi: Pemeriksaan dengan gelombang suara ini dapat menghasilkan gambar organ panggul, sehingga penebalan dinding rahim bisa terdeteksi.
• Pemindaian pencitraan: Dokter mungkin melakukan pemindaian dengan MRI untuk memastikan pembesaran atau penebalan pada rahim.

Pada kondisi yang lebih serius, pemeriksaan dengan biopsi mungkin perlu dilakukan. 

Tindakan ini berguna untuk mengumpulkan jaringan dan melakukan pemeriksaan untuk tanda-tanda gangguan yang lebih membahayakan.

Tindakan Pengobatan untuk Adenomiosis

Perlu dipahami, pertumbuhan jaringan pada rahim terjadi akibat hormon estrogen. Maka dari itu, gejala dari gangguan ini seringkali menghilang setelah wanita mengalami menopause.

Ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk mengatasi adenomiosis dan beberapa gejalanya, yaitu:

• Konsumsi obat anti-nyeri: Obat ini dapat mengatasi perasaan nyeri dan kram saat menstruasi. Dokter bisa merekomendasikan obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen atau naproxen.
• Obat hormonal: Kamu mungkin juga diberikan obat hormonal untuk membantu menstruasi agar lebih ringan dan mencegah pendarahan tidak normal. Beberapa contoh obatnya adalah pil KB atau alat kontrasepsi hormonal (IUD).
• Obat non-hormonal: Obat ini dapat mengurangi jumlah perdarahan yang terjadi pada vagina.
• Adenomiomektomi: Pembedahan ini bertujuan untuk mengangkat adenomiosis dari rahim. Dengan begitu, ukuran rahim dapat kembali normal.
• Histerektomi: Tindakan operasi ini bertujuan untuk mengangkat rahim. Efek sampingnya adalah siklus menstruasi berhenti sehingga tidak memungkinkan untuk hamil lagi.

Itulah pembahasan tentang adenomiosis, gangguan yang disebabkan penebalan pada rahim, sehingga rasa sakit saat menstruasi jadi sangat parah.

Jika gangguan ini sudah sangat memengaruhi produktivitas, tindakan medis mungkin sudah perlu menjadi pertimbangan.

Apabila kamu ingin meminta saran dari ahlinya terkait produk yang tepat untuk mengatasi gangguan menstruasi, fitur tanya dokter dari Halodoc bisa kamu gunakan. Klik gambar berikut:

Referensi:

Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Adenomyosis.

Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Adenomyosis.