Mengapa Nyeri Cacar Api dan Bekasnya Lama Hilang?
Nyeri yang berlangsung lama setelah ruam cacar api sembuh dikenal sebagai neuralgia pascaherpetik (NPH).

DAFTAR ISI
- Mengapa Nyeri Cacar Api Berlangsung Lama?
- Faktor-faktor yang Mempengaruhi Durasi Nyeri
- Mengapa Bekas Cacar Api Sulit Hilang?
- Cara Mengatasi Nyeri dan Bekas Cacar Api
- Pencegahan Cacar Api
- Kapan Harus ke Dokter?
- Kesimpulan
Cacar api, juga dikenal sebagai herpes zoster, disebabkan oleh reaktivasi virus Varicella-zoster, virus yang sama yang menyebabkan cacar air.
Setelah seseorang sembuh dari cacar air, virus ini tidak sepenuhnya hilang dari tubuh, melainkan berdiam diri (laten) di dalam jaringan saraf.
Virus ini dapat aktif kembali di kemudian hari, terutama saat sistem kekebalan tubuh melemah akibat usia, stres, atau penyakit tertentu.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), herpes zoster lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu.
Mengapa Nyeri Cacar Api Berlangsung Lama?
Nyeri yang berlangsung lama setelah ruam cacar api sembuh dikenal sebagai neuralgia pascaherpetik (NPH).
NPH adalah komplikasi umum dari cacar api yang dapat sangat mengganggu kualitas hidup seseorang.
Nyeri ini terjadi karena kerusakan saraf yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. Ketika virus aktif kembali dan menyebabkan peradangan, saraf di area yang terkena bisa mengalami kerusakan.
Kerusakan ini dapat mengganggu kemampuan saraf untuk mengirimkan sinyal dengan benar, sehingga menyebabkan nyeri kronis.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Durasi Nyeri
Beberapa faktor dapat memengaruhi seberapa lama nyeri akibat cacar api akan berlangsung, meliputi:
- Usia: Orang yang lebih tua lebih berisiko mengalami NPH dan nyeri yang lebih lama.
- Tingkat Keparahan Ruam: Ruam yang lebih parah dan luas cenderung menyebabkan kerusakan saraf yang lebih besar.
- Kondisi Kesehatan: Sistem kekebalan tubuh yang lemah atau kondisi medis tertentu dapat memperpanjang durasi nyeri.
- Pengobatan: Penundaan pengobatan atau pengobatan yang tidak efektif dapat meningkatkan risiko NPH.
Mengapa Bekas Cacar Api Sulit Hilang?
Bekas cacar api muncul karena kerusakan pada lapisan kulit akibat peradangan dan infeksi virus.
Ketika kulit mencoba untuk menyembuhkan diri, produksi kolagen yang tidak teratur dapat menyebabkan terbentuknya jaringan parut.
Bekas luka ini bisa berupa perubahan warna kulit (hiperpigmentasi atau hipopigmentasi), tekstur yang tidak rata, atau bahkan luka yang lebih dalam (bopeng).
Cara Mengatasi Nyeri dan Bekas Cacar Api
Terdapat beberapa cara untuk mengatasi nyeri dan bekas cacar api:
- Obat Pereda Nyeri: Dokter dapat meresepkan obat pereda nyeri, seperti analgesik, antidepresan, atau antikonvulsan, untuk membantu mengurangi nyeri NPH.
- Krim Topikal: Krim yang mengandung capsaicin atau lidokain dapat membantu mengurangi nyeri lokal.
- Perawatan Kulit: Penggunaan tabir surya secara teratur dapat membantu mencegah perubahan warna kulit pada bekas luka. Krim atau gel yang mengandung retinol, asam glikolat, atau vitamin C dapat membantu memperbaiki tekstur kulit dan mengurangi tampilan bekas luka.
- Prosedur Medis: Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan prosedur medis seperti laser resurfacing, mikrodermabrasi, atau suntikan kortikosteroid untuk mengurangi tampilan bekas luka yang lebih dalam.
Jangan khawatir, Ini Pengobatan Herpes Zoster Bisa Dilakukan.
Pencegahan Cacar Api
Cara terbaik untuk mencegah cacar api dan komplikasinya adalah dengan vaksinasi. Vaksin herpes zoster sangat efektif dalam mengurangi risiko terkena cacar api dan NPH.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, vaksinasi herpes zoster direkomendasikan untuk orang dewasa berusia 50 tahun ke atas, terlepas dari apakah mereka pernah menderita cacar air atau tidak.
Vaksinasi Herpes Zoster (Cacar Api) (Shingrix) Kini Bisa di Rumah Lewat Halodoc
Vaksinasi Shingrix adalah vaksin yang bisa memberikan perlindungan pada orang dewasa terhadap penyakit herpes zoster (cacar ular / cacar api) serta Neuralgia Pasca Herpetik (PHN), yaitu rasa nyeri saraf jangka panjang yang terjadi setelah terkena herpes zoster.
Untungnya, saat ini terdapat layanan Homecare by Halodoc sehingga Vaksinasi Herpes Zoster (Shingrix) dapat dilakukan dengan mudah tanpa harus keluar rumah (tersedia di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar).
Nah, berikut beberapa keunggulan melakukan imunisasi anak dan vaksin dewasa lewat layanan Homecare & Vaksinasi di Halodoc:
- Vaksinasi diberikan 100% oleh Dokter Khusus Vaksinasi. Ini Daftar Dokter yang Tangani Layanan Vaksin Homecare by Halodoc.
- Protokol kesehatan ketat.
- Setelah vaksin diberikan, petugas medis akan melakukan observasi kondisi kesehatanmu untuk memastikan tidak ada efek samping yang berbahaya.
- Partner resmi produsen vaksin internasional sehingga vaksin terjamin keasliannya dan sudah terdaftar BPOM.
- Hemat waktu dan biaya.
- Harga vaksin mulai dari Rp2.799.000,-, kamu bahkan bisa melakukan family booking untuk mendapatkan ekstra diskon.
- Tanpa perlu antre menunggu.
- Tanpa biaya tambahan.
- Setelah tindakan, kamu akan mendapat gratis voucher senilai 25rb di Halodoc untuk chat dokter.
Jika kamu belum pernah mendapatkan vaksin herpes zoster, tunggu apalagi?
Booking Vaksinasi Herpes Zoster (Cacar Api) (Shingrix) Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.
Kamu bisa order melalui aplikasi Halodoc atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Yuk, segera pesan layanan Homecare by Halodoc vaksin herpes zoster sekarang!
Kapan Harus ke Dokter?
Segera cari pertolongan medis jika kamu mengalami gejala cacar api, terutama jika kamu berusia di atas 50 tahun atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Pengobatan dini dengan obat antivirus dapat membantu mengurangi tingkat keparahan penyakit dan mencegah komplikasi seperti NPH.
Ketahui juga, Fakta tentang Herpes Zoster atau Penyakit Dompo yang Perlu Diketahui.
Kesimpulan
Nyeri dan bekas luka akibat cacar api dapat menjadi masalah yang signifikan.
Memahami penyebab dan faktor-faktor yang memengaruhinya dapat membantu dalam penanganan yang lebih efektif.
Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan rencana pengobatan yang sesuai.
Vaksinasi adalah langkah pencegahan terbaik untuk mengurangi risiko terkena cacar api dan komplikasinya.


