Advertisement

Manfaat Minyak Ikan untuk Kesehatan Anak

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Erlin SpA   02 Oktober 2025

Minyak ikan untuk anak bermanfaat bagi otak, mata, imun, dan tumbuh kembang si Kecil.

Manfaat Minyak Ikan untuk Kesehatan AnakManfaat Minyak Ikan untuk Kesehatan Anak

DAFTAR ISI


Minyak ikan untuk anak diberikan dengan tujuan membantu memenuhi asupan asam lemak omega-3 di dalam tubuh.

Nutrisi dalam suplemen tersebut memiliki peran yang sangat penting untuk menunjang fungsi organ tubuh agar bisa bekerja dengan optimal.

Tak hanya itu, nutrisi dalam minyak ikan juga punya fungsi untuk mendukung proses pertumbuhan dan perkembangan anak.

Apa Itu Minyak Ikan untuk Anak?

Minyak ikan untuk anak adalah suplemen yang mengandung asam lemak omega-3, terutama DHA (docosahexaenoic acid) dan EPA (eicosapentaenoic acid). Kedua zat ini berasal dari ikan laut dalam seperti salmon, sarden, tuna, atau mackerel.

Nah, DHA sangat penting untuk perkembangan otak dan mata anak, sedangkan EPA lebih berperan dalam mengatur peradangan dan mendukung kesehatan jantung.

Minyak ikan tersedia dalam bentuk kapsul, cair, atau gummy yang lebih mudah dikonsumsi anak.

Manfaat Minyak Ikan untuk Anak

Sebenarnya, minyak ikan tidak hanya bermanfaat untuk anak. Suplemen ini ternyata juga memberikan dampak positif pada remaja, dewasa, dan ibu hamil. Nah, berikut ini beberapa manfaat minyak ikan untuk anak:

1. Mencegah Depresi dan Gangguan Kecemasan

Berdasarkan sebuah studi yang dimuat dalam Clinical Reviews in Food Science and Nutrition menyebutkan, kandungan asam lemak omega-3 yang ditemukan dalam minyak ikan memiliki peran yang cukup baik untuk mengatasi gejala depresi dan gangguan kecemasan yang muncul pada anak. 

2. Mengurangi Risiko Diabetes pada Anak

Sebuah studi yang dimuat dalam Brain Research mengemukakan bahwa minyak ikan bisa membantu mengurangi risiko diabetes sekaligus penurunan dari perkembangan kognitif anak.

Studi tersebut memaparkan bahwa suplemen minyak ikan membantu melindungi sel di dalam otak yang disebut hippocampus, dari risiko kerusakan sekaligus mengurangi terjadinya stres oksidatif

Sel inilah yang diyakini menjadi penyebab munculnya komplikasi terkait masalah diabetes tipe 2 yang terjadi pada anak, yaitu kardiovaskuler dan mikrovaskuler.

Jadi, diabetes tak hanya terjadi pada orang dewasa, anak pun rentan mengalaminya. 

3. Mengatasi Masalah Suasana Hati bagi Anak ADHD

Ternyata, ADHD menjadi salah satu masalah kesehatan yang muncul karena kadar omega-3 di dalam tubuh yang sangat sedikit.

ADHD sendiri merupakan masalah perkembangan saraf yang rentan terjadi pada anak. Jadi, sudah kewajiban orangtua untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan saraf serta otak Si Kecil. 

Sementara itu, tidak banyak yang menyadari bahwa omega-3 juga bisa mengatasi masalah perubahan suasana hati sekaligus menjaga kesehatan mental seseorang.

Berdasarkan penelitian dalam Journal of Child Neurology disebutkan, konsumsi omega-3, terlebih DHA diyakini mampu membantu meningkatkan kinerja otak sekaligus perilaku pada anak dengan kondisi ADHD. 

Minyak ikan sendiri bekerja aktif terhadap fungsi otak, mengetahui otak sendiri mengandung lemak tak jenuh ganda omega-3 dan 6 sebanyak 60 persen.

Studi dilakukan pada anak ADHD dengan rentang usia antara 6 hingga 12 tahun. Saat anak dengan kondisi ADHD rutin mengonsumsi suplemen minyak ikan, beberapa efek positifnya, antara lain: 

  • Terjadi perubahan perilaku.
  • Penurunan hiperaktivitas.
  • Peningkatan perhatian dan fokus anak yang masih berusia kurang dari 12 tahun. 

Tak hanya pada minyak ikan, kandungan omega-3 dan 6 juga bisa ibu dapatkan dari kenari, sayuran dengan warna daun gelap, juga biji rami.

4. Mendukung perkembangan otak

DHA (docosahexaenoic acid) adalah asam lemak omega-3 yang menjadi komponen penting dalam struktur otak. Sekitar 15–20 persen lemak di otak manusia terdiri dari DHA.

  • Menurut Harvard Health, anak yang mendapat asupan DHA cukup sejak dini memiliki fungsi kognitif, memori, dan kemampuan belajar yang lebih baik.
  • Studi juga menunjukkan bahwa DHA berperan dalam perkembangan saraf sehingga anak lebih siap dalam menghadapi proses belajar di sekolah.
  • Kekurangan DHA dapat menghambat perkembangan kognitif dan memperlambat kemampuan komunikasi serta bahasa.

5. Menjaga kesehatan mata

Selain otak, DHA juga berperan penting dalam pembentukan retina mata.

  • Omega-3 membantu mempertajam penglihatan dan mendukung perkembangan visual pada anak.
  • Menurut American Academy of Ophthalmology, anak dengan asupan omega-3 yang cukup memiliki risiko lebih rendah mengalami gangguan penglihatan di kemudian hari.
  • Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa konsumsi minyak ikan dapat membantu mengurangi gejala mata kering pada remaja.

6. Meningkatkan daya tahan tubuh

EPA (eicosapentaenoic acid) dan DHA memiliki sifat antiinflamasi yang dapat memperkuat sistem imun tubuh.

  • Omega-3 membantu menurunkan peradangan sehingga tubuh anak lebih siap melawan virus dan bakteri penyebab infeksi.
  • Anak yang mendapat asupan minyak ikan secara teratur cenderung jarang mengalami infeksi pernapasan berulang.
  • Manfaat ini sangat penting terutama pada usia balita yang rentan terhadap penyakit.

7. Menunjang kesehatan jantung

Meski penyakit jantung jarang terjadi pada anak, menjaga kesehatan pembuluh darah sejak dini sangat penting.

  • Omega-3 dari minyak ikan dapat menurunkan kadar trigliserida, mencegah penumpukan plak pada pembuluh darah, serta menjaga tekanan darah tetap stabil.
  • Asupan omega-3 sejak kecil juga dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular ketika anak dewasa.
  • Beberapa penelitian di European Journal of Clinical Nutrition juga menunjukkan bahwa anak yang mendapat suplemen omega-3 memiliki profil lipid darah lebih sehat.

8. Mengurangi risiko alergi dan asma

Alergi dan asma adalah kondisi yang sering dialami anak-anak. Minyak ikan terbukti bermanfaat dalam menurunkan risiko keduanya.

  • Studi di Journal of Allergy and Clinical Immunology menemukan bahwa anak yang rutin mengonsumsi minyak ikan memiliki risiko lebih rendah terkena asma.
  • EPA dan DHA membantu mengurangi peradangan pada saluran pernapasan sehingga gejala asma tidak mudah kambuh.
  • Konsumsi minyak ikan juga berpotensi menurunkan risiko munculnya eksim atau reaksi alergi kulit pada anak yang rentan.

Meski begitu, sebaiknya ibu tetap bertanya pada dokter spesialis anak untuk informasi lebih lanjut seputar manfaat minyak ikan untuk anak berikut dosis konsumsi yang tepat. 

Tips Memberikan Minyak Ikan untuk Anak

Agar manfaat minyak ikan untuk anak bisa optimal, perhatikan tips berikut:

  • Pilih bentuk yang sesuai. Untuk anak kecil, pilih minyak ikan dalam bentuk cair atau gummy agar lebih mudah dikonsumsi.
  • Periksa dosis sesuai usia. Dosis omega-3 untuk anak biasanya 100–250 mg DHA per hari. Jangan memberikan dosis tinggi tanpa rekomendasi dokter.
  • Perhatikan kualitas produk. Pilih produk dengan label “molecularly distilled” untuk memastikan bebas merkuri dan logam berat.
  • Berikan bersama makanan. Memberikan minyak ikan setelah makan bisa mengurangi risiko efek samping seperti mual.
  • Kombinasikan dengan pola makan sehat. Suplemen tidak bisa menggantikan asupan ikan alami, sayur, buah, dan makanan bergizi seimbang.

Itulah penjelasan seputar minyak ikan untuk anak yang perlu diketahui. Jika ibu punya pertanyaan lain terkait hal ini, hubungi dokter spesialis anak di Halodoc saja!

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga ibu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Referensi:
Gelinda Deacon, et al. 2016. Diakses pada 2025. Omega 3 polyunsaturated fatty acids and the treatment of depression. Clinical Reviews in Food Science and Nutrition 57(1): 212-223.
Li-Juan Sun, et al. 2014. Diakses pada 2025. Fish oil modulates glycogen synthase kinase-3 signaling pathway in diabetes-induced hippocampal neurons apoptosis. Brain Research 1574: 37-49.
Hemamali Perera et al. 2012. Diakses pada 2025. Combined ω3 and ω6 Supplementation in Children With Attention-Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) Refractory to Methylphenidate Treatment: A Double-Blind, Placebo-Controlled Study. Journal of Child Neurology. 
Eat Right. Diakses pada 2025. Do Kids Need Omega 3 Fats.