Mencium Bisa Menularkan TBC, Cek Faktanya

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   23 Desember 2022

“Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit pada paru-paru dan sistem pernapasan. Paparan dahak atau liur saat mencium seseorang menjadi salah satu faktor pemicu penularan penyakit.”

Mencium Bisa Menularkan TBC, Cek FaktanyaMencium Bisa Menularkan TBC, Cek Faktanya

Halodoc, Jakarta – Tuberkulosis (TBC) adalah infeksi bakteri serius yang menyerang organ paru-paru dan sistem pernapasan. Gangguan ini menular lewat droplet atau dahak ketika pengidap batuk atau bersin.

TBC terbagi menjadi 2 jenis, yakni infeksi TBC laten (LTBI) dan penyakit TBC aktif (tuberkulosis). LTBI berarti seseorang yang sudah terinfeksi, tapi tidak bergejala dan tidak menularkan. Penularan terjadi lewat pengidap TBC aktif.

Adapun gejala umum yang dialami oleh pengidap, yakni batuk yang berlangsung lebih dari 3 minggu dan batuk berdarah serta berdahak. Tanda lainnya yaitu sakit pada dada, mudah lelah, demam dan kehilangan nafsu makan.

Jika pengidap tidak segera menangani gejala yang muncul, penyakit bisa menyebar ke bagian tubuh lain. Dampaknya bisa berupa penumpukan kalsium, hipertensi, pembentukan jaringan nanah, hingga gagal ginjal.

Mencium Mungkin Saja Menularkan TBC

Tuberkulosis disebabkan  oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Gangguan ini tak hanya menyerang paru-tapi, tapi juga tulang belakang, kelenjar getah bening, kulit, ginjal dan selaput otak.

Penularan TBC terjadi melalui udara, yakni saat pengidap TBC aktif memercikkan lendir atau dahak saat batuk atau bersin. Di tahap ini, bakteri TB akan ikut keluar melalui lendir tersebut dan terbawa ke udara. 

Kemudian, bakteri akan masuk ke tubuh orang lain melalui udara yang dihirupnya. Proses penularannya tak hanya itu, penyakit juga berpotensi dialami oleh anak yang dicium oleh sembarang orang.

Kasusnya baru-baru ini terjadi di Bantul, Jawa Tengah. Kepala Dinkes Bantul Agus Budi Raharja mengatakan, “Jadi anak memang ada risiko penularan, contoh anak umur 2 tahun kan sering digendong atau diciumin orang-orang. Hal itu risiko kontak makin tinggi,” kata Agus dikutip dari Detik.

“Apalagi kerawanan akibat kurang gizi karena kondisinya, angka stunting juga masih ada terus. Jadi, ada potensi-potensi di dalam anak itu sendiri, sehingga daya tahan tubuh anak kurang,” dia menambahkan.

Sederhananya, hanya sedikit potensi penyebaran infeksi TB ketika dicium. Tapi, risikonya semakin tinggi jika anak memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, stunting atau kekurangan asupan gizi.

Adapun beberapa faktor yang meningkatkan potensi penyakit, yakni:

  • Mengidap HIV.
  • Mengidap kanker.
  • Tengah menjalani pengobatan kanker.
  • Mengonsumsi obat guna mengatasi rheumatoid arthritis atau penyakit Crohn.
  • Bekerja di fasilitas kesehatan.
  • Merokok dan menggunakan narkoba.

Langkah Mencegah Penyebaran Infeksi Tuberkulosis

1. Langkah Perawatan

Adapun langkah yang dapat dilakukan, yakni:

  • Jangan bepergian. Usahahan di rumah saja selama beberapa minggu ketika tengah menjalani pengobatan.
  • Perhatikan ventilasi ruangan. Bakteri tuberkulosis lebih mudah menyebar di ruang tertutup dengan sirkulasi udara yang buruk.
  • Menutup mulut. Gunakan tisu atau lengan bagian dalam untuk menutup mulut saat tertawa, bersin atau batuk. 
  • Kenakan masker. Gunakan masker selama bepergian dan berinteraksi dengan orang lain.

2. Habiskan Obat

Jangan menghentikan pengobatan atau melewatkan dosis yang ditetapkan. Sebab, ini dapat memicu mutasi bakteri TBC dan resisten terhadap obat-obatan yang diberikan. Dengan kata lain, bakteri menjadi lebih mematikan dan lebih sulit diobati.

3. Vaksinasi

Vaksin TBC menjadi salah satu upaya pencegahan yang efektif. Ini sudah bisa diberikan pada anak-anak yang berusia di bawah 1 bulan hingga orang dewasa. 

4. Tingkatkan Kekebalan Tubuh

Dengan kekebalan yang baik, imun tubuh dapat dengan sendirinya mengusir patogen atau bakteri yang menjadi penyebab penyakit. Ini bisa didukung oleh pemberian suplemen kesehatan.

Caranya, download Halodoc segera dan cek kebutuhan suplemen di Toko Kesehatan pada aplikasi tersebut, ya. Dapatkan juga informasi lain seputar kesehatan dan pola hidup sehat lainnya lewat aplikasi Halodoc.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2022. Is Tuberculosis Contagious and How Is It Spread?
National Health Service UK. Diakses pada 2022. Tuberculosis (TB).
World Health Organization. Diakses pada 2022. Tuberculosis.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Tuberculosis.
Detik Health. Diakses pada 2022. 619 Anak di Bantul Kena TBC, Dinkes Tuding gegara Sering Diciumi.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan