Advertisement

Fungsi Otot Jantung pada Tubuh Manusia yang Wajib Diketahui

8 menit
Ditinjau oleh  dr. Budiyanto, MARS   17 Oktober 2025

Otot jantung menjadi bagian jantung yang membantu melancarkan proses sirkulasi darah pada tubuh.

Fungsi Otot Jantung pada Tubuh Manusia yang Wajib DiketahuiFungsi Otot Jantung pada Tubuh Manusia yang Wajib Diketahui

DAFTAR ISI

  1. Fungsi Otot Jantung
  2. Ciri Khas Otot Jantung yang Membedakannya
  3. Bagaimana Proses Kerja Otot Jantung?
  4. Pengaruh Olahraga Terhadap Jaringan Otot Jantung
  5. Jenis Penyakit Otot Jantung
  6. Cara Menjaga Kesehatan Otot Jantung
  7. Kesimpulan

Jaringan otot jantung adalah salah satu dari tiga jenis otot pada tubuh selain otot rangka dan otot polos. Bagian ini menjadi satu-satunya jenis yang tersusun dari sel miosit pada jantung.

Tugasnya melakukan kontraksi terkoordinasi yang memungkinkan jantung memompa darah melalui sistem peredaran darah tubuh. 

Jaringan otot jantung atau miokardium, adalah jaringan khusus yang membentuk jantung. Berbeda dengan jaringan otot rangka, seperti yang ada pada lengan dan tungkai, bagian tersebut menghasilkan gerakan yang tidak disengaja. Ini artinya otomatis dan kamu tidak bisa mengendalikannya. 

Mau tahu lebih jauh mengenai fungsi dan ciri otot jantung? Berikut ulasannya!

Fungsi Otot Jantung

Fungsi Otot Jantung

Otot jantung memiliki fungsi utama sebagai pompa untuk menggerakkan darah ke seluruh tubuh.

Berikut adalah beberapa fungsi utamanya:

1. Memompa darah

Fungsi utama otot jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh. Ketika jantung berkontraksi (sistol), ia memompa darah kaya oksigen ke arteri utama, yang kemudian akan mengalir ke berbagai organ dan jaringan tubuh.

Apabila fungsi ini terganggu, jantung bisa melemah dan menimbulkan berbagai gejala.

Menurut dr. M. Alfi Auliya, M.K.M, dari kanal Youtube Halodoc, jantung lemah ditandai dengan sesak napas, pembengkakan di pergelangan kaki, irama jantung tidak teratur hingga batuk berkepanjangan. 

2. Mempertahankan peredaran darah

Otot jantung memastikan bahwa darah terus beredar melalui tubuh secara terus-menerus.

Proses ini sangat penting karena menyediakan oksigen dan nutrisi ke sel-sel tubuh dan mengangkut produk limbah dan karbon dioksida dari sel-sel kembali ke jantung untuk disaring.

Bagaimana cara menjaga kesehatan jantung? Baca ini: Kebiasaan yang Menyehatkan untuk Menjaga Otot Jantung

3. Menjaga tekanan darah

Fungsi selanjutnya adalah menjaga tekanan darah tubuh. Selama kontraksi jantung, darah dipompa ke arteri utama, dan tekanan darah meningkat (tekanan sistolik). 

Selama relaksasi, tekanan darah turun (tekanan diastolik). Pemeliharaan tekanan darah yang tepat sangat penting untuk kesehatan umum.

4. Menyediakan oksigen ke otot jantung

Otot jantung memiliki suplai darah khusus, yang disebut arteri koroner, yang menyediakan oksigen dan nutrisi ke otot jantung itu sendiri. Hal ini penting untuk menjaga agar jantung dapat terus berkontraksi dengan kuat.

5. Koordinasi 

Otot jantung  berkontraksi dan berelaksasi dengan cara yang sangat terkoordinasi. Ini memastikan bahwa atrium (ruang atas jantung) mengisi dengan darah sebelum ventrikel (ruang bawah jantung) berkontraksi, sehingga darah dapat dipompa dengan efisiensi maksimal.

6. Mengatur laju jantung

Bagian ini juga berfungsi sebagai alat pengatur laju jantung. Ini dikendalikan oleh impuls listrik yang diproduksi oleh simpul sinoatrial (SA) di atrium.

Laju jantung dapat meningkat atau melambat sesuai dengan kebutuhan tubuh.

7. Mengatur aliran darah

Fungsi lainnya yaitu mengatur aliran darah ke berbagai bagian tubuh sesuai dengan kebutuhan.

Misalnya, selama aktivitas fisik, jantung akan memompa lebih banyak darah ke otot yang sedang digunakan.

