Manis Atau Asin, Ketahui Menu Buka Puasa Terbaik
“Saat berbuka, beberapa orang seringkali memilih makanan yang manis atau asin untuk membatalkan puasa. Ternyata, ada yang lebih baik untuk dikonsumsi diantara kedua jenis makanan ini.”

Halodoc, Jakarta – Kamu pasti sering sekali mendengar istilah “berbukalah dengan yang manis”. Istilah yang telah populer ini ternyata sudah tertanam pada masyarakat Indonesia sehingga sebagian besar orang akan memilih makanan yang manis terlebih dahulu untuk berbuka. Kendati demikian, sebagian lainnya justru memilih makanan yang cenderung asin atau gurih seperti gorengan.
Lantas, manakah makanan terbaik untuk berbuka puasa? Apa manis atau yang asin ya? Demi menjaga kesehatan, tentunya kamu perlu memilih makanan yang terbaik. Nah, berikut menu buka puasa terbaik yang bisa kamu coba.



Berbuka dengan yang Manis atau Asin?
Sebenarnya manis maupun asin sama-sama baik asalkan dikonsumsi secara bijak. Makanan yang terlalu asin maupun manis tentunya bisa memengaruhi kesehatan. Kebanyakan konsumsi garam bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Sementara makanan yang tinggi gula bisa memicu penyakit diabetes.
Hal yang paling terbaik adalah memilih makanan yang bergizi seimbang. Melansir dari British Nutrition Foundation, kamu sebaiknya mengawali berbuka dengan minum air putih, makanan yang tinggi kandungan airnya, makanan rendah lemak, dan makanan yang mengandung gula alami. Nah, disini sudah jelas jika makanan manis lebih direkomendasikan daripada makanan asin.
Namun, perlu dicatat bahwa makanan manis harus diperoleh dari gula alami dan bukan gula tambahan. Berikut beberapa contoh ide makanan sehat untuk berbuka puasa:
- Air, susu, jus buah, atau smoothie. Air putih memberikan hidrasi tanpa tambahan kalori atau gula tambahan. Sedangkan minuman berbahan dasar susu dan buah bisa melengkapi kebutuhan gula dan nutrisi alami.
- Kurma. Buah yang satu ini sudah menjadi makanan utama untuk berbuka puasa sejak zaman Nabi. Kurma menyediakan gula alami untuk mengisi ulang energi, serta mengandung potasium, tembaga, dan mangan yang merupakan sumber serat. Selain kurma, kamu juga bisa mengonsumsi buah lain yang mengandung gula alami.
Setelah berbuka puasa dengan makanan yang ringan, kamu bisa melanjutkannya dengan mengonsumsi makanan yang lebih berat. Pastikan piring kamu terisi dengan serat, karbohidrat, dan protein yang seimbang. Serat bisa kamu peroleh dari sayuran, karbohidrat dari nasi, dan pilihlah protein yang rendah lemak, seperti daging tanpa lemak, ikan, atau telur. Makanlah secara perlahan dan jangan berlebihan.
Hindari Makanan dan Minuman Ini saat Puasa
Adapun beberapa jenis makanan dan minuman yang sebaiknya kamu hindari saat puasa untuk mencegah timbulnya masalah kesehatan. Beberapa di antaranya yaitu:
1. Makanan terlalu pedas
Sebagian orang Indonesia memang menyukai makanan pedas. Namun, apabila saat berbuka kamu langsung menyantap makanan pedas, hal ini akan memicu kerusakan sistem pencernaan dan menimbulkan beragam penyakit. Meski kaya akan vitamin C, makanan pedas sebaiknya dihindari karena berpotensi merusak dinding lambungmu.
2. Minuman bersoda dan berkafein
Kedua jenis minuman ini memang mudah ditemui. Ada baiknya kamu menghindarinya, ya. Kadar gula dalam minuman bersoda sangatlah tinggi, sementara itu minuman berkafein akan membuatmu ingin terus melakukan buang air kecil. Apabila saat puasa kamu sering buang air kecil, maka akan membuatmu merasa lemas dan dehidrasi. Kamu dapat memilih jus atau air putih agar nutrisimu tercukupi dan puasamu tetap terjaga.
Kamu juga perlu mengonsumsi vitamin dan suplemen saat puasa agar daya tahan tubuh lebih terjaga. Dapatkan vitamin dan suplemen yang kamu butuhkan di toko kesehatan Halodoc. Jangan tunda minum vitamin sebelum sakit, download Halodoc sekarang juga!


