Ketahui Cara Penularan HIV dan Pencegahannya

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   07 Juli 2022

“Melakukan hubungan seks berisiko adalah cara penularan HIV yang paling tinggi. Bahkan oral seks juga berisiko menularkan HIV apabila terdapat luka di mulut pengidapnya.”

Ketahui Cara Penularan HIV dan PencegahannyaKetahui Cara Penularan HIV dan Pencegahannya

Halodoc, Jakarta –  HIV dapat ditularkan ke orang lain melalui darah, air mani, cairan pra-mani (pre-cum), cairan dari vagina, cairan rektum, dan air susu ibu. Jadi kamu bisa berisiko tertular HIV ketika cairan tubuh dari seseorang yang terinfeksi bisa masuk dan bercampur dengan cairanmu.

Seks yang tidak aman adalah cara penularan HIV yang paling umum terjadi. Melakukan hubungan seks vaginal atau anal dengan seseorang yang memiliki HIV adalah penyebabnya. Bahkan, meski cukup jarang, kamu tetap bisa tertular HIV saat melakukan seks oral. Nah, untuk informasi lengkap mengenai cara penularan HIV bisa kamu baca di sini!

Jenis Seks Berisiko yang dapat Meningkatkan Penularan HIV

Peluang untuk tertular HIB akan semakin besar jika kamu memiliki banyak pasangan seksual. Itulah sebabnya, menggunakan kondom adalah cara yang bisa dilakukan untuk terhindar dari infeksi HIV.

Disarankan juga untuk melakukan tes HIV atau skrining penyakit menular seksual bagi siapa saja yang aktif melakukan hubungan seksual. Nah, berikut ini adalah beberapa hubungan seks yang beresiko dan bisa menjadi cara penularan HIV:  

1. Seks Oral Berisiko Ketika Ada Luka di Mulut

Oral seks ternyata juga dapat menularkan HIV, terutama saat seseorang yang melakukannya mengalami luka, sariawan, atau sejenisnya. Namun, apabila mulut berada dalam kondisi sehat dan tidak ada luka, maka cairan sperma atau ludah yang tertelan tidak berisiko menularkan HIV/AIDS. Ini karena virus akan mati akibat asam lambung. 

2. Seks Anal Lebih Berisiko Ketimbang Seks Vagina 

Menurut penelitian yang dimuat International Journal of Epidemiology, tingkat risiko penularan HIV melalui anal seks lebih besar 18 persen daripada seks melalui vagina. Hal ini karena jaringan dan cairan alami pada anus sangat berbeda dengan yang terdapat pada vagina. 

Jumlah lapisan vagina yang banyak dapat menahan dan mencegah infeksi virus untuk masuk. Sementara anus hanya memiliki satu lapisan yang sangat tipis, sehingga rentan terkena virus. 

Selain itu, vagina juga dapat mengeluarkan lendir yang berguna untuk melumasi dan mengurangi rasa sakit ketika berhubungan seks. Sedangkan anus tidak bisa mengeluarkan cairan pelicin sehingga akan lebih berisiko menyebabkan lecet dan luka. Kondisi ini pun kemudian akan semakin meningkatkan infeksi HIV.

3. Berganti Pasangan

Melakukan hubungan seks dengan banyak pasangan yang berbeda-beda juga dapat meningkatkan risiko terinfeksi HIV. Pasalnya, bisa saja salah satu dari pasnagan seksual tersebut mengidap penyakit menular tersebut. 

Terlebih, gejala HIV pada fase awal biasanya tidak akan terlihat jelas. Karena itu, sebaiknya lakukan hubungan intim hanya dengan pasangan atau satu orang yang sama dan usahakan untuk selalu menggunakan pelindung. 

4. Menggunakan Alat Bantu Seks

Kamu juga perlu berhati-hati jika kamu menggunakan alat bantu atau mainan seks ketika berhubungan intim. Pasalnya, ada jenis alat bantu atau mainan seks tertentu yang dapat menyebabkan kulit terluka ketika menggunakannya. 

Jika kulitmu berdarah saat menggunakan alat bantu seks, maka risiko terkena virus HIV dapat meningkat. Karena itu, jangan sekalipun untuk menggunakan alat bantu seks secara bersama-sama atau bergantian dengan pasangan. Sebab ini bisa meningkatkan risiko penularan HIV.

Cegah Penularan HIV/AIDS

Berhubungan seks dengan seseorang yang memiliki peluang lebih tinggi terkena HIV juga akan meningkatkan risiko. Misalnya pekerja seks atau pengguna jarum suntik narkoba. Pecandu obat-obatan yang menggunakan jarum suntik bersama juga berisiko tertular HIV. 

Menurut data dari Kemenkes, meskipun cenderung fluktuatif, data kasus HIV/AIDS di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama 11 tahun terakhir, kasus HIV di Indonesia mengalami puncaknya pada tahun 2019, yaitu 50.282 kasus. Perilaku hubungan seks yang tidak aman merupakan faktor paling tinggi yang menyebabkan orang bisa terkena HIV/AIDS.

Mengetahui informasi tersebut, sangat penting untuk melakukan hubungan seks yang aman dan sehat. Nah menurut Kemenkes, berikut ini adalah cara-cara supaya terhindar dari penularan HIV/AIDS, yaitu:

  • A (Abstinence): Absen seks atau tidak melakukan hubungan seks bagi yang belum menikah. 
  • B (Be Faithful): Bersikap saling setia kepada satu pasangan seks (tidak berganti-ganti pasangan). 
  • C (Condom): Cegah penularan HIV melalui hubungan seksual dengan menggunakan kondom.
  • D (Drug No): Tidak menggunakan Narkoba.
  • E (Education): Edukasi dan informasi yang benar mengenai HIV, cara penularan, pencegahan dan pengobatannya.

Itulah beberapa cara penularan HIV dan pencegahannya. Jika kamu butuh saran atau masih punya pertanyaan, kamu bisa hubungi dokter di Halodoc. Selain itu, jika kamu butuh membeli obat dan vitamin, kamu bisa pesan lewat aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Pusat Data Informasi Kesehatan RI. Diakses pada 2022. Info Data Indonesia HIV 2020.
Stanford Health Care. Diakses pada 2022. Risk of Exposure to HIV/AIDS.
WebMD. Diakses pada 2022. What Puts You at Risk for HIV?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan