Latah Berlebihan, Benarkah Gangguan Ini Langka?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   27 Februari 2020
Latah Berlebihan, Benarkah Gangguan Ini Langka?Latah Berlebihan, Benarkah Gangguan Ini Langka?

Halodoc, Jakarta - Apakah kamu termasuk orang yang gemar mengucap kata secara spontan berulang kali ketika sedang terkejut? Jika iya, bisa jadi kamu memiliki kondisi yang dinamakan latah. Sebenarnya, apa itu latah dan mengapa kondisi ini bisa terjadi? Apakah latah termasuk ke dalam kategori penyakit langka? Lalu, adakah cara untuk menyembuhkannya? 

Jumping frenchmen of maine, begitulah latah dikenal dalam istilah asing. Kondisi ini memang terbilang sangat langka, terjadi ketika seseorang memberikan reaksi yang terlalu berlebihan saat ia terkejut. Tidak hanya mengeluarkan kata-kata tertentu berulang kali, pengidap latah dapat mengekspresikan rasa terkejutnya dengan tindakan, seperti memukul, menjerit, melompat, atau melemparkan barang yang sedang dipegangnya. 

Sayangnya, respon yang diberikan pengidap ini terbilang terjadi tanpa ada unsur kesadaran atau kesengajaan, sehingga tidak jarang kata-kata yang keluar dari mulut bisa saja tidak sopan atau mengandung kata-kata yang seharusnya tidak diucapkan. Biasanya, latah terjadi selama masa remaja atau setelah berakhirnya masa pubertas dan bisa berlanjut hingga dewasa. 

Apa yang Menyebabkan Latah Terjadi? 

Sebenarnya, apa yang membuat seseorang mengalami latah? Ternyata, belum ada penelitian maupun penjelasan medis terkait apa penyebab terjadinya gangguan langka ini. Meski begitu, diyakini latah memiliki hubungan dengan kelainan pada neuropsikiatri, karena respon terkejut para pengidap latah terlihat berlebihan dan tidak wajar. 

Baca juga: Orang Gagap Cenderung Latah, Benarkah?

Tidak hanya itu, pendapat lain mengatakan bahwa latah memiliki keterkaitan dengan faktor genetik yang dikombinasikan dengan faktor lingkungan. Ada pula yang menyebutkan yaitu latah terjadi karena masalah pada neurologis somatik atau yang diperantarai oleh mutasi gen yang muncul setelah pembuahan terjadi, tetapi tidak diwariskan dari orangtua atau diteruskan kepada anak-anak. 

Mereka yang berusia lebih muda dianggap lebih berisiko mengalami latah, bahkan frekuensinya bisa lebih sering dan tingkatannya bisa lebih parah. Intensitas respon pengidap latah ini juga dipengaruhi oleh berbagai kondisi, seperti tubuh kelelahan, stres, atau berada dalam kondisi emosional yang tidak stabil. 

Sayangnya, tidak sedikit orang yang menganggap kondisi langka ini adalah sesuatu hal yang lucu, sehingga tidak jarang pengidap akan dipancing untuk mengeluarkan latahnya dengan membuatnya terkejut terus-menerus. Padahal, hal tersebut dapat meningkatkan keparahan latah dan frekuensi latah itu sendiri. Mungkin kamu tidak tahu bahwa memancing keluarnya latah terus-menerus akan mengakibatkan tubuh pengidap mengalami kelelahan berat

Baca juga: Gagap pada Anak, Bisakah Disembuhkan?

Lalu, Apakah Latah Bisa Disembuhkan?

Sayangnya, belum ada pengobatan yang khusus dilakukan untuk menyembuhkan latah. Namun, kamu bisa melakukan tindakan pencegahan untuk mengurangi tingkat keparahan pengidap dengan tidak membuatnya terkejut setiap saat. Pasalnya, latah diduga akan berkurang seiring dengan pertambahan usia pengidap. Lama-kelamaan, seiring dengan kebiasaan, latah bisa hilang dengan sendirinya. 

Baca juga: Si Kecil Alami Gagap, Ibu Harus Apa?

Meski begitu, apabila latah telah mengganggu aktivitas kamu sehari-hari, kamu bisa bertanya langsung pada dokter, cara apa yang bisa dilakukan untuk meringankannya, bahkan meredakan latah yang dialami. Jangan bingung, karena sekarang kamu bisa bertanya jawab dengan dokter lebih mudah atau membuat janji di rumah sakit terdekat dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Yuk, bantu jaga kondisi pengidap latah dengan tidak mengagetkannya terus-menerus!

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2020. Jumping Frenchmen of Maine.
Rarediseases. Diakses pada 2020. Jumping Frenchmen of Maine.
Gizmodo. Diakses pada 2020. The Jumping Frenchmen of Maine is History’s Most Startling Mental Disorder.

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan