Ketahui Efek Samping yang Bisa Terjadi saat Sterilisasi Anjing

Halodoc, Jakarta – Sterilisasi anjing peliharaan sering dijadikan pilihan untuk mengatasi beberapa masalah, misalnya mencegah kehamilan dan menjaga kebersihan rumah. Sebab, hal ini bisa membantu menghilangkan kebiasaan anjing “menandai wilayah kekuasaannya”. Hal ini juga disebut bisa memberi manfaat untuk kesehatan peliharaan.
Selain membawa manfaat, sterilisasi anjing juga disebut bisa memberi efek samping. Katanya, ada beberapa dampak yang bisa muncul setelah anjing disterilisasi. Benarkah demikian? Apa saja efek samping yang bisa terjadi saat sterilisasi anjing? Simak jawabannya di artikel berikut ini!
Baca juga: Ketahui Waktu Terbaik Anjing Jantan di Sterilisasi
Hal yang Terjadi setelah Sterilisasi Anjing
Setelah disterilisasi, anjing peliharaan biasanya akan mengalami beberapa perubahan. Satu hal yang pasti, hal ini akan memengaruhi kehidupan seksual anjing. Sebab, salah satu tujuan dari proses sterilisasi adalah untuk mencegah terjadinya kehamilan pada anjing betina dan menurunkan risiko menghamili pada anjing jantan. Dengan sterilisasi, peluang kehamilan tidak terkontrol pada anjing bisa dihindari.
Salah satu tujuan sterilisasi adalah mengatasi perilaku agresif anjing, terutama dalam kehidupan seksual. Nah, salah satu perubahan yang bisa muncul setelah prosedur ini adalah perubahan perilaku seksual pada anjing, termasuk menjadi lebih pendiam dan terlihat tidak berhasrat. Anjing yang sudah disterilisasi biasanya akan menjadi lebih jarang berkeliaran.
Namun, tidak semua anjing yang sudah disterilisasi pasti mengalami hal ini. Pada beberapa anjing peliharaan, perubahan perilaku sering kali tidak terlihat atau bahkan mengalami peningkatan. Anjing yang sudah disteril nyatanya tetap bisa menunjukkan perilaku agresif, seperti menggonggong, aktif bergerak, atau sekadar mencuri makanan.
Baca juga: Ini 5 Cara Menjaga Nafsu Makan Anjing Senior
Efek samping lain yang bisa muncul setelah sterilisasi anjing adalah risiko obesitas alias kelebihan berat badan. Pada anjing yang sudah disterilisasi, terjadi perubahan metabolisme tubuh. Ada penelitian yang menyebut asupan kalori yang dibutuhkan anjing setelah steril akan menurun hingga 25 persen. Sayangnya, pemilik anjing sering kali tidak menyadari hal tersebut dan terus memberi makan seperti biasa.
Kalau sudah begitu, risiko obesitas akan meningkat karena anjing yang disteril biasanya memiliki tingkat metabolisme tubuh yang lebih rendah. Obesitas pada anjing tidak boleh dianggap sepele karena bisa membuat anjing menjadi lebih malas, dan berujung pada meningkatkan risiko gangguan kesehatan. Obesitas juga bisa membuat anjing peliharaan menjadi lebih rentan terserang penyakit.
Meski begitu, perlu untuk disadari bahwa tidak semua anjing yang disteril akan mengalami efek samping yang sama. Ada beberapa perbedaan yang bisa muncul. Selain itu, manfaat dari prosedur ini bisa jadi akan lebih besar jika dibandingkan dengan efek samping yang bisa muncul. Sehingga, tidak ada salahnya bagi pemilik anjing memutuskan untuk mensterilisasi peliharaan jika dirasa perlu.
Jika anjing peliharaan mulai menunjukkan beberapa gejala atau tanda perlu disterilisasi, sebaiknya segera bawa ke klinik hewan terdekat. Biasanya, salah satu tanda anjing peliharaan perlu di steril adalah anjing menjadi lebih agresif, galak, dan sering hamil atau menghamili. Untuk mengatasi hal tersebut, pemilik bisa membawa anjing ke dokter hewan untuk dilakukan tindakan yang dibutuhkan.
Baca juga: Inilah Mitos Seputar Anjing yang Keliru
Bisa pakai aplikasi Halodoc untuk berdiskusi lebih lanjut dengan dokter hewan. Tanpa perlu repot, kamu bisa berbincang dengan dokter hewan kapan dan di mana saja melalui Chat atau Voice/Video Call. Ayo, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!