Masker Berlapis Perak, Benarkah bisa Merusak Membran Virus Corona?

“Virus corona bisa menginfeksi manusia dan menyebabkan COVID-19. Karena itu, salah satu cara terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan mencegah infeksi virus terjadi. Hingga kini, penggunaan masker disebut bisa membantu menurunkan risiko penularan virus. Ada banyak jenis masker yang bisa digunakan, baru-baru ini ada masker berlapis perak.“
Halodoc, Jakarta – Virus corona masih menjadi pandemi di hampir seluruh dunia. Di tengah ketidakpastian kapan pandemi akan berakhir, sejumlah inovasi terus bermunculan untuk menekan dan mencegah penularan virus. Baru-baru ini, muncul sebuah inovasi masker berlapis perak yang disebut ampuh mengadang virus corona.
Masker ini dikembangkan oleh para peneliti dari National Autonomous University of Mexico. Para peneliti menyebut masker ini dibuat menggunakan lapisan nano perak dan tembaga. Kedua lapisan ini disebut bisa menetralkan virus corona alias SARS-CoV-2. Benarkah hal ini membuat masker perak menjadi lebih efektif untuk mencegah penularan virus? Temukan jawabannya di artikel ini!
Baca juga: Intip Cara Sterilisasi Kamar Usai Isolasi Mandiri
Cara Kerja Masker Perak dalam Menangkal Virus Corona
Masker berlapis perak dikembangkan oleh sejumlah peneliti dari National Autonomous University of Mexico dan diberi nama SakCu. Melansir Reuters, Sak diambil dari bahasa Melayu yang berarti perak. Sementara Cu merupakan simbol kimia untuk tembaga. Dengan menggunakan masker ini, risiko penularan virus corona disebut akan menurun.
Dalam mengembangkan masker perak, peneliti mengambil sampel virus dari pengidap COVID-19. Kemudian, sampel virus diletakkan di lapisan film perak-tembaga yang disimpan dalam polipropilen. Katanya, kontak antara virus dengan lapisan tembaga yang ada di masker bisa merusak membrane SARS-CoV-2, dengan cara memecah membrane dan merusak RNA dari virus.
Para peneliti dari National Autonomous University of Mexico yang terlibat dalam pengembangan masker mengatakan, jika konsentrasi virus yang menempel di lapisan perak masker tinggi, virus akan menghilang hingga 80 persen dalam waktu delapan jam. Namun, jika jumlah muatan virus yang menempel rendah, virus corona akan menghilang dalam waktu dua jam dan tidak ada RNA virus yang terdeteksi.
Masker ini juga bisa dicuci dan digunakan kembali, bahkan hingga 10 kali. Kelebihan lain dari masker berlapis emas adalah tidak meningkatkan risiko kontaminasi virus saat dibuang sembarangan atau dibuang ke tempat pembuangan. Ini karena membran virus disebut sudah rusak karena kontak langsung dengan perak yang melapisi masker.
Baca juga: Seberapa Berbahaya Varian Delta Dibandingkan Varian Asli COVID-19?
Tidak Diproduksi Massal dan Rekomendasi Penggunaan Masker
Meski diklaim bisa memberikan perlindungan yang efektif dari virus corona, National Autonomous University of Mexico sejauh ini belum memproduksi masker perak secara massal. Produksi sejauh ini hanya bisa dilakukan dengan kapasitas maksimal 200 unit per hari. Selain itu, masih dibutuhkan bukti untuk memperkuat penelitian tentang efektivitas masker berlapis perak, serta belum ada peninjauan oleh rekan sejawat (peer reviewed).
Apapun jenis maskernya, penggunaan alat pelindung ini masih sangat disarankan. Sejauh ini, penggunaan masker dengan benar disebut bisa membantu mengurangi risiko penularan COVID-19 yang disebabkan oleh virus corona. CDC dan WHO juga merekomendasikan semua orang untuk tetap mengenakan masker, meskipun sudah mendapatkan dosis penuh atau dua kali suntikan vaksin COVID-19. Penggunaan masker saat berada di dalam ruangan maupun saat beraktivitas di luar ruangan dan bertemu dengan orang lain akan membantu proses “saling jaga” dari serangan virus.
Baca juga: Waspada Varian COVID-19 22, Lebih Berbahaya dari Delta
Kalau kehabisan stok masker dan tidak bisa keluar rumah, beli di aplikasi Halodoc saja. Kamu bisa belanja masker atau kebutuhan kesehatan lainnya hanya dalam satu aplikasi. Dengan layanan antar, pesanan akan dikirim segera ke rumah. Ayo, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play!



