Ketahui Tanda dan Faktor Risiko Roseola

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   20 April 2019
Ketahui Tanda dan Faktor Risiko RoseolaKetahui Tanda dan Faktor Risiko Roseola

Halodoc, Jakarta – Roseola yang disebut eksantema subitum, adalah infeksi virus yang sering menyerang bayi atau anak-anak (terutama berusia 6 bulan hingga 2 tahun). Seorang bayi atau anak batita rentan tertular virus penyebab roseola karena daya tahan tubuhnya belum terbentuk sempurna. Gejalanya adalah demam dan ruam merah muda di kulit. Agar ibu lebih waspadai, kenali tanda dan faktor risiko roseola di sini.

Baca Juga: Fakta-Fakta Menarik tentang Penyakit Anak Roseola

Penyebab dan Faktor Risiko Roseola

Roseola disebabkan oleh infeksi virus HHV-6 atau virus herpes tipe 6. Jenis virus lain yang bisa menyebabkan roseola adalah HHV-7 atau virus herpes tipe 7. Perlu diketahui virus penyebab roseola mudah menular, bahkan hanya dengan menghirup percikan air ludah (droplet) pengidapnya. Si Kecil juga rentan tertular roseola jika menyentuh benda yang terkontaminasi virus.

Tanda dan Gejala Roseola

Gejala roseola muncul 1-2 minggu setelah virus masuk ke tubuh Si Kecil. Pada tahap awal, gejalanya berupa demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan tidak nafsu makan. Demam mereda dalam waktu 3-5 hari, kemudian diikuti dengan timbulnya ruam merah muda di dada, perut, dan punggung yang bisa menyebar ke lengan, leher, dan wajah. Sebagian anak mengalami pembesaran kelenjar getah bening di leher, diare ringan, hingga pembengkakan pada kelopak mata.

Baca Juga: Sering Salah Kaprah, Inilah Perbedaan Roseola, Campak, dan Rubella

Diagnosis dan Pengobatan Roseola

Jika Si Kecil menunjukkan gejala tersebut, segera bawa ke rumah sakit untuk dilakukan diagnosis. Biasanya dokter mendiagnosis roseola dengan pemeriksaan fisik dan tes darah. Namun, ibu tidak perlu khawatir karena roseola jarang menimbulkan komplikasi serius. Si Kecil bisa pulih dengan perawatan mandiri di rumah, meliputi:

  • Berikan minum yang cukup. ASI wajib diberikan bagi bayi berusia enam bulan atau kurang. Bagi bayi berusia lebih dari enam bulan, berikan ASI atau susu formula. Bagi anak berusia satu tahun ke atas, ibu bisa memberikannya air putih atau jus buah tanpa gula.
  • Kompres air hangat jika Si Kecil mengalami demam.
  • Istirahatkan di ruangan yang sejuk. Jika perlu, buka jendela kamar tidurnya agar ruangan tidak engap dan sirkulasi udara lancar.

Ibu perlu membawa Si Kecil ke rumah sakit jika demam terjadi lebih dari satu minggu dan ruam kulit tak kunjung hilang setelah tiga hari. Pasalnya meski tergolong penyakit ringan, roseola menyebabkan komplikasi berupa kejang demam, radang otak, dan pneumonia.

Pencegahan Roseola

Hingga kini belum ada vaksin yang bisa mencegah roseola. Maka itu, langkah terbaik yang bisa dilakukan adalah membiasakan Si Kecil cuci tangan pakai sabun, terutama sebelum makan, setelah pergi ke toilet, dan setelah menyentuh hewan. Ajari juga Si Kecil untuk menutup mulut ketika batuk atau bersin, kemudian cuci tangan pakai sabun setelahnya.

Baca Juga: Balita Mulai Aktif, Hindari Virus Penyebab Roseola

Itulah tanda dan faktor risiko roseola pada anak yang perlu diwaspadai. Kalau tiba-tiba muncul ruam merah pada kulit Si Kecil, jangan ragu berbicara dengan dokter Halodoc. Ibu hanya perlu membuka aplikasi Halodoc dan masuk ke fitur Talk to A Doctor untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan