Lakukan Pemeriksaan Ini saat Memasuki Trimester Kedua

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   13 Oktober 2020
Lakukan Pemeriksaan Ini saat Memasuki Trimester KeduaLakukan Pemeriksaan Ini saat Memasuki Trimester Kedua

Halodoc, Jakarta - Memasuki trimester kedua kehamilan, rasa mual akibat morning sickness di trimester pertama memang sudah berkurang. Namun, ada banyak masalah kesehatan janin yang bisa terjadi di trimester kedua ini. Itulah sebabnya, ada beberapa pemeriksaan saat memasuki trimester kedua yang perlu dijalani ibu hamil. 

Pemeriksaan kesehatan tersebut bermanfaat untuk mendeteksi sedini mungkin, jika ada masalah kesehatan pada janin. Misalnya risiko perdarahan, kelahiran prematur, hingga sindrom Down. Lalu, apa saja pemeriksaan yang perlu dijalani ibu hamil saat trimester kedua?

Baca juga: Hal yang Terjadi pada Otak saat Hamil

Jenis Pemeriksaan saat Memasuki Trimester Kedua

Ada beberapa pemeriksaan saat trimester kedua yang disarankan bagi ibu hamil. Berikut di antaranya:

1.Tes MSAFP

Saat memasuki trimester kedua, dokter biasanya akan menawarkan genetic screening test. Salah satu tesnya adalah Maternal Serum Alpha-Fetoprotein atau MSAFP. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengukur tingkat alpha-fetoprotein, yaitu jenis protein yang dihasilkan janin. 

Dengan menjalani pemeriksaan ini, ibu hamil bisa mengetahui potensi sindrom Down dan mendeteksi keadaan organ janin. Selain MSAFP, dokter juga biasanya menyarankan substansi lain untuk diperiksa pada trimester kedua ini. Substansi tersebut adalah tes kadar hCG, hormon estriol, dan inhibin-A.

2.Non-Invasive Prenatal Testing (NIPT)

Pemeriksaan NIPT penting untuk mengetahui kondisi kesehatan janin yang sedang tumbuh dan berkembang. Dengan mengambil sampel darah, dokter dapat mendeteksi potensi sindrom Down dan jumlah kromosom janin. Pemeriksaan NIPT juga bisa memastikan kelengkapan salinan kromosom.

Baca juga: Nutrisi yang Harus Dipenuhi Ibu Hamil Pada Trimester Ketiga

3.Pemeriksaan Ultrasound (USG)

Pemeriksaan ini biasanya disarankan untuk dilakukan ketika usia kehamilan memasuki minggu ke-20. Tujuan dilakukannya adalah untuk mengetahui risiko cacat lahir pada janin. Dengan bantuan alat ultrasound, gambar janin yang sedang bergerak di rahim bisa dilihat dari segala sisi.

Dalam prosedurnya, alat tersebut akan diletakkan di atas perut ibu hamil, dengan ujung yang mengeluarkan gelombang suara. Kemudian, gelombang suara akan memicu gema untuk ditangkap oleh alat, dan gambarnya diperlihatkan pada layar.

4.Uji Glukosa

Uji glukosa atau glucose challenge test adalah pemeriksaan yang biasanya disarankan untuk ibu hamil trimester kedua, tepatnya ketika usia kehamilan 24-28 minggu. Dengan menjalani pemeriksaan ini, risiko diabetes gestasional pada ibu hamil bisa dideteksi lebih awal. 

Ibu hamil akan diminta untuk mengonsumsi cairan glukosa, yang harus dihabiskan sekaligus dalam waktu lima menit. Selang dua jam, ibu hamil akan menjalani pengambilan sampel darah, untuk diperiksa di laboratorium. 

5.Tes Amniosentesis

Pemeriksaan ini biasanya dilakukan jika dokter menemukan risiko gangguan kesehatan kehamilan pada multiple screening. Umumnya, tes ini disarankan untuk ibu hamil yang usia kandungannya 15-18 minggu, terutama jika berusia 35 tahun ke atas saat hamil.

Dalam prosedurnya, sampel cairan ketuban akan diambil melalui jarum yang dimasukkan ke perut ibu. Lalu, sampel cairan ketuban tersebut akan dibawa ke laboratorium. Jika ditemukan kerusakan pada cairan ketuban, bisa jadi itu menandakan adanya masalah kesehatan serius pada janin.

Baca juga: Makanan yang Dapat Meningkatkan Perkembangan Otak Janin

6.Fetal Doppler Ultrasound Test

Doppler Ultrasounds atau USG doppler adalah alat yang bekerja menggunakan gelombang suara. Alat tersebut dapat mendeteksi aliran darah melalui pembuluh, sehingga ibu hamil bisa mengetahui kondisi siklus darah ke plasenta. Doppler Ultrasounds versi mini, yang disebut Fetal Doppler, juga bisa digunakan untuk mendeteksi detak jantung janin lebih dini. 

7.Antenatal Care

Pemeriksaan antenatal care adalah salah satu tes yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan RI, bagi ibu hamil trimester kedua. Pemeriksaan ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental ibu hamil, agar dapat menjalani persalinan, melalui masa nifas, memberikan ASI, dan memulihkan kesehatan organ reproduksi.

Itulah beberapa pemeriksaan saat trimester kedua yang direkomendasikan untuk ibu hamil. Jika ada yang masih belum jelas, ibu bisa download aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter kandungan lewat chat, kapan dan di mana saja. 

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2020. Second Trimester Tests During Pregnancy.
Kementerian Kesehatan RI. Diakses pada 2020. Pentingnya Pemeriksaan Kehamilan (ANC) di Fasilitas Kesehatan.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan