Mengenal Apa Itu Body Shaming dan Contoh Sikapnya
"Body shaming bisa menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan mental seseorang. Itu sebabnya, kenali lebih dalam apa itu body shaming dan sikapnya yang perlu dihindari."

Halodoc, Jakarta – Tak sedikit orang yang bertanya, apa itu body shaming? Body shaming merupakan perilaku merendahkan atau mengkritik penampilan fisik seseorang. Umumnya berkaitan dengan berat badan, bentuk tubuh, atau penampilan fisik lainnya.
Perilaku ini bisa berupa komentar negatif, ejekan, atau tindakan merendahkan lainnya kepada seseorang karena ukuran atau penampilan tubuh mereka. Yuk, kenali lebih dalam perilaku ini!
Mengenal Lebih dalam Body Shaming
Agar lebih memahami apa itu body shaming, kenali lebih dalam perilaku ini:
1. Ada banyak jenisnya
Perilaku ini ada banyak jenisnya. Nah, berikut jenis-jenis body shaming yang perlu kamu ketahui:
- Secara verbal, seperti komentar negatif, ejekan, atau penghinaan terhadap penampilan fisik seseorang.
- Penghinaan online yang sering terjadi di media sosial, di mana individu bisa menjadi sasaran komentar merendahkan tentang penampilan mereka.
- Secara fisik, seperti menertawakan, mengejek, atau mengintimidasi seseorang berdasarkan penampilan mereka.
2. Tujuan
Lalu, apa itu motivasi body shaming. Ada banyak tujuannya, tetapi biasanya karena ketidakpuasan terhadap penampilan fisik orang lain atau ketidaksetujuan terhadap norma kecantikan dalam suatu masyarakat.
Orang yang melakukan perilaku ini mungkin memiliki motivasi yang beragam, tetapi seringkali akibat dari ketidakpercayaan diri atau dorongan untuk merasa lebih baik dengan merendahkan orang lain.
3. Dampak negatifnya
Perilaku ini dapat memiliki dampak serius pada kesehatan mental dan emosional seseorang.
Perilaku ini bisa menyebabkan rendahnya harga diri, kecemasan, depresi, gangguan makan, isolasi sosial, dan perasaan malu yang berkepanjangan.
Dalam beberapa kasus, dampaknya dapat berlangsung selama bertahun-tahun.
4. Standar kecantikan yang tidak realistis
Media dan budaya seringkali mempromosikan standar kecantikan yang tidak realistis, sehingga bisa memicu lebih banyak kasus body shaming.
Orang-orang sering merasa perlu memenuhi atau bersaing dengan standar ini.
Akibatnya, hal ini bisa memengaruhi cara mereka melihat diri mereka sendiri dan orang lain.
Ada banyak kampanye dan gerakan yang bertujuan untuk menghentikan perilaku ini dan mendorong penerimaan terhadap keragaman fisik.
Kampanye ini banyak disuarakan melalui media sosial, advokasi untuk penghentian penghinaan verbal, dan pendidikan tentang dampak negatif perilaku ini.
Selain itu, Ketahui Cara Menyikapi Perlakuan Body Shaming.
5. Peran keluarga dan pendidikan
Keluarga dan pendidikan berperan penting dalam membentuk pandangan seseorang terhadap penampilan fisik.
Mendidik anak-anak tentang penerimaan diri dan penghargaan terhadap keberagaman fisik dapat membantu mengurangi perilaku yang membuat mereka cemas.
Contoh Sikap Body Shaming yang Perlu Dihindari
Berikut adalah beberapa contoh sikap body shaming yang sebaiknya kamu hindari:
- Mengomentari atau menilai berat badan seseorang secara negatif, seperti mengatakan bahwa mereka terlalu gemuk atau terlalu kurus.
- Menggunakan ejekan atau perbandingan yang merendahkan, seperti membandingkan seseorang dengan hewan atau benda lain yang kurang menarik.
- Bercanda dengan cara yang merendahkan penampilan fisik seseorang, bahkan jika penyampaiannya sebagai lelucon.
- Mengkritik penampilan fisik seseorang di media sosial dengan komentar negatif atau merendahkan.
- Mengomentari pola makan seseorang atau menilai apa yang mereka makan, termasuk memeriksa porsi makanan mereka.
- Mengolok-olok pilihan pakaian seseorang atau menilai apakah pakaian mereka sesuai dengan bentuk tubuh mereka.
- Menyebutkan bekas luka, jerawat, atau ketidaksempurnaan lainnya secara negatif, yang dapat membuat seseorang merasa malu.
- Perlakuan diskriminatif berdasarkan penampilan fisik, seperti merugikan atau menghina seseorang karena penampilan mereka.
- Membandingkan individu dengan standar kecantikan yang tidak realistis atau menekankan pentingnya memenuhi standar tersebut.
- Mengasosiasikan penampilan fisik seseorang dengan nilai, kepribadian, atau kemampuan mereka sebagai individu.
- Menyebarkan gosip atau rumor yang berfokus pada penampilan fisik seseorang.
- Menggunakan komentar seksual yang merendahkan terhadap penampilan fisik seseorang.
- Mengkritik perubahan penampilan fisik seseorang, seperti penuaan alami, kehamilan, atau penambahan berat badan.
Itulah informasi seputar body shaming yang perlu kamu ketahui. Jika butuh bicara dengan psikolog terkait hal ini, tenaga medis di Halodoc siap membantumu dari mana dan kapan saja.