Ketahui Prosedur Terapi untuk Ringankan Gejala Parkinson

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   28 Juni 2021

“Tidak ada pengobatan yang bisa menyembuhkan penyakit Parkinson. Namun, ada sejumlah perawatan yang bisa meringankan gejalanya. Selain obat-obatan, terapi juga berperan penting dalam membantu pengidap mengatasi gejala dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Ada tiga terapi yang bisa dilakukan pengidap Parkinson, terapi fisik, okupasi dan wicara.”

Ketahui Prosedur Terapi untuk Ringankan Gejala ParkinsonKetahui Prosedur Terapi untuk Ringankan Gejala Parkinson

Halodoc, Jakarta – Penyakit Parkinson adalah gangguan sistem saraf progresif yang memengaruhi gerakan. Gejalanya terjadi secara bertahap, terkadang dimulai dengan getaran yang hampir tidak terlihat yang hanya terjadi di satu tangan. Tremor adalah gejala khas Parkinson, namun gangguan ini juga sering menyebabkan kekakuan atau perlambatan gerakan.

Meskipun Parkinson tidak bisa disembuhkan, namun ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meredakan gejalanya. Selain dengan obat-obatan, dokter biasanya juga menganjurkan pengidap untuk melakukan terapi. Seperti apa prosedur terapi untuk meringankan gejala Parkinson? Berikut ulasannya.

Baca juga: Tahap-Tahap Penyakit Parkinson yang Perlu Diketahui

Jenis Terapi untuk Parkinson dan Prosedurnya

Ada tiga jenis terapi yang berperan penting dalam pengobatan penyakit Parkinson, yaitu terapi fisik, okupasi, dan wicara. Terapi fisik bisa memperbaiki cara berjalan, terapi okupasi membantu memaksimalkan keterampilan motorik halus, dan terapi wicara berguna untuk mengatasi masalah bicara dan bahasa yang terjadi akibat penyakit Parkinson. Berikut penjelasan masing-masing terapi beserta prosedurnya:

  1. Terapi Fisik

Penyakit Parkinson bisa menyebabkan tiga gejala utama yang memengaruhi gerakan fisik, antara lain:

  • Tremor, gemetar yang biasanya dimulai di satu tangan atau lengan, yang biasanya terjadi ketika anggota badan sedang rileks atau istirahat.
  • Kelambatan pergerakan (bradikinesia), gerakan fisik yang jauh lebih lambat dari biasanya, yang bisa menyulitkan pengidap untuk melakukan kegiatan sehari-hari dan menyebabkan jalan menjadi terseok-seok.
  • Kekakuan otot. Kekakuan dan ketegangan pada otot yang bisa membuat sulit untuk bergerak dan membuat ekspresi wajah, serta bisa mengakibatkan kram otot yang menyakitkan (distonia).

Nah, terapi fisik bermanfaat untuk meningkatkan mobilitas, kekuatan dan keseimbangan, serta membantu pengidap untuk tetap mandiri.

Berikut beberapa terapi fisik yang bisa dilakukan:

  • Pelatihan Amplitudo

Pelatihan ini bertujuan untuk membantu pengidap Parkinson meningkatkan apa yang disebut dengan ‘amplitudo gerakan’. Pada pelatihan ini, pengidap akan diminta melakukan gerakan fisik secara berlebihan, seperti langkah yang tinggi dan mengayunkan lengan. Ini adalah cara untuk melatih kembali otot dan memperlambat perkembangan hipokinesia, gerakan tubuh yang melambat atau menurun.

  • Pola Timbal-Balik

Ini adalah latihan melakukan gerakan timbal-balik, seperti dari sisi ke sisi dan dari kiri ke kanan. Misalnya, dengan mengayunkan tangan saat kamu melangkah untuk berjalan. Penyakit Parkinson bisa memengaruhi pola ini. Nah, pada terapi ini, terapis bisa membantu kamu memperkuat pola timbal balik dengan menggunakan sepeda telentang (sepeda statis yang digunakan ketika kamu duduk dalam posisi berbaring), atau mesin elips yang menggunakan lengan dan kaki. 

  • Latihan Keseimbangan

Keseimbangan terjadi ketika ada interaksi antara apa yang kamu lihat, telinga bagian dalam, dan bagaimana kaki merasakan lantai di bawahnya. Nah, penyakit Parkinson bisa memengaruhi sistem keseimbangan ini dan membuat cara berjalan pengidap menjadi tidak stabil, yang bisa membuatnya terjatuh di tempat umum. Latihan cara berjalan atau berjalan bisa membantu hal ini. 

