Fakta tentang Herpes Zoster atau Penyakit Dompo yang Perlu Diketahui
Penyakit dompo merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Varicella Zoster.

DAFTAR ISI
- Gejala Herpes Zoster atau Penyakit Dompo
- Vaksinasi Herpes Zoster (Shingrix) Kini Bisa di Rumah Lewat Halodoc
- Bagaimana Cara Mengobati Herpes Zoster?
- Komplikasi yang Bisa Terjadi
- FAQ
Halodoc, Jakarta – Penyakit dompo adalah istilah yang banyak orang gunakan untuk menyebut herpes zoster. Herpes zoster adalah penyakit akibat infeksi virus Varicella zoster, yang merupakan virus penyebab cacar air.
Penyakit ini memiliki gejala berupa munculnya bintik berisi air pada permukaan kulit. Biasanya, bintik akibat penyakit ini muncul pada satu sisi tubuh dan terasa nyeri.
Penyakit dompo jarang berbahaya, tetapi gejala nyeri yang muncul bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Yuk baca pembahasan berikut ini untuk mengetahui fakta-fakta penting terkait penyakit ini!
Gejala Herpes Zoster atau Penyakit Dompo
Salah satu gejala yang khas dari penyakit dompo adalah munculnya bintil berisi air di permukaan kulit. Bintil yang muncul biasanya hanya pada satu tempat atau bagian tubuh, tetapi dapat menyebabkan jaringan di sekitarnya menjadi bengkak.
Selain itu, bintil juga bisa berkembang menjadi luka lepuh yang jika pecah bisa menyebabkan luka berkerak. Kemunculan bintil juga memicu gejala nyeri, sensasi seperti terbakar, kaku, dan kesemutan.
Jika kamu mengalami penyakit ini, baca artikel berikut untuk mengetahui rekomendasi obatnya: “Ini Daftar 7 Obat Herpes di Apotek yang Biasa Dokter Resepkan”.
Selain bintil, penyakit ini juga bisa menyebabkan pengidapnya mengalami gejala berikut ini:
- Demam.
- Sakit kepala.
- Sensitivitas terhadap cahaya.
- Kelelahan.
Dua hingga tiga hari setelah gejala awal muncul, ruam nyeri berkembang di area kulit yang mengikuti jalur saraf (dermatom).
Awalnya berupa benjolan merah, kemudian menjadi lepuh berisi cairan yang akhirnya mengering. Proses ini dapat berlangsung antara 10–15 hari.
Selain kulit melepuh, gejala khas lainnya adalah nyeri hebat pada area lesi dan waktu penyembuhan yang cenderung lama, bisa mencapai beberapa minggu.
Virus ini bisa menular, terutama kepada orang yang belum pernah terkena cacar air atau belum mendapatkan vaksin varicella.
Penularan terjadi melalui kontak langsung dengan cairan dari lepuh pada kulit penderita. Namun, herpes zoster tidak menyebar secepat cacar air.
Vaksinasi Herpes Zoster (Cacar Api) (Shingrix) Kini Bisa di Rumah Lewat Halodoc
Vaksinasi Shingrix adalah vaksin yang bisa memberikan perlindungan pada orang dewasa terhadap penyakit herpes zoster (cacar ular / cacar api) serta Neuralgia Pasca Herpetik (PHN), yaitu rasa nyeri saraf jangka panjang yang terjadi setelah terkena herpes zoster.
Untungnya, saat ini terdapat layanan Homecare by Halodoc sehingga Vaksinasi Herpes Zoster (Shingrix) dapat dilakukan dengan mudah tanpa harus keluar rumah (tersedia di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar).
Nah, berikut beberapa keunggulan melakukan imunisasi anak dan vaksin dewasa lewat layanan Homecare & Vaksinasi di Halodoc:
- Vaksinasi diberikan 100% oleh Dokter Khusus Vaksinasi. Ini Daftar Dokter yang Tangani Layanan Vaksin Homecare by Halodoc.
- Protokol kesehatan ketat.
- Setelah vaksin diberikan, petugas medis akan melakukan observasi kondisi kesehatanmu untuk memastikan tidak ada efek samping yang berbahaya.
- Partner resmi produsen vaksin internasional sehingga vaksin terjamin keasliannya dan sudah terdaftar BPOM.
- Hemat waktu dan biaya.
- Harga vaksin influenza mulai dari Rp2.799.000,-, kamu bahkan bisa melakukan family booking untuk mendapatkan ekstra diskon.
- Tanpa perlu antre menunggu.
- Tanpa biaya tambahan.
- Setelah tindakan, kamu akan mendapat gratis voucher senilai 25rb di Halodoc untuk chat dokter.
Jika kamu belum pernah mendapatkan vaksin herpes zoster, tunggu apalagi?
Booking Vaksinasi Herpes Zoster (Cacar Api) (Shingrix) Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.
Kamu bisa order melalui aplikasi Halodoc atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Yuk, segera pesan layanan Homecare by Halodoc vaksin herpes zoster sekarang!
