Makanan Organik Bisa Turunkan Risiko Kanker?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   01 Februari 2019
Makanan Organik Bisa Turunkan Risiko Kanker?Makanan Organik Bisa Turunkan Risiko Kanker?

Halodoc, Jakarta – Mengonsumsi makanan serba organik menjadi salah satu tren gaya hidup yang semakin populer dan banyak peminatnya. Pasalnya, jenis makanan yang satu ini dianggap lebih sehat karena tidak memiliki kandungan pestisida atau pupuk berbahan kimia.  Baru-baru ini, konsumsi makanan organik juga disebut bisa menurunkan risiko kanker. Benarkah?

Sebuah studi yang dipublikasikan di JAMA Internal Medicine, menunjukkan ada kaitan antara makanan organik dengan risiko seseorang terkena kanker. Dalam studi tersebut, dikatakan bahwa semakin sering seseorang mengonsumsi makanan organik, maka akan semakin rendah risiko penyakit kanker menyerang.

Meski demikian, masih ada perdebatan seputar anggapan tersebut. Masih banyak ahli yang menilai bahwa mengonsumsi makanan organik tidak serta merta mengurangi kanker, hanya berkontribusi dalam menurunkan risikonya saja. Mengganti makanan dengan jenis makanan organik disebut bisa membantu menurunkan risiko kanker limfoma non-Hodgkin dan kanker payudara pascamenopause.

Baca juga: Ini 5 Manfaat Mengonsumsi Makanan Organik

Meski masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut seputar kaitan makanan organik dengan penurunan risiko kanker, namun tidak ada salahnya untuk mulai mengubah jenis makanan yang dimakan. Mungkin membutuhkan sedikit biaya lebih, namun nyatanya mengonsumsi makanan organik bisa membawa manfaat untuk tubuh, antara lain:

Kaya Nutrisi

Tanaman yang tumbuh secara alami dan tanpa tambahan bahan kimia tertentu disebut lebih banyak mengandung vitamin dan antioksidan. Artinya, semakin banyak pula nutrisi baik yang bisa didapatkan tubuh. Melansir website Organic.org, buah dan sayur yang tumbuh secara organik mengandung 27 persen lebih banyak vitamin C. Buah dan sayur organik juga mengandung lebih banyak zat besi, magnesium, fosfor, serta polyphenol.

Fakta tersebut membuat buah dan sayur yang tumbuh secara organik dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari. Kerena bebas pestisida, tumbuhan organik disebut dapat menekan berbagai risiko penyakit. Selama ini, penggunaan pestisida pada tanaman sering dikaitkan dengan penyakit kanker, sakit kepala, hingga cacat lahir.

Baca juga: Lebih Sehat dengan Clean Eating, Benarkah?

Segar dan Tahan Lama

Mengonsumsi makanan organik artinya memberi “hadiah” pada tubuh. Pasalnya, jenis makanan yang satu ini biasanya lebih segar dan lezat. Selain itu, makanan organik pun biasanya bisa bertahan lebih lama tanpa merasa khawatir dengan penggunaan bahan pengawet.

Lebih Aman Dikonsumsi

Jenis makanan yang satu ini juga disebut lebih aman dikonsumsi, termasuk pada ibu hamil dan bayi yang ada di dalam kandungan. Pasalnya, mengonsumsi makanan organik bisa membantu ibu hamil terhindar dari zat kimia berbahaya yang mungkin terkandung dalam produk pertanian biasa. Dengan demikian, risiko bayi lahir dengan membawa penyakit tertentu pun bisa dihindari.

Ramah Lingkungan

Membiasakan diri mengonsumsi makanan organik nyatanya tidak hanya memberi manfaat untuk tubuh, namun juga bisa membantu menjaga lingkungan. Sebab, penggunaan pestisida pada pertanian biasanya bisa memengaruhi kualitas tanah dan lingkungan. Ini bisa menjadi salah satu pemicu munculnya berbagai masalah kesehatan.

Baca juga: Tips Aman Jika Ingin Mengonsumsi Makanan Mentah

Masih penasaran dengan fakta apakah makanan organik bisa menurunkan risiko kanker atau tidak? Tanya dokter di aplikasi Halodoc saja! Kamu juga bisa menyampaikan keluhan seputar masalah kesehatan, dan meminta rekomendasi obat dari ahlinya. Dokter di Halodoc bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play sekarang!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan