Advertisement

DHA (Docosahexaenoic Acid), Nutrisi Penting untuk Otak dan Mata

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   22 Oktober 2025

DHA menawarkan berbagai manfaat kesehatan, seperti untuk otak, mata, dan jantung.

DHA (Docosahexaenoic Acid), Nutrisi Penting untuk Otak dan MataDHA (Docosahexaenoic Acid), Nutrisi Penting untuk Otak dan Mata

DAFTAR ISI

  1. Manfaat DHA untuk Kesehatan
  2. Sumber Makanan yang Kaya DHA
  3. Suplementasi DHA: Kapan Dibutuhkan?
  4. DHA untuk Ibu Hamil dan Menyusui
  5. DHA untuk Bayi dan Anak-Anak
  6. Tanda dan Gejala Defisiensi DHA
  7. Risiko Kelebihan Konsumsi DHA
  8. Interaksi DHA dengan Obat Lain

DHA (Docosahexaenoic Acid) adalah asam lemak omega-3 rantai panjang yang merupakan komponen penting dari membran sel di seluruh tubuh.

Terutama ditemukan di otak dan retina mata, DHA memainkan peran krusial dalam perkembangan dan fungsi organ-organ tersebut.

Asam lemak omega-3, termasuk DHA, adalah lemak esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh sendiri, sehingga perlu didapatkan dari makanan atau suplemen.

Manfaat DHA untuk Kesehatan

DHA menawarkan berbagai manfaat kesehatan yang didukung oleh penelitian ilmiah:

  • Kesehatan Otak: DHA mendukung perkembangan otak yang optimal pada bayi dan anak-anak, serta menjaga fungsi kognitif pada orang dewasa.
  • Kesehatan Mata: DHA merupakan komponen struktural utama retina dan penting untuk penglihatan yang baik.
  • Kesehatan Jantung: DHA dapat membantu menurunkan kadar trigliserida, mengurangi risiko penyakit jantung.
  • Mengurangi Peradangan: DHA memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis.

Ketahui juga informasi lain mengenai Otak – Gangguan dan Informasi Kesehatan Lengkap di sini.

Sumber Makanan yang Kaya DHA

Sumber makanan terbaik untuk mendapatkan DHA meliputi:

  • Ikan Berlemak: Salmon, tuna, sarden, mackerel, dan herring adalah sumber DHA yang sangat baik.
  • Minyak Ikan: Suplemen minyak ikan adalah cara mudah untuk meningkatkan asupan DHA.
  • Alga: Beberapa jenis alga, seperti Schizochytrium sp., menghasilkan DHA dan digunakan dalam suplemen vegan.
  • Telur: Telur yang diperkaya dengan omega-3 juga dapat menjadi sumber DHA.

Ketahui juga 9 Manfaat Omega-3 untuk Kesehatan Tubuh.

Suplementasi DHA: Kapan Dibutuhkan?

Suplementasi DHA mungkin diperlukan dalam kondisi berikut:

  • Asupan Makanan Tidak Cukup: Jika seseorang tidak mengonsumsi ikan berlemak secara teratur, suplemen DHA dapat membantu memenuhi kebutuhan hariannya.
  • Kondisi Kesehatan Tertentu: Beberapa kondisi kesehatan, seperti penyakit jantung atau gangguan kognitif, mungkin memerlukan asupan DHA yang lebih tinggi. Konsultasikan dengan dokter untuk dosis yang tepat.
  • Vegetarian dan Vegan: Karena DHA terutama ditemukan pada produk hewani, vegetarian dan vegan mungkin perlu mengonsumsi suplemen DHA yang berasal dari alga.

DHA untuk Ibu Hamil dan Menyusui

DHA sangat penting selama kehamilan dan menyusui karena mendukung perkembangan otak dan mata bayi.

Asupan DHA yang cukup selama periode ini dikaitkan dengan:

  • Perkembangan kognitif yang lebih baik pada bayi.
  • Penglihatan yang lebih baik pada bayi.
  • Penurunan risiko kelahiran prematur.

Ibu hamil dan menyusui disarankan untuk mengonsumsi setidaknya 200-300 mg DHA per hari.

DHA untuk Bayi dan Anak-Anak

DHA terus mendukung perkembangan otak dan mata selama masa kanak-kanak. Asupan DHA yang cukup penting untuk:

  • Kemampuan belajar dan memori yang optimal.
  • Perkembangan visual yang sehat.
  • Fungsi kekebalan tubuh yang baik.

Bayi dapat memperoleh DHA dari ASI atau susu formula yang diperkaya DHA. Anak-anak yang lebih besar dapat memperoleh DHA dari makanan atau suplemen.

Tanda dan Gejala Defisiensi DHA

Kekurangan DHA dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk:

  • Gangguan penglihatan
  • Kesulitan belajar dan berkonsentrasi
  • Masalah memori
  • Perubahan suasana hati
  • Kulit kering dan bersisik

Risiko Kelebihan Konsumsi DHA

Meskipun DHA penting untuk kesehatan, konsumsi berlebihan juga dapat menimbulkan efek samping, seperti:

  • Gangguan pencernaan (mual, diare)
  • Peningkatan risiko pendarahan
  • Interaksi dengan obat pengencer darah

Penting untuk mengikuti rekomendasi dosis yang tepat dan berkonsultasi dengan dokter jika memiliki kekhawatiran.

Interaksi DHA dengan Obat Lain

DHA dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat, terutama obat pengencer darah seperti warfarin. Konsultasikan dengan dokter jika sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu sebelum mengonsumsi suplemen DHA.

DHA adalah nutrisi penting yang memainkan peran vital dalam kesehatan otak, mata, dan jantung. Mendapatkan asupan DHA yang cukup melalui makanan atau suplemen dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan.

Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi di Halodoc untuk menentukan dosis DHA yang tepat sesuai dengan kebutuhan individu.

Kamu bisa klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter spesialis di Halodoc!

Referensi:
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Diakses pada 2025. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia.
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Diakses pada 2025. Cek Produk BPOM. DHA.
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Fish Oil.
Drugs. Diakses pada 2025. Prenate DHA.
Everyday Health. Diakses pada 2025. Prenatal DHA(Oral).
Healthline. Diakses pada 2025. 12 Health Benefits of DHA (Docosahexaenoic Acid).
WebMD. Diakses pada 2025. Docosahexaenoic Acid (DHA).

FAQ

1. Berapa dosis DHA yang direkomendasikan?

Dosis DHA yang direkomendasikan bervariasi tergantung pada usia, kondisi kesehatan, dan faktor lainnya.

Secara umum, orang dewasa disarankan untuk mengonsumsi setidaknya 250-500 mg DHA dan EPA (asam lemak omega-3 lainnya) per hari. Ibu hamil dan menyusui membutuhkan setidaknya 200-300 mg DHA per hari.

2. Apakah suplemen DHA aman?

Suplemen DHA umumnya aman jika dikonsumsi sesuai dengan dosis yang direkomendasikan.

Namun, beberapa orang mungkin mengalami efek samping ringan seperti gangguan pencernaan. Pilih suplemen dari merek terpercaya yang telah diuji kualitasnya.

3. Apakah DHA sama dengan minyak ikan?

Minyak ikan adalah sumber DHA dan EPA. Namun, tidak semua minyak ikan memiliki kandungan DHA yang sama. Periksa label produk untuk mengetahui jumlah DHA yang terkandung dalam setiap dosis.