Ciri Khas Otot Jantung yang Membedakannya

Otot jantung memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dari jenis otot lainnya, yaitu otot rangka dan otot polos. Ciri-ciri ini memungkinkan otot jantung menjalankan fungsinya secara efisien dan tanpa henti. Berikut adalah beberapa ciri khas otot jantung:

  • Involunter: Bekerja di luar kendali kesadaran.
  • Otomatis: Mampu menghasilkan impuls listrik sendiri untuk memicu kontraksi.
  • Ritmis: Kontraksi terjadi secara teratur dan berulang.
  • Tidak mudah lelah: Mampu berkontraksi terus-menerus tanpa mengalami kelelahan yang signifikan.
  • Memiliki diskus interkalaris: Struktur khusus yang memungkinkan komunikasi dan koordinasi antar sel otot jantung.

Seperti apa pengobatan bila otot jantung bermasalah? Baca di sini: Pilihan Pengobatan untuk Mengatasi Masalah Otot Jantung

Bagaimana Proses Kerja Otot Jantung?

Proses kerja otot jantung melibatkan serangkaian kejadian kompleks yang terkoordinasi dengan baik:

  • Impuls listrik: Impuls listrik dihasilkan oleh nodus sinoatrial (SA node), yang bertindak sebagai “alat pacu jantung alami.”
  • Penyebaran impuls: Impuls listrik menyebar ke seluruh otot jantung, menyebabkan sel-sel otot jantung berkontraksi.
  • Kontraksi atrium: Atrium (serambi jantung) berkontraksi, memompa darah ke ventrikel (bilik jantung).
  • Kontraksi ventrikel: Ventrikel berkontraksi, memompa darah ke paru-paru (melalui arteri pulmonalis) dan ke seluruh tubuh (melalui aorta).
  • Relaksasi: Setelah kontraksi, otot jantung relaks, memungkinkan jantung terisi darah kembali.
  • Siklus berulang: Siklus kontraksi dan relaksasi ini berulang terus-menerus, memompa darah ke seluruh tubuh.

Pengaruh Olahraga Terhadap Jaringan Otot Jantung

Olahraga bisa memperkuat otot jantung. Selain itu, aktivitas fisik ini juga membantu mengurangi risiko terkena kardiomiopati dan membuat jantung bekerja lebih efisien. 

Orang dewasa setidaknya membutuhkan 150 menit olahraga dengan intensitas sedang per minggu.

Guna mencapai tujuan ini, cobalah untuk berolahraga sekitar 30 menit lima hari seminggu. Salah satu jenis olahraga yang bermanfaat adalah kardio.

Olahraga ini secara teratur membantu menurunkan tekanan darah, mengurangi detak jantung, dan membuat pompa jantung lebih efektif. 

Jenis olahraga kardio yang umum termasuk berjalan, berlari, bersepeda, dan berenang. Namun, pengidap penyakit jantung sebaiknya tidak melakukan olahraga tanpa anjuran dokter.Baca artikel Tips Berolahraga untuk Pengidap Penyakit Jantung agar bisa mendapatkan manfaatnya dengan optimal.

Jenis Penyakit Otot Jantung

Penyakit pada otot jantung yang sering terjadi.

Oleh karena memiliki fungsi penting dalam kerja jantung, maka wajar adanya jika masalah pada otot jantung akan menyebabkan efek negatif terhadap peredaran darah pada tubuh. 

Kardiomiopati adalah salah satu kondisi gangguan otot jantung. Masalah kesehatan ini terjadi karena penurunan pada otot jantung, sehingga tidak bisa mengalirkan darah secara optimal ke semua bagian tubuh.

Terdapat empat jenis kardiomiopati, yaitu:

1. Kardiomiopati dilatasi

Kardiomiopati dilatasi adalah jenis masalah yang paling umum terjadi. Gangguan ini terjadi saat otot jantung meregang dan mengalami pembesaran, sehingga serat otot menjadi lebih tipis dan tidak bisa berkontraksi dengan optimal.

Gangguan kesehatan ini bisa menurun dari orang tua kepada anak alias bersifat genetik. Namun, bisa pula terjadi karena beberapa hal berikut ini.

  • Penyakit jantung.
  • Hipertensi yang tidak terkendali.
  • Masalah katup jantung.
  • Mengonsumsi alkohol dan penyalahgunaan kokain dalam jangka panjang.
  • Mengidap infeksi, termasuk HIV dan hepatitis. 

2. Kardiomiopati hipertrofik

Kardiomiopati hipertrofik terjadi karena penebalan otot secara abnormal, terutama pada ventrikel (bilik) bagian kiri.

Penebalan ini mengakibatkan otot tidak bisa memompa darah secara normal.

Kardiomiopati hipertrofik adalah kelainan kesehatan genetik yang umum terjadi pada keluarga.

Selain itu, masalah kesehatan ini juga dapat berkembang pada usia berapa pun dan dapat memburuk seiring berjalannya waktu.

3. Kardiomiopati restriktif

Selanjutnya, kardiomiopati restriktif yang lebih kerap terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini muncul karena otot jantung yang kaku, sehingga tidak bisa mengembang dengan sempurna.

Kondisi ini akan membuat aliran darah yang menuju organ jantung mengalami penurunan, bahkan bukan tidak mungkin akan berhenti.

Penyebab munculnya kardiomiopati restriktif belum bisa dipastikan. Namun, masalah kesehatan ini dapat bisa menjadi bagian dari kondisi medis lain yang memengaruhi organ jantung.

Misalnya, hemokromatosis (menumpuknya zat besi dalam tubuh) dan penyakit jaringan ikat.

4. Aritmogenik displasia ventrikel kanan (arrhythmogenic right ventricular dysplasia)

Kelainan ini terbilang sangat jarang terjadi. Masalah kesehatan ini muncul karena pergantian otot pada bilik jantung bagian kanan dengan jaringan parut.

Pergantian ini mengakibatkan dinding pada ruang jantung menjadi lebih tipis dan renggang. 

Akibatnya, irama jantung menjadi tidak teratur dan tidak mampu mengalirkan darah ke seluruh tubuh dengan baik. Sampai sekarang, belum pasti pula apa yang menjadi penyebab kardiomiopati.

 Namun, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengidap penyakit ini, antara lain:

  • Mengidap kelainan genetik.
  • Ada anggota keluarga dengan kondisi kelainan jantung.
  • Kegemukan.
  • Defisiensi mineral dan vitamin.
  • Mengalami komplikasi kehamilan. 
  • Mengonsumsi minuman beralkohol dalam jumlah yang berlebihan.
  • Efek samping dari pengobatan untuk penyakit tertentu, misalnya kemoterapi.
  • Penyalahgunaan narkoba.

Meski begitu, pastikan kamu segera melakukan pemeriksaan jika mengalami gejala yang tidak biasa. 

Sebab, kardiomiopati yang tidak segera mendapat penanganan bisa memicu komplikasi serius.

Cara Menjaga Kesehatan Otot Jantung

Pada beberapa kondisi, tidak ada cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah penyakit kardiomiopati, terutama apabila kondisi ini terjadi karena kelainan genetik. 

Hanya, kamu bisa menurunkan risiko munculnya gejala dan berbagai kondisi kelainan jantung lain dengan penerapan pola hidup sehat, berupa:

  • Batasi asupan alkohol dan kafein.
  • Rutin berolahraga.
  • Kelola stres dengan baik.
  • Tidak merokok.
  • Jaga berat badan tetap ideal dengan pola makan sehat.
  • Cukup istirahat.
  • Cek kesehatan secara rutin, terlebih jika mempunyai riwayat medis yang bisa menjadi pemicu kardiomiopati, seperti diabetes, kolesterol, dan darah tinggi. 

Kesimpulan

Otot jantung memainkan peran vital dalam menjaga kesehatan dan kelangsungan hidup. Memahami fungsi dan cara menjaga kesehatan otot jantung sangat penting.

Dengan menerapkan gaya hidup sehat, mengelola faktor risiko, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur, dapat membantu menjaga otot jantung tetap kuat dan berfungsi optimal sepanjang hidup.

Jika memiliki kekhawatiran tentang kesehatan jantung, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung.

Dapatkan juga obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc. Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2025. How Is Cardiac Muscle Tissue Different from Other Muscle Tissues?
Medical News Today. Diakses pada 2025. What to know about cardiac muscle tissue.
WebMD. Diakses pada 2025. Heart Disease and Dilated Cardiomyopathy.

FAQ

1. Apa yang terjadi jika otot jantung rusak?

Kerusakan pada otot jantung dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gagal jantung, aritmia, dan kematian mendadak.

2. Bagaimana cara mengetahui kondisi otot jantung?

Dokter dapat melakukan berbagai tes untuk memeriksa kondisi otot jantung, seperti elektrokardiogram (EKG), ekokardiogram, dan MRI jantung.

3. Apakah penyakit otot jantung dapat disembuhkan?

Beberapa penyakit otot jantung dapat disembuhkan dengan pengobatan atau operasi. Namun, beberapa kondisi mungkin memerlukan penanganan jangka panjang untuk mengelola gejala dan mencegah komplikasi.

4. Apakah suplemen dapat membantu menjaga kesehatan otot jantung?

Beberapa suplemen, seperti omega-3 asam lemak, dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen apa pun.

5. Bagaimana otot jantung beradaptasi terhadap latihan fisik?

Otot jantung beradaptasi terhadap latihan fisik dengan menjadi lebih kuat dan efisien. Latihan aerobik secara teratur dapat meningkatkan volume dan kekuatan kontraksi jantung.