Bagaimana Cara Mengobati Herpes Zoster?
Pengobatan herpes zoster fokus pada pengendalian infeksi, meredakan gejala, dan mencegah komplikasi.
Pilihan pengobatan meliputi:
- Obat antivirus seperti acyclovir, valacyclovir, dan famciclovir
- Obat pereda nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen
- Kompres air dingin atau mandi dengan air sejuk
- Menjaga kebersihan area ruam dan menggunakan pakaian longgar berbahan lembut
Hindari menggunakan air panas saat mandi karena bisa memperparah iritasi kulit.
Selain itu, penting untuk menjaga kekebalan tubuh dengan istirahat yang cukup dan nutrisi yang seimbang. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa membaca artikel berikut ini: “Ini Pengobatan Herpes Zoster Bisa Dilakukan”.
Komplikasi yang Bisa Terjadi
Ada beberapa Komplikasi Serius yang Bisa Diakibatkan Herpes Zoster, di antaranya:
- Neuralgia pasca herpetik. Bagi sebagian orang, nyeri bisa berlanjut lama setelah lepuhnya hilang. Kondisi ini terjadi ketika serabut saraf yang rusak mengirimkan pesan rasa sakit yang membingungkan dan berlebihan dari kulit ke otak.
- Kehilangan penglihatan. Herpes zoster di dalam atau di sekitar mata (herpes zoster oftalmikus) dapat menyebabkan infeksi mata yang terasa menyakitkan. Hal tersebut dapat mengakibatkan hilangnya penglihatan.
- Masalah neurologis. Kondisi ini dapat menyebabkan radang otak (ensefalitis), kelumpuhan wajah, atau masalah pendengaran atau keseimbangan.
- Infeksi kulit. Jika lepuh dari kondisi ini tidak mendapatkan pengobatan dengan benar, infeksi bakteri pada kulit dapat berkembang.
Itulah fakta tentang herpes zoster yang perlu kamu ketahui.
Kapan Harus ke Dokter?
Herpes zoster memang bisa sembuh dengan sendirinya, tapi kamu tetap perlu waspada karena infeksi ini bisa menimbulkan komplikasi jika tidak ditangani dengan tepat.
Maka dari itu, penting untuk mengetahui kapan saat yang tepat untuk segera berkonsultasi ke dokter.
Sebaiknya segera ke dokter jika mengalami hal berikut ini:
- Muncul ruam kulit yang melepuh dan terasa sangat nyeri.
- Nyeri berlebihan yang terasa menusuk atau terbakar di area lesi, karena ini bisa jadi tanda bahwa virus sudah mulai mengenai saraf tepi.
- Demam tinggi, sakit kepala berat, atau merasa sangat lemas.
- Luka lepuh yang mengeluarkan nanah, bengkak, atau terasa sangat panas.
- Kesulitan bergerak di bagian wajah, pendengaran menurun, atau pusing hebat, yang bisa menandakan keterlibatan sistem saraf.
Langkah awal penanganan sebaiknya dilakukan oleh dokter kulit, yang dapat memastikan diagnosis dan memberikan pengobatan antivirus atau topikal yang sesuai.
Namun, jika nyeri yang dirasakan sangat berlebihan atau tidak kunjung membaik, hal itu bisa menandakan bahwa virus telah menyerang saraf tepi.
Dalam kondisi ini, kamu perlu dirujuk ke dokter spesialis saraf untuk penanganan lanjutan secara komprehensif.
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat herpes dan produk kesehatan lainnya dengan mudah dari Toko Kesehatan Halodoc. Tidak perlu khawatir, produk terjamin aman dan asli.
Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2024. Shingles (Herpes Zoster).
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Shingles.
Patient. Diakses pada 2024. Shingles.
FAQ
1. Penyakit dompo itu karena apa?
Penyakit dompo disebabkan oleh reaktivasi virus varicella-zoster, yaitu virus yang sama yang menyebabkan cacar air.
Setelah seseorang sembuh dari cacar air, virus ini bisa “tidur” di dalam sistem saraf dan aktif kembali saat daya tahan tubuh menurun, memicu munculnya ruam melepuh dan nyeri saraf.
2. Apa itu dompo menurut orang Jawa?
Dalam budaya Jawa, “dompo” sering dianggap sebagai penyakit kulit berupa ruam kemerahan dan melepuh yang menjalar mengikuti jalur tertentu di tubuh.
Biasanya diyakini berkaitan dengan kondisi “masuk angin” parah atau kelelahan berat.
Dalam istilah medis modern, ini merujuk pada herpes zoster atau cacar api.
3. Apakah penyakit dompo bisa sembuh?
Ya, dompo bisa sembuh dengan pengobatan yang tepat.
Penggunaan obat antivirus seperti acyclovir, valacyclovir, atau famciclovir dapat membantu mempercepat penyembuhan dan mengurangi risiko komplikasi.
Namun, pada beberapa orang, terutama lansia, bisa muncul nyeri saraf berkepanjangan setelah dompo sembuh, yang disebut neuralgia pascaherpes.


