Ketahui Perbedaan Benching dan Ghosting dalam Hubungan
“Benching dan ghosting jadi dua istilah kencan yang sering digunakan anak muda belakangan ini. Keduanya berujung pada sakit hati, karena tidak ada kejelasan dari hubungan yang dijalani.”

Halodoc, Jakarta – Benching dan ghosting jadi istilah kencan yang umum digunakan belakangan ini. Keduanya merujuk pada kondisi yang tidak jelas, di mana salah satu orang pergi menghilang dari pasangannya.
Cara ini tentu merugikan salah satu pihak, apalagi jika sudah merasa nyaman. Jika sudah begitu, rasa sakit hati yang muncul bisa berubah jadi gangguan kesehatan akibat stres berkepanjangan.
Agar tak menjadi korban benching atau ghosting selanjutnya, sebaiknya perhatikan tandanya. Beberapa di antaranya, yaitu komunikasi yang buruk, sering menghilang saat dibutuhkan dan cenderung membatasi diri.
Benching
Benching adalah situasi saat seseorang menyukai seorang lawan jenis, tapi enggan berkomitmen dengannya. Keengganan itu muncul karena tidak yakin pada orang itu atau punya pilihan lain yang lebih disukai.
Di sisi lain, mereka masih berharap menemukan sosok yang lebih baik dari pasangannya. Sederhananya, benching adalah perilaku yang dilakukan dengan ‘mencadangkan’ seseorang selagi mencari kriteria pasangan yang cocok.
Tandanya bisa dilihat dari:
1. Sering Menghilang
Mereka membangun komunikasi yang berantakan dan tak terarah. Tak ada kontak tetap antara di antara mereka dan pasangan. Mereka bahkan bisa menghilang selama berhari-hari dan muncul begitu saja saat membutuhkannya.
2. Tak Ada saat Dibutuhkan
Saat pasangan membutuhkan bantuan, mereka justru akan menghindar dan kembali ketika masalahnya sudah selesai. Mereka seperti tak mau direpotkan dengan urusan-urusannya yang dianggap tak penting.
3. Tidak Konsisten
Terkadang mereka memberikan perhatian dan menunjukkan rasa kasih sayang. Beberapa saat kemudian, perilaku berubah 180 derajat. Mereka bisa menjadi acuh dan tak peduli dengan keberadaan pasangannya.
4. Merahasiakan Pasangan
Mereka enggan memperkenalkan pasangan dengan teman satu tongkrongannya. Tidak mau tampil berdua di depan umum, bahkan menghindari topik pembicaraan yang berkaitan dengan pasangan.
5. Memperhatikan Orang Lain
Ketika sudah menjalin hubungan yang lumayan dekat, mereka masih berusaha mencari orang lain yang dapat memenuhi kriterianya. Ini bisa dilakukan secara langsung atau memperhatikan lewat media sosial.
Ghosting
Istilah ghosting biasa digunakan dalam hubungan kencan jangka pendek. Mereka akan menjauh secara perlahan dan hilang begitu saja tanpa kabar yang jelas.
Cara ini memang tidak merepotkan, tapi merugikan pasangan yang ditinggalkan. Sebab, dia akan terus bertanya-tanya tentang apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang salah dengan dirinya serta hubungannya.
Tandanya bisa dilihat dari:
1. Menolak Ketika Diajak Bertemu
Karena sudah tak tertarik, mereka biasanya akan menolak ketika diajak bertemu. Alasan lainnya bisa jadi karena mereka tak merasa sedekat itu atau ilfil dengan tingkah laku, cara berdandan dan cara berdandan.
2. Tidak Terbuka
Mereka cenderung tertutup dan selalu berbohong. Bukan hanya masalah identitas diri saja, mereka mungkin berbohong atas statusnya. Bisa saja mereka sudah menikah dan berkeluarga.
3. Kurang Perhatian
Mereka menghujani pasangan dengan perhatian dan kasih sayang selama pendekatan. Namun, lama-kelamaan keromantisan tersebut akan menghilang setelah mendapatkan hati pasangannya.
4. Cenderung Membatasi Diri
Cara ini dilakukan agar pasangan tidak mengenal mereka terlalu dekat. Dengan begitu, mereka dapat dengan mudah melarikan diri tanpa takut dicari atau dihampiri.
Jangan gunakan benching dan ghosting sebagai jalan keluar dari hubungan dengan seseorang, ya! Karena ada pihak yang dirugikan dari segi perasaan.
Jika kamu sedang terjebak dalam keadaan ini, silakan tanya psikolog untuk menemukan jalan keluarnya. Kamu juga bisa mendapatkan informasi lain seputar percintaan dan gaya hidup dengan mendownload Halodoc sekarang juga!