Namun ingat, latihan yang bertujuan untuk meningkatkan keseimbangan harus dipandu oleh ahli terapi fisik yang bisa memahami masalah keseimbangan yang kamu alami dan mengajari cara untuk mengatasinya.

  • Latihan Peregangan dan Fleksibilitas

Adalah hal yang umum bagi pengidap Parkinson untuk mengalami kekakuan pada fleksor pinggul, hamstring, dan otot betis. Nah, untuk mengatasi gejala Parkinson tersebut, cara terbaik adalah dengan melakukan peregangan yang sering sepanjang hari. Pelatih atau terapis berkualifikasi yang berspesialisasi dalam Parkinson bisa menunjukkan caranya.

  • Latihan Kekuatan

Tergantung pada tingkat keparahan penyakit, terapis akan meminta pengidap Parkinson untuk melakukan latihan resistensi dengan dumbel ringan atau pita resistensi. Berlatih di kolam renang dengan ketahanan air juga cocok untuk memperkuat otot.

  1. Terapi Okupasi

Terapis okupasi membantu mengidentifikasi tugas sehari-hari yang kira-kira cukup menantang dan bekerja sama dengan pengidap untuk menemukan solusi praktis. Hal ini mungkin meliputi strategi baru untuk berpakaian, menyiapkan makanan, melakukan pekerjaan rumah tangga, dan berbelanja. Beradaptasi dengan lingkungan rumah juga bisa mempermudah kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Siapa yang Membutuhkan Terapi Okupasi?

  1. Terapi Wicara

Penyakit Parkinson tidak hanya memengaruhi gerakan tapi juga otot-otot di wajah, mulut, dan tenggorokan yang digunakan untuk berbicara. Hal ini bisa menyebabkan suara pengidap berubah, serta disartria atau kesulitan berbicara, dan disfagia atau kesulitan menelan. Masalah-masalah ini bisa diatasi dengan melakukan terapi wicara.

Program terapi wicara akan berbeda pada berbagai tahap Parkinson. Pada tahap awal penyakit, pengidap akan mempelajari strategi dan latihan untuk membantu volume suara, kecepatan bicara, pernapasan, ekspresi wajah, dan pengucapan kata yang jelas. Terapis bisa memberikan beberapa tips untuk berbicara di lingkungan yang bising serta masalah yang terkait dengan makan dan minum.

Ketika penyakit berkembang dan komunikasi menjadi sulit, terapis dapat memberikan saran tentang cara untuk mengatasinya. Misalnya, dengan penggunaan alat bantu seperti komputer atau amplifier suara, melakukan kontak mata saat berbicara, atau merencanakan aktivitas saat pasien merasa dalam kondisi terbaiknya.

Ada dua terapi wicara yang bisa dilakukan, yaitu:

  • Teknik suara Lee Silverman (LSVT)

LSVT adalah perawatan bicara yang sudah terbukti meningkatkan kemampuan bicara secara signifikan setelah satu bulan. Metode LSVT mudah dipelajari dan harus diulang empat hari seminggu selama empat minggu berturut-turut agar efektif. Setelah masa pengobatan empat minggu, latihan LSVT harus dilakukan setiap hari untuk mempertahankan peningkatan yang dicapai.

  • Komunikasi nonverbal

Terapi wicara juga mencakup keterampilan komunikasi non-verbal untuk membantu pengidap berkomunikasi tanpa kata-kata yang diucapkan, dengan memanfaatkan ekspresi dan gerak tubuh. Komunikasi non-verbal membantu mengurangi stres karena tidak bisa berkomunikasi dan mengurangi tekanan untuk berbicara, sehingga membuat pengidap rileks.

Baca juga: Minyak CBD Bisa untuk Mengobati Parkinson, Benarkah?

Itulah jenis terapi yang bisa meredakan gejala Parkinson dan prosedurnya. Bila kamu atau orang terkasih mengalami gejala-gejala Parkinson, segera temui dokter untuk memastikan diagnosis dan mendapatkan perawatan segera. Kamu bisa berobat ke dokter dengan buat janji di rumah sakit pilihan kamu melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasinya sekarang juga di App Store dan Google Play.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Parkinson’s disease.
National Health Service. Diakses pada 2021. Parkinson’s disease.
American Parkinson Disease Association. What is Parkinson’s disease. Diakses pada 2021. 
Medical News Today. Diakses pada 2021. Treatment options for Parkinson’s disease.
John Hopkins Medicine. Diakses pada 2021. Physical Therapy for Parkinson’s Disease.
Parkinson News Today. Diakses pada 2021. Speech Therapy for Parkinson’s Disease

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan